Teknik Analisis dan Interpretasi Data

Tipe validitas yang digunakan adalah validitas konstruksi Construk Validity. Validitas konstruksi menentukan validitas alat pengukur dengan mengkorelasikan antar skor yang diperoleh dari masing-masing item yang berupa pertanyaan ataupun pernyataan dengan skor totalnya. Skor total ini merupakan nilai yang diperoleh dari hasil penjumlahan semua skor item. Korelasi antara skor item dengan skor totalnya harus signifikan berdasarkan dimensi konsep korelasi dengan skor totalnya, maka dapat disimpulkan bahwa alat pengukuran tersbut valid. Setiap item instrument angket dikatakan valid jika nilai r hitung r tabel , dengan taraf signifikan α=5 b. Uji Reliabilitas Apabila suatu alat pengukuran telah dinyatakan valid, maka tahap berikutnya adalah mengukur reabilitas dari alat. Sebagai ukuran yang menunjukan konsistensi dari alat ukur dalam mengukur gejala yang sama dilain kesempatan. Menurut Imam Ghozali, realibilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu koesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu koesioner dapat dikatakan reliebel atau handal apabila jawaban seseorang terhadap pertanyaan atau pernyataan adalah konsisten dari waktu kewaktu. Uji reliabilitas bertujuan untuk melihat konsistensi alat ukur yang akan digunakan yakni apakah alat ukur tersebut akurat, stabil dan konsisten. Teknik yang digunakan adalah koefisien alpha cronbach dengan rumus 2 : ݎ ଵଵ ൤ ݇ ݇ − 1൨ ቈ1 − ∑ ߪ ௕ ଶ ߪ ௕ ଶ ቉ Keterangan : 2 Sugiyono, Dr, Prof. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta. Hal.365 ݎ ଵଵ = Reliabilitas instrument k = Jumlah Soal ∑ߪ ௕ ଶ = Jumlah varians butir ߪ ௧ ଶ = Jumlah varians total Reliabilitas suatu instrument dapat diterima jika memiliki koefisien alpha cronbach minimal 0,06 yang berarti bahwa instrumen tersebut dapat digunakan sebagai pengumpul data yang handal yaitu hasil pengukuran relative konsisten jika dilakukan pengukuran ulang. c. Uji Normalitas Uji normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data. Uji ini merupakan pengujian yang paling banyak dilakukan untuk analisis statistic parametric. Penggunaan uji normalitas karena analisis statistic parametik. Asumsi yang harus dimiliki oleh data adalah bahwa data tersebut terdistribusi secara normal, maksud data terdistribusi secara normal adalah bahwa data akan mengikuti bentuk distribusi normal. Bahwa data memusat pada nilai rata-rata dan median. Uji normalitas dilakukan menggunakan uji lilliefors.

2. Uji Hipotesis

Adapun rumus yang digunakan adalah korelasi product moment dengan persamaan sebagai berikut 3 : 3 Sugiono, Dr, Prof. 2007. Statistika …... Hal.228 -231         2 2 2 2 xy n XY X Y r n X X n Y Y            Dimana : ݎ ௫௬ = Angaka indeks korelasi “ ݎ” product moment ݊ = Jumlah Sampel ∑ ܻܺ = Jumlah Hasil perkalian antara skor X dan Skor Y ∑ ܺ = Jumlah seluruh skor X ∑ ܻ = Jumlah seluruh skor Y Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan dapat berpedoman pada tabel berikut ini: Tabel 1.3 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Kategori 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,00 Sangat Kuat Adapun untuk mengetahui besarnya kontribusi kepemimpinan kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru, digunakan koefisien determinasi KD dengan rumus: ܭܦ ൌ ݎ ଶ × 100 Di mana: ܭܦ = Koefisien determinasi ݎ = Koefisien korelasi

H. Hipotesis Statistik

Adapun hipotesis statistik yang akan diuji adalah sebagai berikut: H o : ρ = 0 H a : ρ 0 Keterangan: H o : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah variabel x dengan motivasi kerja guru variabel y. H a : Terdapat hubungan yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah variabel x dengan motivasi kerja guru variabel y. 47

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat SMA Hasanuddin Jakarta Utara Sekolah Menengah Atas SMA Hasanuddin Jakarta Utara adalah sekolah yang berdiri di atas Yayasan Pendidikan Islam Hasanuddin dan berlokasi di jalan rawa badak 1 Nomor 79-81 kelurahan lagoa kecamatan koja Jakarta utara yang didirikan seseiring berdirinya yayasan pendidikan islam hasanuddin pada tahun 1997. Atas inisiatif dan gagasan Bapak Andi Sulking dan Ibu Ida Hamidah sekaligus menjabat sebagai ketua dan wakil ketua yayasan. Selain SMA Hasanuddin, yayasan pendidikan islam hasanuddin juga memiliki 2 kelompok pendidikan yaitu Sekolah Pendidikan Pertama SMP, Sekolah Menengah Kejuruan SMK RISTEK, dengan luas area tanah 700 Meter 2 , dengan luas bangunan 504 Meter 2 bentuk bangunan dua lantai leter L. sejalan bersama motto SMA Hasanuddin yakni dengan ilmu hidup menjadi mudah, dengan agama hidup itu ibadah, dengan seni hidup menjadi indah. Maka SMA Hasanuddin terus berusaha mengembangkan diri dalam kegiatan pendidikan kearah yang lebih baik. 2. Visi, Misi dan Tujuan SMA Hasanuddin Jakarta Utara Visi Sekolah Menengah Atas Hasanuddin Jakarta Utara adalah “Menghasilkan Tamatan Yang Berkualitas, dengan Dilandasi Iman dan Taqwa”. Sedangkan Misinya adalah: 1. Melaksanakan bimbingan dan pembelajaran yang efektif