Frase Preposisi Frase Na‘ti Frase Isyary

شوﺮܾ ةﺮܟܳ۸ ݆݉݇ܿا al-qalamu bi’asyrati qur ūsyin’pena ini seharga sepuluh rupiah’. Pada contoh pertama yang menjadi frasenya adalah رﻮܢ ثݣ܂ sal āsa suwarin karena didahului oleh kata bilangan sebagai unsur pusat dan diikuti oleh nominal sebagai atribut, oleh karena itu frase tersebut dinamakan dengan frase numerella. Pada contoh kedua yang menjadi frasenya adalah شوﺮܾ ةﺮܟܳ۸ bi’asyrati qur ūsyin, karena didahului oleh kata bilangan yaitu ةﺮܟܳ۸ bi’asyratyang berfungsi sebagai Unsur pusat dan diikuti oleh kata penyukat yaitu شوﺮܾ qur ūsyin yang berfungsi sebagai atribut.

e. Frase Preposisi

ݑ݇݋܆ ݑ۹ܞ ۷آﺮ݊ murakkabu sybhu jumlah ݑ݇݋܆ ݑ۹ܞ ۷آﺮ݊ murakab sybhu jumlah adalah frase yang tidak mempunyai distribusi yang sama dengan golongan kata apapun Asrori, 2004:49 Contoh: ۷ۿﻜ݋݆ا ﻰܺ f ī al-maktabi ‘di atas meja’ ﺔܚرﺪ݋݆ا مﺎ݊ا am āma al-madrasati ‘di depan sekolah’ Contoh pertama pada frase di atas terdiri dari dua kata yaitu ﻰܺ f ī dan ۷ۿﻜ݋݆ا al-maktabi dimana kata ﻰܺ f ī termasuk preposisi sekaligus sebagai unsur pusat, sedangkan ۷ۿﻜ݋݆ا al-maktabi termasuk kedalam kata nominal yang berfungsi sebagai atribut. Begitu juga pada frase ﺔܚرﺪ݋݆ا مﺎ݊ا am āma al- madrasati, terdiri dari dua unsur kata yaitu مﺎ݊ا am āma dan ﺔܚرﺪ݋݆ا al- madrasati, dimana مﺎ݊ا am āma termasuk preposisisekaligus sebagai unsur pusat, sedangkan ﺔܚرﺪ݋݆ا al-madrasati termasuk kedalam kata nominal yang berfungsi sebagai atribut. Universitas Sumatera Utara Menurut Asrori 2004:50 frase bahasa Arab dapat dibentuk berdasarkan beberapa unsur antara lain:

a. Frase Na‘ti

Frase na‘aty dibentuk oleh nominal sebagai Unsur Pusat dikuti adjektifa sebagai na‘at atau atribut. Contoh: ﺔݛۿݚز ناﻮ݆أ اﺬه ha ża al-wānun zaitiyyatun ‘ini bermacam-macam warna minyak ݙݎﺎ܃݆ا ܹܣ݆ا ݙܺ ܙ݇܇ݚ ݙ܎ا akh ī yajlisu fi al-saffi al-sặniyyi ‘Abang saya duduk di kelas dua’ Frase ﺔݛۿݚز ناﻮ݆ا alwanun zaitiyyatun pada contoh di atas terdiri dari kata nominal dan kata sifat, dimana kata ناﻮ݆ا alwanun sebagai kata nominal dan juga sebagai unsur pusat dan ﺔݛۿݚز zaitiyyatunsebagai kata sifat yang berperan sebagai atribut. Pada contoh kedua frase ݙݎﺎ܃݆ا ܹܣ݆ا al-saffi al-s ặniyyi juga terdiri dari kata nominal dan kata sifat, dimana kata ܹܣ݆ا al-saffi sebagai kata nominal sekaligus sebagai unsur pusat, sedangkan kata ݙݎﺎ܃݆ا al-s ặniyyi sebagai kata sifat yang berfungsi sebagai atribut.

b. Frase Isyary

Frase ini berunsurkan nominal sebagai unsur pusat didahului penunjuk sebagai Atribut. Contoh: ݙ݆ ءاﺬ܋݆ا ﻚ݆ذ z ālika al-hizā`u lī ‘Sepatu itu milik saya’ Pada klausa di atas frasenya adalah ءاﺬ܋݆ا ﻚ݆ذ z ālika al-hizā`u, yang terdiri dari dua kata yaitu ﻚ݆ذ z ālika dan ءاﺬ܋݆ا al-hiz ā`u. Dimana ﻚ݆ذ z ālika sebagai ism isyarah yang berfungsi sebagai atribut, sedangkan ءاﺬ܋݆ا al- hiz ā`u sebagai nominal yang berfungsi sebagai unsur pusat. Jadi frase Isyary Universitas Sumatera Utara dibentuk melalui ism isyarah sebagai atribut diikuti oleh nominal sebagai unsur pusat.

c. Frase Tawkidy