Prestasi kerja dalam pandangan Islam

2.1.4. Prestasi kerja dalam pandangan Islam

Menurut Shihab 2003 kaitannya antara motivasi berprestasi dengan prestasi kerja. Keduanya saling berkaitan dan saling mendukung satu sama lain. Dalam pandangan Islam, seseorang yang ingin memperoleh hasil prestasi kerja yang baik tidak boleh terlepas dari peran tuhannya, Alllah SWT. Seperti telah ditekankan di atas bahwa prestasi kerja yang baik dihasilkan dari motivasi berprestasi yang baik pula. Prestasi kerja seseorang, menurut pandangan Islam tidak hanya seputar pada masalah pekerjaan, belajar, berkreativitas. Tetapi juga ada nilai ibadahnya, kemana manusia akan kembali sebenarnya dengan bekal hasil kerja ibadahnya di dunia. Di dalam surah Al-Jumu’ah ayat 10, Allah SWT memerintahkan hambanya untuk mencari, berusaha, dan berbuat sekuat tenaga untuk kepentingan diri khususnya dan kepentingan golongan pada umumnya. Keseimbangan ini akan menghasilkan prestasi kerja yang baik untuk dunia dan akhirat. Dalam pelaksanaannya, manusia sering lupa dan mengabaikan peran penting tuhannya yang setiap saat mengontrol setiap tingkah laku dirinya. Manusia juga sering lupa tentang bagaimana prestasi kerja bisa dihasilkan dengan baik dan sempurna tanpa adanya motivasi yang baik, kesungguhan dalam berusaha. Di dalam surah Al-Jumu’ah ini pula, Allah SWT memerintahkan kepada hambanya agar mengutamakan pendekatan diri kepada tuhannya dengan mengharap hasil yang maksimal. Sedangkan menurut Al-Maragi 1974 prestasi kerja yang digambarkan oleh Allah SWT di dalam al-Qur’an surat Hud ayat 61 merupakan hasil dari motivasi berprestasi. Allah menggambarkannya dengan kemakmuran alam ini. Kalau saja kita sedikit mengacakan diri kita, kita akan melihat apa yang telah kita hasilkan dengan motivasi berprestasi dengan prestasi kerja yang maksimal. Tentu saja jawabannya ada di dalam al-Quran, yakni kemakmuran. Kemakmuran bisa saja dikatakan sebagai kesuksesan yang ada pada diri kita. Penempatan diri yang baik, tingkah laku yang baik, bersosialisasi yang baik merupakan keberhasilan dari usaha kita dalam perubahan diri. Termasuk alam ini, jika saja kita tidak merusaknya dan mau mengolahnya dengan motivasi berprestasi dan prestasi kerja yang baik, maka kehidupan di alam ini akan baik juga. Baik untuk manusia dan baik untuk makhluk yang menempatkan jagat raya ini. Ketelatenan dalam bekerja, ditambahnya kedekatannya pada Allah SWT akan membawa kemakmuran. Pendekatan diri ini kepada tuhannya harus disertai dengan ilmu agama agar tidak keluar dari jalur yang digariskan. Setelah itu manusia tinggal mensyukuri apa yang dihasilkan dari prestasi kerjanya. Apapun dan dimanapun yang dikerjakan, bumi Allah SWT sangat luas. Manusianyalah yang tinggal berpikir dengan ilmu dunia dan akhirat dengan apa yang harus dikerjakannya QS. Al- Mulk: 15. Shihab, 2003 Manusia yang mempunyai motivasi berprestasi yang baik tentu akan menghasilkan prestasi kerja yang baik pula. Manusia seperti inilah yang diharapkan Allah SWT dan umat manusia untuk memimpin bumi beserta isinya. Alhasil, dengan prestasi kerja yang baik ini mereka dapat memperbaiki, membangun dan mempertahankan kelestarian bumi ini. Potensi kerja yang bagus sekarang ini banyak sekali dimiliki pada hampir semua manusia. Tetapi mereka tidak dapat menggunakannya karena kurangnya ilmu pengetahuan. Begitu juga pada manusia yang mempunyai prestasi kerja yang baik, banyak sekali, tetapi mereka hanya bisa saling merusak, menjatuhkan kekuasaan, berebut kekuasaan karena jauhnya keimanan mereka pada Allah SWT. Seperti yang difirmankan Allah SWT dalam al-Qur’an surah al-Baqarah ayat 30, “…sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi……”. Disinilah Allah sangat menginginkan seorang pemimpin dunia yang mempunyai motivasi berprestasi yang menghasilkan prestasi kerja yang sempurna. Yang tidak membuat kerusakan di kantor, di rumah tangga, di kelompok atau dimanapun mereka berada. Prestasi kerja yang baik juga diharapkan dapat berguna untuk kepentingan pribadi, golongan ataupun umum. Orang – orang yang mempunyai motivasi berprestasi yang baik dan prestasi kerja yang baik pula harus mempunyai rasa tanggung jawab dan solidaritas yang tinggi, baik itu pada bawahan ataupun pada atasan. Keseimbangan antara motivasi berprestasi yang baik dengan ibadah kepada Allah ini akan menghasilkan prestasi kerja yang baik dan terkontrol yang akan membawa mereka pada kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Shihab, 2002

2.2 Motivasi Berprestasi