1. Berada pada usia dewasa awal yaitu dari usia 20 - 40 tahun. Hurlock, 1980. Karena pada periode ini seseorang dituntut untuk mandiri dan
mampu bertanggung jawab pada diri sendiri. 2. Memiliki pendidikan terakhir minimal SMU, dengan alasan bahwa
individu yang telah menyelesaikan pendidikan minimal SMU diharapkan mampu memahami instruksi dan pernyataan-pernyataan
yang terdapat dalam angket penelitian.
Dalam penelitian ini pengambilan sampel bersifat purposive dengan
pertimbangan keterbatasan waktu , tenaga dan dana yang ada maka digunakan sampel yang tersedia, yaitu sampel yang dapat diperoleh
berdasarkan karakteristik sampel yang telah ditentukan.
3.4 Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data
3.4.1 Metode dan instrumen pengumpulan data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode non tes, menurut Arikunto 2002, instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa
angket atau kuesioner. Yaitu sejumlah pernyataan tertulis untuk memperoleh informasi
dari responden dalam arti laporan mengenai pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. Kuesioner yang digunakan berupa skala model
Likert untuk masing- masing variabel. Penggunaan angket atau kuesioner dapat memberikan
keuntungan kepada peneliti, yaitu: 1. tidak memerlukan hadirnya peneliti.
2. dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden. 3. dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing dan
menurut waktu senggang responden. 4. dapat dibuat anonym sehingga responden bebas jujur dan tidak malu-
malu menjawab. 5. dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi
pertanyaan yang benar-benar sama.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah skala model Likert yang
berupa skala motivasi berprestasi dan skala prestasi kerja. Skala model Likert
adalah suatu himpunan butir pernyataan sikap yang kesemuanya dipandang kira-kira sama dengan “nilai sikap”, subjek menanggapi setiap butir dengan
menggunakan taraf setuju Favorable atau tidak setuju Unfavorable
terhadapnya. Skor untuk butir-butir yang terdapat dalam skala dijumlahkan atau dijumlah rata-rata untuk mendapatkan skor sikap individu. Pernyataan
item dalam skala model Likert ini terdiri dari pernyataan positif dan negatif. Seluruh
item dalam kuesioner ini terdiri dari 36 item motivasi berprestasi dari teori McClelland 1953 yang dikembangkan oleh Mangkunegara 2005 dan
32 item untuk mengukur prestasi kerja dari teori Ranupandojo 2000.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam skala model Likert antara lain
adalah bentuk jawaban menggunakan lima kemungkinan jawaban yaitu sangat setuju SS, setuju S, ragu-ragu R, tidak setuju TS dan sangat
tidak setuju STS. Adapun cara subjek memberikan jawaban terhadap tipe skala model
Likert adalah dengan memberikan tanda check list √ pada
salah satu alternatif jawaban berkisar antara 1 – 5, untuk item positif
Favorable skor untuk jawaban SS = 5, S = 4, R = 3, TS = 2 dan STS = 1 dan untuk
item negatif Unfavorable sebaliknya, untuk jawaban SS = 1, S = 2, R = 3, TS = 4 dan STS = 5 Sevilla, 1993.
1. Skala motivasi berprestasi
Skala ini bertujuan untuk mengungkapkan kemampuan individu dalam hal tanggung jawab, mempertimbangkan resiko, kreatif-inovatif, memperhatikan
umpan balik, waktu penyelesaian tugas dan tujuan yang realistik guna mencapai prestasi kerja.
