BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Sekilas tentang frase
Istilah frase apapun terjemahannya dalam bahasa Arab tidak populer di kalangan pengkaji bahasa Arab di Indonesia ataupun di dunia Arab sendiri.
Karena buku-buku nahwu atau sintaksis Arab pada umumnya tidak ada yang mengemukakan defenisi tetang frase. Selain itu tidak ada bab atau sub bab yang
menggunakan istilah frase sebagai kepala pembahasan. Meskipun demikian bukan berarti dalam bahasa Arab tidak ada konsep tentang frase.
Dalam sejarah studi linguistik istilah frase banyak digunakan dengan pengertian yang berbeda-beda. Istilah frase digunakan sebagai satuan sintaksis
yang satu tingakat berada di bawah satuan klausa, atau satu tingkat berada di atas satuan kata. Frase lazim didefenisikan sebagai satuan gramatikal yang berupa
gabungan kata yang bersifat nonpredikatif, atau lazim juga disebut gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis di dalam kalimat. Di sini kita dapat
menyimpulkan bahwa yang namanya frase itu pasti terdiri lebih dari sebuah kata Chaer, 1994:222.
Berikut ini dikemukakan tentang pengertian frase dari berbagai tokoh diantaranya sebagai berikut:
1. Frase adalah satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih dan tidak
melebihi batas fungsi Ramlan, 1981 dalam Asrori, 2004:32. 2.
Frase adalah gabungan dua kta atau lebih yang sifatnya tidak pedikatif Kridalaksana, 1993 dalam Asrori, 2004:32.
3. Frase adalah satuan gramatik yang terdiri atas dua kata atau lebih yang
tidak melampaui batas fungsi klausa Ibrahim, et.al, 1996 dalam Asrori,2004:32
Menurut Hassanain 1984:164-165 dalam Asrori 2004:32 istilah frase dalam bahasa Arab disebut dengan
۷ݛآﺮۿ݆ا
al-tark ību yaitu
Universitas Sumatera Utara
Menurut Hassanain 1984:164-165 dalam Asrori 2004: 33, istilah frase dalam bahasa Arab
۷ݛآﺮۿ݆ا
al-tark ību, adalah:
ܷ݅ܟ۾ نﻷ ܉݇ܣ۾و ﺎﻬܧܳ۹۸ ܩ۹۾ﺮ۾ ﺮܢﺎݏ݆ܳا ݍ݊ ﺔܲﻮ܇݊ ݑ۸ ﺪܣܿݚ ۷ݛآﺮۿ݆ا ﺔ݇܇݆ا ﻰܺ ةﺪ܊او ﺔܻݛܮو
, ةدﺮܻ݊ ﺔ݇آ ﺎݚﻮ܋ݎ يوﺎܛ۾ ﺎﻬݎأ يأ
, عﻮ܇۸ لﺪ۹ۿܛݛܺ
ݣܳܺ وأ ﺎܚا ﺎهﺮܢﺎݏܲ .
al-tark ību yuqsadu bihi majmū‘atun min al-‘an
āsiri turattabatu biba‘dihā wa taslihu lianna tasygila waz
īfati wāhidatin fī al-jumlati, ayyi annahā tus
āwī nahwiyyan kalimatan mufradatan, fayastabaddilu bi majmū‘in ‘an
āsirihā isman aw fi‘lan “Frase adalah gabungan dari unsur-unsur yang saling berkaitan antara
satu sama lainnya karena mempunyai peran yang sama dalam kalimat atau menduduki posisi yang sama dalam ilmu nahwu, maka unsur-
unsurnya tersebut bisa diganti dengan isim atau fi‘l ”.
Sedangkan Badri 1986:28 dalam Asrori 2004:33 frase adalah:
يدﺎݏܚﻹا ﺮݛܶ ۷ݛآﺮۿ݆ا ّݙ۸ﺮ݆ܳا يﻮ܋ݏ݆ا ﻰܺ ﺎﻬ۸ ﺪܣܿݚ و ةرﺎ۹݆ܳا ,
ݍ݊ نﻮﻜۿ۾ ܩ۸اﺮ۾ ﺎﻬݏݛ۸ ݍݛۿ݇آ ݍ݊ ّܹ݆ﺄۿݚ ّيﻮܷ݆ ءﺎݏ۸ وأ ﺔݚدﺎݏܚإ ﺮݛܶ ﺔܾݣܲ ﺎﻬݏݛ۸ ݍݛۿ݇آ
ةﺪ܊او ﺔ݇آ ﺎﻬ۸ لّﺪ۹ۿܛݚ نأ ݍﻜݚ ﻰۿ܊ ﺔﻜܚﺎۿ݊ ةﺪ܊او ﺎﻬݏ݊ ݅ܳ܇ݚ ݙܾﺎݛܚ .
al-‘ib āratu wa yaqsudu bihā fī al-nahwiyyi al-‘arabiyyi al-tarkībi gairu
al-`isn ādiyyi, tatakawwanu min kalimataini bainahumā ‘alāqatun gaira
isn ādiyyatun aw binā`u lugawiyyu yata`allafu min kalimataini bainahumā
tur ābitu siyāqī yaj‘alu minhā wāhidatun mutamāsikatun hattā yumkina `an
yastabaddila bih ā kalimatun wāhidatun
“Frase dalam nahwu bahasa Arab adalah kalimat yang tidak disandarkan pada kata lain yang terdiri dari dua kata dan dua kata tersebut mempunyai
hubungan yang tidak disandarkan, atau bentukan bahasa yang tersusun dari dua kalimat yang saling mengikat oleh bentuk, yang menjadikan
keduanya satu kesatuan sehingga memungkinkan untuk menggantikan satu kata saja. ”
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tipe strukturnya, Ramlan 1981 dan Tarigan 1986 mengelompokkan frase menjadi dua yaitu:
1. Frase Endosentis
ﺔܧ݊ ﺮݛܶ
gaira mahdatun 2.
Frase Eksosentris
ﺔܧ݊
mahdatun Frase Endosentris dalam bahasa Arab disebut dengan
ﺔܧ݊ﺮݛܶ
gaira mahdatun yaitu frase yang mempunyai distribusi yang sama dengan salah
satu atau semua unsurnya. Frase endosentris sebagai frase yang mempunyai hulu, pusat, atau pokok. Artinya salah satu unsur frase tersebut merupakan hulu, pusat,
atau pokok dan sebagai unsur pusat ia mempunyai persamaan distribusi dengan frase Asrori, 2004:37
Frase yang kedua yaitu frase eksosentris yang dalam bahasa Arab disebut dengan
ﺔܧ݊
mahdatun yaitu frase yang tidak mempunyai persamaan
distribusi dengan salah satu unsurnya Asrori, 2004: 38 Contoh
۷ۿﻜ݆ا ݙܺ أﺮܿݚ ذﺎۿܚﻷا
al-ust āzu yaqra’u fī al-maktabi “ pak guru membaca di kantor”
ݙܺ أﺮܿݚ ذﺎۿܚﻷا --
al-ust āzu yaqra’u fī “pak guru membaca di”
pada contoh di atas yang menjadi frasenya adalah
۷ۿﻜ݆ا ݙܺ
f ī al-
maktabi karena tidak mempunyai distribusi yang sama dengan unsur-unsurnya.
3.2. Bentuk Frase Verbal dan Frase Nominal dalam bahasa Arab