ءاﺬ܊ ﺮݛܶ ﻚ݇݊أ ݢ
l ā amliku gaira hizāi “ saya tidak punya apa-apa kecuali sepatu”
ﷲا ىﻮܚ بر ݢ
l ā rabbu sawā Allahi “ tiada tuhan selain Allah”
Pada contoh pertama klausa di atas frasenya adalah
ﺮﻜ۸ ﺎ۸أ ݢا
illa abu bakrin terdiri dari dua unsur yaitu
ݢا
illa sebagai istisna‘I atau pengecuali berfungsi sebagai atribut dan diikuti oleh nominal yaitu
ﺮﻜ۸ ﺎ۸أ
abu bakrin berfungsi sebagai unsur pusat. Jadi frase istisna‘ adalah frase yang dibentuk
melalui istisna‘ sebagai atribut diikuti oleh nominal sebagai unsur pusat Pada contoh kedua klausa di atas frasenya adalah
ءاﺬ܊ ﺮݛܶ
gaira hiz āi
terdiri dari dua unsur yaitu
ﺮݛܶ
gaira sebagai istisna‘I atau pengecuali berfungsi sebagai atribut dan diikuti oleh nominal yaitu
ءاﺬ܊
hiz āi berfungsi
sebagai unsur pusat. Jadi frase istisna‘ adalah frase yang dibentuk melalui istisna‘ sebagai atribut diikuti oleh nominal sebagai unsur pusat
Pada contoh kedua klausa di atas frasenya adalah
ﷲا ىﻮܚ
saw ā Allahi
terdiri dari dua unsur yaitu
ىﻮܚ
saw ā sebagai istisna‘I atau pengecuali
berfungsi sebagai atribut dan diikuti oleh nominal
ﷲا
Allahi yaitu berfungsi sebagai unsur pusat. Jadi frase istisna‘ adalah frase yang dibentuk melalui istisna‘
sebagai atribut diikuti oleh nominal sebagai unsur pusat
k. Frase Bayany
Frase bayany adalah frase yang berunsurkan dua nomina yang dipisahkan
oleh huruf
ݍ݊
min dimana nominal pertama berfungsi sebagai atribut diikuti oleh nominal kedua sebagai unsur pusat Asrori, 2004:60
Contoh:
ﺮݛܣ݆ܳا ݍ݊ ﺎ۸ﻮآ ۽۸ﺮܞ
Universitas Sumatera Utara
syarabtu k ūban min al-‘asīri “ saya minum segelas jus”
۷ۿﻜ݆ا ݍ݊ ݑۿݚﺮۿܚا ﺎ݊ ݅آ تأﺮܾ
qara’tu kulla m
ā istaraituhu min al-kutubi “ saya membaca semua buku yang saya beli”
Pada contoh pertama klausa di atas frasenya adalah
ﺮݛܣ݆ܳا ݍ݊ ﺎ۸ﻮآ
k ūban min al-‘asīru terdiri dari tiga unsur yaitu
ﺎ۸ﻮآ
kubansebagai nominal pertama berfungsi sebagai atribut, kemudian diikuti oleh
ݍ݊
min sebagai pemisah, antara nominal pertama dan nominal kedua, dan kemudian nominal
kedua yaitu
ﺮݛܣ݆ܳا
al-‘as īru sebagai unsur pusat. Jadi frase bayany adalah
frase yang dibentuk oleh dua nominal yaitu nominal pertama dan nominal kedua yang dipisahkan oleh huruf
ݍ݊
min. dimana nominal pertama sebagai atribut dan nominal kedua sebagai unsur pusat.
Pada contoh pertama klausa di atas frasenya adalah
݆ا ݍ݊ ݑۿݚﺮۿܚا ۷ۿﻜ
istaraituhu min al-kutubi terdiri dari tiga unsur yaitu
ݑۿݚﺮۿܚا
istaraituhu sebagai nominal pertama berfungsi sebagai atribut, kemudian diikuti oleh
ݍ݊
min sebagai pemisah, antara nominal pertama dan nominal kedua, dan kemudian nominal kedua yaitu
ا݆ ۷ۿﻜ
al-maktabi sebagai unsur pusat. Jadi frase bayany adalah frase yang dibentuk oleh dua nominal yaitu nominal pertama dan nominal
kedua yang dipisahkan oleh huruf
ݍ݊
min. dimana nominal pertama sebagai atribut dan nominal kedua sebagai unsur pusat.