Skala ini disusun berdasarkan teori yang dipaparkan oleh McClelland 1953 yang dikembangkan oleh Mangkunegara 2005. Skala awal berisi 36
item yang terbagi dalam enam aspek yaitu tanggung jawab 6
item, mempertimbangkan resiko 6
item, kreatif-inovatif 6 item, memperhatikan umpan balik 6
item, waktu penyelesaian tugas 6 item, dan tujuan yang realistik 6
item. Diberi skor dikotomi, reliabilitas skala awal ini dilaporkan r
xx ,
= 0.820 tes ulang berjangka 29 hari. Pada perkembangan berikutnya, responden tetap diberikan dalam skala model
Likert lima pilihan Azwar 2003. Namun dalam penelitian ini, dari 9
item yang tidak valid, maka peneliti
tidak membuangnya melainkan mengganti item tersebut dengan merubah
kalimat yang lebih mendekati kepada aspek yang dimaksud.
Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti melakukan uji coba try out skala.
Responden uji coba adalah karyawan PT. Indogravure di bagian produksi. Adapun tujuannya agar skala-skala yang digunakan dalam penelitian ini
akurat dan dapat dipercaya atau mengukur apa yang seharusnya diukur.
Try out dilakukan bertempat di PT. Indogravure di bagian produksi dengan menyebar angket kepada 40 orang karyawan. Angket yang dikembalikan
sebanyak 36 dan yang terisi lengkap hanya 34 dari 40 responden, sisanya tidak kembali atau hilang. Dari hasil analisa skala motivasi berprestasi
, didapatkan hasil 27
item yang valid dan 9 item tidak validgugur dari 36 item yang ada, dengan nilai
alpha sebesar 0.881 yang menunjukkan alat tes ini reliabel.
Sedangkan uji instrumen diberikan kepada 30 orang karyawan PT. Indogravure di bagian kantor pada tanggal 8 Juli – 13 Agustus 2008, adapun
penyebarannya peneliti dibantu oleh dua orang dari pihak perusahaan. Berdasarkan uji instrumen validitas dengan teknik korelasi Pearson
pada skala motivasi berprestasi terhadap 30 orang karyawan PT. indogravure di
bagian kantor. Angket yang dikembalikan 26 dan yang terisi lengkap hanya
21 dari 30 responden, sisanya tidak kembali atau hilang. Dari analisa yang ada, maka 36
item yang diujikan diperoleh 27 item yang valid dan 9 item yang tidak validgugur. Di bawah ini adalah hasil analisa item skala motivasi
berprestasi yang digunakan dalam penelitian:
Tabel 3.1 Blue Print Skala Motivasi Berprestasi Pra Uji Instrumen
No Item Aspek
Favorable Unfavorable Jumlah
Tanggung jawab 1, 13, 25
7, 19, 31 6
Mempertimbangkan resiko
8, 20, 32 2, 14, 26 6
Kreatif - inovatif 3, 15,
27 9, 21, 33
6 Memperhatikan umpan
balik
10, 22, 34 4, 16,
28 6
Waktu penyelesaian tugas 5, 17,
29 11, 23, 35
6 Tujuan yang realistik
12, 24, 36 6, 18, 30
6
Jumlah 18 18
36 Keterangan: Angka yang dibold yang tidak valid
Tabel 3.2 Blue Print Skala Motivasi Berprestasi Pasca Uji Instrumen
No Item Aspek
Favorable Unfavorable Jumlah
Tanggung jawab 1, 13, 25
7, 19, 31 6
Mempertimbangkan resiko 8, 20, 32
14 4
Kreatif - inovatif 3, 15
9, 21, 33 5
Memperhatikan umpan balik
22 4, 16
3
Waktu penyelesaian tugas 5, 17
35 3
Tujuan yang realistik 12, 24, 36
6, 18, 30 6
Jumlah 14 13
27
2. Skala prestasi kerja
Skala ini digunakan untuk mengetahui sejauhmana prestasi kerja yang dimiliki responden untuk terus berkembang dan lebih maju dalam pekerjaan
sehingga ia bisa meningkatkan kualitas kerja, kuantitas kerja, dapat tidaknya diandalkan, dan sikap.
