Pendekatan Kepemimpinan KAJIAN TEORI 1. Kepemimpinan Kepala Sekolah
tertentu. Situasi yang mendesak perlunya kehadiran pemimpin apabila 1 keadaan kacau chaos tidak menentu dan kelompok tidak mampu mengatasi
konflik yang disebabkan oleh faktor internal dan eksternal organisasi, 2 anggota organisasi secara perorangan ataupun kelompok belum mampu
mengambil keputusan penting untuk pencapaian tujuan organisasi, 3 perubahan lingkungan organisasi yang cepat sehingga kelompok tidak
mampu mengendalikan keadaan terutama dalam menangkap pesan dari perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya, 4 munculnya competitor
baru yang dapat menggeser peran kelompok
14
. Ketiga pendekatan tersebut dapat digambarkan
secara kronologis sebagai berikut
15
:
Pendekatan lainya adalah organisasi, pengikut pendekatan ini memandang kepemimpinan sebagai suatu hubungan fungsional antara
pemimpin, bawahan dan organisasi
16
Pendekatan pemimpin
berdasarkan sifat
berkeyakinan bahwa
keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh karakteristik yang dimiliki pemimpin seperti intelektualitas yang tinggi, hubungan interaksi antara
manusia, kemampuan bersosialisasi, keadaan fisik yang kuat, imajinator, kekuatan rohani yang tinggi, kesabaran, memiliki kemauan untuk berkorbanm
dan kemauan bekerja keras. Pendekatan prilaku tentu mencoba untuk menentukan langkah-
langkah yang harus dilakukan para pemimpin dalam melaksanakan tugasnya. Kepemimpinan memiliki prilaku yang komplek, dan tidak ada satupun gaya
kepemimpinan yang paling tepat bagi setiap pemimpin yang bekerja pada setiap kondisi.
14
Wahyudi, 2009. Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Organisasi Pembelajar. Bandung. Alfabeta. Hal. 124
15
T.Hani Handoko,2000, Manajemen Edisi Kedua, Yogyakarta: BPFE,hal, 295
16
Eugene Emerson Jennings. Ect.1992. Kepemimpinan…….. Hal. 12
Sifat-sifat Prilaku
Situasional Contingency
Dalam tulisannya Wahyudi mengutarakan secara umum terdapat tiga pendekatan atau gaya kepemimpinan yaitu; 1 pendekatan kepemimpinan
menurut sifat Traits model, 2 pendekatan kepemimpinan berdasarkan teori prilaku Behavioral model, 3 kepemimpinan menurut teori kontingensi
contingency.pendekatan berdasarkan sifat mengkaji tentang perangai dan kemampuan yang menandai karakteristik pemimpin yang berhasil dan yang
tidak berhasil. Pendekatan berdasarkan prilaku memusatkan perhatian pada tindakan yang dilakukan pemimpin didalam melaksanakan pekerjaan
manajerial. selanjutnya pada pendekatan kontingensi mengkaji kesesuaian antara prilaku pemimpin dengan karakteristik situasional terutama tingkat
kematangan bawahan. Pendektan situasional mengasumsikan bahwa kondisi situation yang menentukan efektifitas pemimpin berfariasi menurut situasi,
kematangan atau kedewasaan bawahan. Kepemimpinan kontingensi situasional menjadi kajian utama dengan
mempertimbangkan tingkat kedewasaan maturity anggota organisasi sedangkan pendekatan menurut sifat dan pendekatan prilaku sebagai landasan
transisi gaya kepemimpinan. Dalam gaya kepemimpinan situasional; motivasi, kemampuan, dan
pengalaman bawahan harus terus menerus dinilai agar dapat ditentukan kombinasi gaya yang paling tepat. Menurut Hersey dan Blanchard penerapan
gaya kepemimpinan secara tepat, itu bukan hanya akan memotivasi bawahan tetapi juga membantu bawahan menjadi matang. Dengan demikian, pimpinan
yang ngin mengembangkan bawahanya untuk meningkatkan rasa percaya diri dan
bertanggung jawab
terhadap tugasnya
harus mengganti
gaya kepemimpinan
secara terus
menerus. Pimpinan
yang luwes
dalam menerapkan gaya kepemimpinan maka berpeluang menjadi pimpinan yang
efektif. kefektifan pemimpin tergantung pada bagaimana gaya kepemimpinan seseorang saling berkaitan dengan keadaan atau situasi. Apabila gaya seorang
pemimpin sesuai dengan situasi tertentu, gaya itu efektif, namun apabila gaya kepemimpinan tidak sesuai dengan situasi tertentu, gaya itu tidak efektif.