Tabel 1.1
Kisi-Kisi Instrumen Variabel Strategi Kepemimpinan Kepala Sekolah
Variabel Indikator
Butir Soal
Kepemimpinan Kepala Sekolah
1. Kemampuan Menciptakan lingkungan fisik yang kondusif.
2. Mampu Menwujud Suasana Kerja yang nyaman
3. Mampu Memberikan kompensasi 4. Mampu Melibatan guru
Bawahan dalam keputusan. 5. Mampu Meneladani disiplin kerja
sekolah 6. Mampu Mengadakan berbagai
Kegiatan sekolah 7. Mengukur hasil pekerjaan
1, 2, 5, 9, 10, 13
7, 14, 16, 18, 22
8, 4, 15, 17,
19, 20, 21, 24
23, 25
3, 6, 11, 14, 16
2. Variabel Motivasi Kerja Guru a Definisi Konseptual
Motivasi merupakan kondisi seseorang yang terdorong dan cenderung aktif dalam bertingkah laku demi mencapai tujuan yang ditimbulakan
oleh motivasi tersebut. b Definisi Operasional
Motivasi merupakan
salah satu
faktor yang
mempengaruhi keberhasilan kerja seseorang, makin tepat motivasi yang diberikan
semakin baik keberhasilan kegiatan sekolah yang diberikan, motivasi menentukan intensitas usaha guru untuk mengaktualisasikan kegiatan-
kegiatan guna mencapai tujuan karena motivasi berkaitan dengan tujuan.
Tabel 1.2
Kisi-Kisi Instrumen Variabel Strategi Kepemimpinan Kepala Sekolah
Variabel Indikator
Butir Soal
Motivasi Kerja Guru
1. Kedisiplinan dalam Kerja 2. Melaksanakan program kegiatan
Sekolah dengan baik 3. Senang bekerja secara mandiri
4. Memanfaatkan sarana prasarana 5. Kemampuan meningkatkan
evaluasi prestasi kerja 1, 2, 3, 6
4, 5, 7, 8, 13
9, 10, 11, 12, 16, 18, 20, 21, 22, 23, 24
14 17, 25
G. Teknik Analisis dan Interpretasi Data
Setelah data yang diperlukan terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisis data. Menganalisis data merupakan suatu cara yang digunakan
untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan hanya orang yang meneliti, tetapi juga orang lain yang ingin mengetahui hasil
penelitian. Untuk menganalisis data dalam penelitian ini, penulis melakukan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Uji Pendahuluan
a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu koesioner dikatakan
valid jika pertanyaan atau pernyataan pada koesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh koesioner tersebut.
Tipe validitas yang digunakan adalah validitas konstruksi Construk Validity. Validitas konstruksi menentukan validitas alat
pengukur dengan mengkorelasikan antar skor yang diperoleh dari masing-masing item yang berupa pertanyaan ataupun pernyataan
dengan skor totalnya. Skor total ini merupakan nilai yang diperoleh dari hasil
penjumlahan semua skor item. Korelasi antara skor item dengan skor totalnya harus signifikan berdasarkan dimensi konsep korelasi
dengan skor totalnya,
maka dapat disimpulkan bahwa alat pengukuran tersbut valid.
Setiap item instrument angket dikatakan valid jika nilai r
hitung
r
tabel
, dengan taraf signifikan α=5 b.
Uji Reliabilitas Apabila suatu alat pengukuran telah dinyatakan valid, maka
tahap berikutnya adalah mengukur reabilitas dari alat. Sebagai ukuran yang menunjukan konsistensi dari alat ukur dalam mengukur
gejala yang sama dilain kesempatan. Menurut Imam Ghozali, realibilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu koesioner
yang merupakan indikator dari variabel. Suatu koesioner dapat dikatakan reliebel atau handal apabila jawaban seseorang terhadap
pertanyaan atau pernyataan adalah konsisten dari waktu kewaktu. Uji reliabilitas bertujuan untuk melihat konsistensi alat ukur
yang akan digunakan yakni apakah alat ukur tersebut akurat, stabil dan konsisten. Teknik yang digunakan adalah koefisien alpha
cronbach dengan rumus
2
: ݎ
ଵଵ
݇
݇ − 1൨ ቈ1 − ∑ ߪ
ଶ
ߪ
ଶ
Keterangan :
2
Sugiyono, Dr, Prof. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta. Hal.365