Skala ini disusun berdasarkan teori yang dipaparkan oleh Ranupandojo 2000. Skala awal berisi 32
item yang terbagi dalam empat dimensi yaitu
kualitas kerja 8 item, kuantitas kerja 8 item, dapat tidaknya diandalkan 8
item, dan sikap 8 item. Diberi skor dikotomi, reliabilitas skala awal ini dilaporkan r
xx ,
= 0.855 tes ulang berjangka 29 hari. Pada perkembangan berikutnya, responden tetap diberikan dalam skala model
Likert lima pilihan Azwar, 2003. Namun dalam penelitian ini, dari 9
item yang tidak valid, maka peneliti tidak membuangnya melainkan mengganti
item tersebut dengan merubah kalimat yang lebih mendekati kepada aspek yang dimaksud.
Prestasi kerja yang dapat diukur melalui empat dimensi yaitu kualitas kerja, terdiri dari empat indikator yaitu ketepatan, ketelitian, keterampilan dan
kebersihan. Kuantitas kerja, terdiri dari dua indikator yaitu out put rutin dan
seberapa cepat bisa menyelesaikan kerja “ekstra”. Dapat tidaknya
diandalkan, terdiri dari empat indikator yaitu instruksi, inisiatif, hati-hati dan kerajinan. Sikap, terdiri dari empat indikator yaitu terhadap perusahaan,
karyawan lain, pekerjaan dan kerja sama.
Try out dilakukan bertempat di PT. Indogravure di bagian produksi dengan menyebar angket kepada 40 orang karyawan. Angket yang dikembalikan
sebanyak 36 dan yang terisi lengkap hanya 34 dari 40 responden, sisanya tidak kembali atau hilang. Dari hasil analisa skala prestasi kerja
, didapatkan
hasil 23 item valid dan 9 item yang tidak validgugur dengan nilai alpha
sebesar 0.892 maka alat ukur ini reliabel.
Sedangkan uji instrumen validitas dengan teknik korelasi Pearson pada skala
prestasi kerja terhadap 21 orang karyawan PT. Indogravure di bagian kantor dari 32
item yang diujikan diperoleh 27 item yang valid dan 5 item yang tidak validgugur. Di bawah ini adalah hasil analisa
item skala prestasi kerja yang digunakan dalam penelitian.
Table 3.3 Blue Print Skala Prestasi Kerja Pra Uji Instrumen
No Item Dimensi Indikator
Favorable Unfavorable
Jumlah
a. ketepatan 1
5 2
b. ketelitian 9
13 2
c. keterampilan 17
21 2
kualitas kerja
d. kebersihan 25
29 2
a . out put rutin
6, 14 2, 10
4 kuantitas kerja
b. seberapa cepat bisa
menyelesaikan kerja “ekstra
22, 30 18, 26
4
dapat tidaknya a. instruksi
3 7 2
b. inisiatif 11
15 2
c. hati-hati 19
23 2
diandalkan
d. kerajinan 27
31
2
a. terhadap perusahaan
8 4 2
b. karyawan lain 16
12 2
c. pekerjaan 24
20 2
sikap
d. kerja sama 32
28 2
Jumlah 16 16 32
Keterangan: Angka yang dibold yang tidak valid
Table 3.4 Blue Print Skala Prestasi Kerja Pasca Uji Instrumen
No Item Dimensi Indikator
Favorable Unfavorable
Jumlah
a. ketepatan 1
5 2
b. ketelitian 9
13 2
c. keterampilan 17
21 2
kualitas kerja
d. kebersihan 25
- 1
a. out put rutin
6, 14 10
3 kuantitas
kerja b. seberapa cepat
bisa menyelesaikan
kerja “ekstra 22, 30
18, 26 4
a. instruksi 3
- 1
b. inisiatif 11
15 2
c. hati-hati 19
23 2
dapat tidaknya
diandalkan
d. kerajinan 27
31
2
a. terhadap perusahaan
8 4 2
b. karyawan lain 16
12 2
c. pekerjaan -
20 1
sikap
d. kerja sama -
28 1
Jumlah 14 13 27
3.4.2 Teknik uji instrumen a. Uji validitas