l. Frase Naskhy
Frase naskhy adalah frase yang berunsurkan nominal sebagai unsur pusat
didahului oleh penanda naskhy, yaitu mencakup
۽ݛ݆
laitu
݆݅ܳ
la‘alla
نﺄآ
ka’anna
نﻷ
lianna
ݍﻜ݆
lakinna
نأ
anna
نا
in Asrori, 2004: 60 Contoh:
Universitas Sumatera Utara
݉ݛ݇ܲ ܱݛܚ ﷲا نا
innall āha samī‘un ‘alīmun “ sesungguhnya Allah maha mendengar lagi
maha mengetahui”
ﷲا لﻮܚر اﺪ܋݊ نأ ﺪﻬܞأ
asyhadu anna muhammad
ā rasulullāhi “ aku bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah”
ﺪݚﺪ܆ بﺎۿﻜ݆ا ݍﻜ݆
lakinna al-kit āba jadīdun “ tetapi buku itu baru”
ܥݚﺮ݊ يﺪ݆او نﻷ
lianna w ālidī marīdun “ karena ayahku sakit”
ݙأ ﻚݎﺄآ
kaannaka akhi “ sepertinya kauaudaraku”
ﺮܧ܋ݚ ذﺎۿܚݢا ݆݅ܳ
la‘alla al-ustaza yahduru “ mudah-mudahan guru itu dating”
ݙݏ܊ﺮݚ ݙ۸ر ۽ݛ݆
laita rabbiyyi yarhamn ī “ semoga Allah memberi rahmatnya padaku”
Contoh pertama klausa di atas frasenya adalah
ﷲا نا
innall āha terdiri
dari dua unsur yaitu
نا
inna sebagai penanda naskhy yang berfungsi sebagai atribut diikuti oleh nominal yaitu
ﷲا
All āha sebagai unsur pusat. Jadi frase
naskhy adalah frase yang dibentuk oleh penanda naskhy sebagai atribut diikuti oleh nominal sebagai unsur pusat.
Contoh kedua klausa di atas frasenya adalah
اﺪ܋݊ نأ
anna muhammad ā
terdiri dari dua unsur yaitu
نأ
anna sebagai penanda naskhy yang berfungsi sebagai atribut diikuti oleh nominal yaitu
اﺪ܋݊
muhammad ā sebagai unsur
Universitas Sumatera Utara
pusat. Jadi frase naskhy adalah frase yang dibentuk oleh penanda naskhy sebagai atribut diikuti oleh nominal sebagai unsur pusat.
Contoh ketiga klausa di atas frasenya adalah
بﺎۿﻜ݆ا ݍﻜ݆
lakinna al- kit
ābun terdiri dari dua unsur yaitu
ݍﻜ݆
lakinna sebagai penanda naskhy yang berfungsi sebagai atribut diikuti oleh nominal yaitu
بﺎۿﻜ݆ا
al-kit ābun sebagai
unsur pusat. Jadi frase naskhy adalah frase yang dibentuk oleh penanda naskhy sebagai atribut diikuti oleh nominal sebagai unsur pusat.
Contoh keempat klausa di atas frasenya adalah
يﺪ݆او نﻷ
lianna w ālidī
terdiri dari dua unsur yaitu
نﻷ
lianna sebagai penanda naskhy yang berfungsi sebagai atribut diikuti oleh nominal yaitu
يﺪ݆او
w ālidī sebagai unsur pusat. Jadi
frase naskhy adalah frase yang dibentuk oleh penanda naskhy sebagai atribut diikuti oleh nominal sebagai unsur pusat.
Contoh kelima klausa di atas frasenya adalah
ﻚݎﺄآ
ka’annaka terdiri dari dua unsur yaitu
نﺄآ
ka’anna sebagai penanda naskhy yang berfungsi sebagai atribut diikuti oleh nominal yaitu
ك
ka sebagai unsur pusat. Jadi frase naskhy adalah frase yang dibentuk oleh penanda naskhy sebagai atribut diikuti
oleh nominal sebagai unsur pusat. Contoh keenam klausa di atas frasenya adalah
ذﺎۿܚݢا ݆݅ܳ
la‘alla al- ustazu terdiri dari dua unsur yaitu
݆݅ܳ
la‘alla sebagai penanda naskhy yang berfungsi sebagai atribut diikuti oleh nominal yaitu
ذﺎۿܚݢا
al-ustazu sebagai unsur pusat. Jadi frase naskhy adalah frase yang dibentuk oleh penanda naskhy
sebagai atribut diikuti oleh nominal sebagai unsur pusat. Contoh ketuju klausa di atas frasenya adalah
ݙ۸ر ۽ݛ݆
laita rabbiyyi terdiri dari dua unsur yaitu
۽ݛ݆
laita sebagai penanda naskhy yang berfungsi sebagai atribut diikuti oleh nominal yaitu
ݙ۸ر
rabbiyyi sebagai unsur pusat. Jadi
Universitas Sumatera Utara
frase naskhy adalah frase yang dibentuk oleh penanda naskhy sebagai atribut diikuti oleh nominal sebagai unsur pusat.
m. Frase Ikhtishasly