adalah frase yang dibentuk melalui verbal sebagai unsur pusat diikuti oleh verbal juga sebagai unsur pusat, nominal sebagai unsur pusat diikuti oleh nominal
sebagai unsur pusat, dan adjektifa sebagai unsur pusat diikuti oleh adjektifa sebagai sebagai unsur pusat.
Contoh kedua klausa di atas yang menjadi frasenya adalah
أﺮܾأو ۷ۿآأ
aktubu wa aqra’u terdiri dari dua unsur yaitu
آأ ۷ۿ
aktubu sebagai verbal dan berfungsi sebagai unsur pusat diikuti oleh verbal yaitu
أﺮܾأو
wa aqra’u juga berfungsi sebagai unsur pusat. Jadi frase athfy adalah frase yang dibentuk melalui verbal
sebagai unsur pusat diikuti oleh verbal juga sebagai unsur pusat, nominal sebagai unsur pusat diikuti oleh nominal juga sebagai unsur pusat, dan adjektifa sebagai
unsur pusat diikuti oleh adjektifa sebagai unsur pusat. Contoh ketiga klausa di atas yang menjadi frasenya adalah
݉ݛ݇ܲ ܱݛܚ
sam ī‘u ‘alimun terdiri dari dua unsur yaitu
ܱݛܚ
sam ī‘u sebagai verbal dan
berfungsi sebagai unsur pusat diikuti oleh verbal yaitu
݉ݛ݇ܲ
‘alimun juga berfungsi sebagai unsur pusat. Jadi frase athfy adalah frase yag dibentuk melalui
verbal sebagai unsur pusat diikuti oleh verbal juga sebagai unsur pusat, nominal sebagai unsur pusat diikuti oleh nominal sebagai unsur pusat, dan adjektifa
sebagai unsur pusat diikuti oleh adjektifa sebagai unsur pusat .
c. Frase badaly
Frase badaly adalah frase yang terdiri atas nominal satu diikuti oleh nominal nominal kedua Asrori,2004: 53
C0ontoh :
ﺔݚﺮܣܲ ﺔݏݚﺪ݊ ﺔݚدﻮܳܛ݆ا ﺔﻜ݆݇ا ﺔܢ ﺎܲ ضﺎݚﺮ݆ا و
wa al-riy ādu ‘āsimatu al-mamlakati al-su‘ūdiyyati madīnatun ‘asriyyatun “
Riyadh ibu kota kerajaan Saudi merupakan kota modern”
رﻮݏ݊ ܾ݅ ﺎܲ ﺪݛܳܚ ﺔݛݏݚﺪ݆اﺮݚزو ﺔݏ܇݆݇ا ݅۹ܿۿܛ۾
Universitas Sumatera Utara
tastaqbalu al-lajnatu waz īra al-diniyyati sa‘īda ‘
āqilu munawwiru “ panitia menyambut menteri agama Said Aqil Munawir”
Contoh pertama pada klausa di atas yang menjadi frasenya adalah
و ﺔﻜ݆݇ا ﺔܢ ﺎܲ ܥݚﺮ݆ا
wa al-riyadu ‘ āsimati al-malikatu terdiri dari dua unsur
yaitu nominal satu dan nominal dua, dimana yang menjadi nominal satunya adalah yaitu
ܥݚﺮ݆ا
al-riyadu dan diikuti oleh nominal kedua yaitu
ﺔܢ ﺎܲ ﺔﻜ݆݇ا
‘ āsimati al-malikatu. Jadi frase badaly adalah frase yang dibentuk melalui
nominal satu dan diikuti oleh nominal kedua tanpa dirangkai dengan huruf athaf.
Contoh kedua pada klausa di atas yang menjadi frasenya adalah
رﻮݏ݊ ܾ݅ ﺎܲ ﺪݛܳܚ ﺔݛݏݚﺪ݆اﺮݚزو
waz īru al-dīniyyati sa‘īdu ‘āqilun mnawwirun
terdiri dari dua unsur yaitu nominal satu dan nominal dua, dimana yang menjadi nominal satunya adalah yaitu
ﺔݛݏݚﺪ݆اﺮݚزو
waz īru al-dīniyyati dan diikuti oleh
nominal kedua yaitu
رﻮݏ݊ ܾ݅ ﺎܲ ﺪݛܳܚ
.sa‘ īdu ‘āqilun mnawwirun Jadi frase
badaly adalah frase yang dibentuk melalui nominal satu dan diikuti oleh nominal kedua tanpa dirangkai dengan huruf athaf.
d. Frase Syibhul jumlah
Frase syibhul jumlah adalah frase preposisional yang berunsurkan
preposisi yang dalam bahasa Arabnya disebut dengan harf jar sebagai penanda diikuti nominal sebagai petanda Asrori, 2004:54.
Contoh:
ܹܣ݆ܿا ݍ݊ ݆݉݇ܿا يﺮۿܚأ
astar
ī al-qalama min al-maqsafi “saya membeli pulpen dari kantin”
ﺔ۹ۿﻜ݆ا مﺎ݊أ كرﺎܯۿݎا ݙܺ ﻮه
huwa f
ī intizārika amāma al-maktabati “ dia menunggumu di depan perpustakaan”
Universitas Sumatera Utara
Contoh pertama pada klausa di atas yang menjadi frasenya adalah
ݍ݊ ܹܣ݆ܿا
min al-maqsafi terdiri dari dua unsur yaitu
ݍ݊
min sebagai preposisi sekaligus berfungsi sebagai unsur pusat diikuti oleh nominal yaitu
ܹܣ݆ܿا
al- maqsafi
yang berfungsi sebagai atribut. Jadi frase syibhul jumlah adalah frase yang dibentuk melalui preposisi atau harf jar sebagai unsur pusat diikuti oleh
nominal sebagai atribut. Contoh pertama pada klausa di atas yang menjadi frasenya adalah
مﺎ݊أ ﺔ۹ۿﻜ݆ا
amama al-maktabati terdiri dari dua unsur yaitu
مﺎ݊أ
amama sebagai preposisi sekaligus berfungsi sebagai unsur pusat diikuti oleh nominal yaitu
ﺔ۹ۿﻜ݆ا
al-maktabati yang berfungsi sebagai atribut. Jadi frase syibhul jumlah
adalah frase yang dibentuk melalui preposisi atau harf jar sebagai unsur pusat diikuti oleh nominal sebagai atribut.
e. Frase Idhafy