3.6. Prosedur Penelitan
Secara garis besar penelitian ini dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu:
1. Tahapan persiapan
Tahap persiapan dimulai dengan perumusan masalah, menentukan variabel penelitian, melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan
gambaran dan landasan teoritis yang tepat, menentukan, menyusun, dan menyiapkan alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu
skala motivasi berprestasi dan skala prestasi kerja yang kemudian
dilakukan uji panelis terlebih dahulu. Setelah skala dikatakan baik maka peneliti menentukan lokasi penelitian. Peneliti melakukan uji coba
try out instrumen yang berupa skala pada tanggal 10 Juni 2008 – 1 Juli 2008.
2. Tahap pengambilan data
Pengambilan data penelitian dilakukan pada tanggal 8 Juli 2008 – 13 Agustus 2008, dengan menggunakan instrumen berupa motivasi
berprestasi dan skala prestasi kerja. Ketika menyebarkan angket peneliti
dibantu oleh dua
orang dari pihak perusahaan.
3. Tahap pengolahan data
Melakukan skoring terhadap hasil skala yang telah diisi oleh responden penelitian, menghitung dan membuat tabulasi data yang diperoleh,
kemudian membuat tabel data, melakukan analisis data dengan menggunakan metode statistik untuk menguji hipotesa penelitian,
menginterpretasikan dan membahas hasil analisa statistik berdasarkan teori, merumuskan kesimpulan hasil penelitian.
BAB 4
PRESENTASI DAN ANALISIS DATA
4.1. Gambaran Umum
Responden
Gambaran umum responden penelitian ini diuraikan secara rinci di bawah ini, yaitu berupa gambaran umum berdasarkan frekuensi dari usia, jenis kelamin,
pendidikan, jabatan, bagianbidang dan lama bekerja. Sampel penelitian ini adalah karyawan PT. Indogravure sebanyak 21 orang.
4.1.1 Subjek berdasarkan
usia
Gambaran umum responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.1 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia
No. Usia Frekuensi Persentase
1. 26 – 30 tahun
4 25
2. 31 – 35 tahun
5 31.25
3. 36 – 40 tahun
4 25
4. 41 – 45 tahun
2 12.5
5. 46 – 50 tahun
1 6.25
Total 16 100
Berdasarkan usia, diperoleh gambaran bahwa penelitian ini adalah karyawan yang berada pada rentang usia 5 tahun, yang berjumlah 16 karyawan,
mayoritas karyawan yang memiliki motivasi berprestasi dan prestasi kerja terdapat 31.25 5 karyawan yang berusia 31 – 35 tahun, hasil ini sesuai
karena karyawannya memang lebih banyak pada usia tersebut, 25 berusia 26 – 30 tahun, 25 berusia 36 – 40 tahun, 12.5 berusia 41 – 45 tahun, dan
6.25 berusia 46 – 50 tahun. Sisanya tidak mengisi data kontrol.
4.1.2 Subjek berdasarkan jenis kelamin
Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.2 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
1. Perempuan 7
38.89 2. Laki-laki
11 61.11
Total 18 100
Berdasarkan jenis kelamin, diperoleh gambaran bahwa mayoritas karyawan yang memiliki motivasi berprestasi dan prestasi kerja terdapat 61.11 11
karyawan yang berjenis kelamin laki-laki, hasil ini sesuai karena karyawannya memang lebih banyak laki-laki dan 38.89 berjenis kelamin
perempuan. Sisanya tidak mengisi data kontrol.
4.1.3. Subjek berdasarkan pendidikan
Gambaran umum responden berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.3 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Pendidikan
No. Pendidikan Frekuensi Persentase
1. SMU 5
29.41 2. D3
4 23.53 3. S1
8 47.06
Total 17 100
Berdasarkan pendidikan, diperoleh gambaran bahwa mayoritas karyawan yang memiliki motivasi berprestasi dan prestasi kerja terdapat 47.06 8
karyawan yang pendidikan terakhir S1, hasil ini sesuai karena karyawannya memang lebih banyak yang memiliki pendidikan S1 khususnya pada bagian
kantor, 29.41 yang pendidikan terakhir D3, dan 23.53 yang pendidikan terakhir SMU. Sisanya tidak mengisi data kontrol.
4.1.4. Subjek berdasarkan jabatan
Gambaran umum responden berdasarkan jabatan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.4 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jabatan
No. Jabatan Frekuensi Persentase
1. Supervisor 6
33.33 2. Sales
Representatif 3 16.67
3. Kepala Regu
karu 3 16.67
4. STAFF 6
33.33
Total 18 100
Berdasarkan jabatan, diperoleh gambaran bahwa mayoritas karyawan yang memiliki motivasi berprestasi dan prestasi kerja terdapat 33.33 6
karyawan yang memiliki jabatan supervisor spv dan 33.33 6 karyawan
yang memiliki jabatan staff, hasil ini tidak sesuai dengan jumlah karyawan yang memiliki jabatan tersebut, 16.67 yang masing-masing memiliki jabatan
sales representatif dan kepala regu karu. Sisanya tidak mengisi data kontrol.
4.1.5 Subjek berdasarkan bagianbidang
Gambaran umum responden berdasarkan bagianbidang dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.5 Gambaran Umum Responden Berdasarkan BagianBidang
No. BagianBidang Frekuensi Persentase
1. Administrasi 1
8.33 2. HRD
1 8.33 3. IT
2 16.67 4. Accounting
3 25
5. Marketing 3
25 6. Purchasing
1 8.33
7. Umum 1
8.33
Total 12 100
Berdasarkan bagianbidang, diperoleh gambaran bahwa mayoritas karyawan yang memiliki motivasi berprestasi dan prestasi kerja terdapat 25 3
karyawan yang masing-masing memiliki bagianbidang accounting dan
marketing, hasil ini tidak sesuai dengan jumlah karyawan yang memiliki bagianbidang tersebut, 16.67 yang memiliki bagianbidang
IT, dan 8.33 yang masing-masing memiliki bagianbidang
administrasi, HRD, purchasing, dan umum. Sisanya tidak mengisi data kontrol.
4.1.6 Subjek berdasarkan lama bekerja
Gambaran umum responden berdasarkan lama bekerja dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.6 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Lama Bekerja
No. Lama Bekerja Frekuensi Persentase
1. 1 thn – 5 thn
3 18.75
2. 6 thn – 10 thn
9 56.25
3. 11 thn – 15 thn
0 0 4.
16 thn – 20 thn 3
18.75 5.
21 thn – 30 thn 1
6.25
Total 16 100
Berdasarkan lama bekerja, diperoleh gambaran bahwa mayoritas karyawan yang memiliki motivasi berprestasi dan prestasi kerja terdapat
56.25
9 karyawan yang memiliki lama bekerja antara
6 tahun – 10 tahun
, hasil ini sesuai, karena memang karyawannya lebih banyak memiliki lama bekerja
pada tahun-tahun tersebut,
18.75
yang memiliki lama bekerja antara
1 tahun
– 5 tahun dan 16 tahun – 20 tahun, dan 6.25 yang memiliki lama bekerja antara 21 tahun – 30 tahun. Sisanya tidak mengisi data kontrol.
4.2. Presentasi Data
4.2.1. Deskripsi statistik Tabel 4.7
Deskripsi Statistik Skor Skala Motivasi Berprestasi dan Skala Prestasi Kerja
21 44.00
124.00 168.00 141.3810
10.80961 116.848
21 47.00
108.00 155.00 128.5238
13.25375 175.662
21 Motivasi Berpresta
Prestasi Kerja Valid N listwise
N Range
Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah subjek penelitian adalah 21 responden. Pada skala motivasi berprestasi
skor terendah 124 dan skor tertinggi adalah 168 dengan nilai rata-rata 141.3810
. Kemudian pada skala prestasi kerja skor terendah 108 dan skor tertinggi adalah 155 dengan
nilai rata-rata 128.5238.
4.2.2 Deskripsi skor responden
Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu peneliti menentukan tingkat motivasi berprestasi
dan prestasi kerja. Penentuan tingkat tersebut dilakukan dengan membuat kategori skor responden, dengan menggunakan
kategorisasi jenjang ordinal yang bertujuan menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu
kontinum berdasar atribut yang diukur Azwar, 2004.
Peneliti menggolongkan skor responden ke dalam tiga kategori tingkatan, yaitu rendah, sedang, dan tinggi baik pada skala motivasi berprestasi
maupun skala prestasi kerja. Norma kategori yang digunakan adalah:
Tabel 4.8 Kategorisasi Skor Responden
Kategori Nilai
Rendah X M-1SD
Sedang M-1SDXM+1SD
Tinggi X M+1SD
Keterangan: X = Skor responden, M = Mean teoritis, SD = Standar Deviasi
Skala motivasi berprestasi terdiri dari 36 item dengan lima alternatif jawaban,
yang diberi skor 1 sampai dengan 5. Dengan demikian, skor yang mungkin diperoleh oleh tiap subjek berkisar 36 sampai 180. Skor terendah adalah 36
hasil dari 1 x 36 dan skor tertinggi 180 hasil dari 5 x 36. Skor tertinggi menunjukkan tingkat motivasi berprestasi
yang tinggi dan skor terendah menunjukkan tingkat motivasi berprestasi
yang rendah. Dengan luas jarak sebarannya adalah 180 – 36 =144 dengan demikian setiap
satuan deviasi standarnya bernilai SD = 1445= 28.8 dan mean teoritisnya adalah M = 36 x 2 + 36 x 3 2 = 126. Maka kategori skor responden pada
skala motivasi berprestasi adalah:
Tabel 4.9 Kategori Skor Skala Motivasi Berprestasi
Kategori Nilai Angka
Rendah X M-1SD
X 97.2 Sedang
M-1SDXM+1SD 97.2 = X = 144
Tinggi X M+1SD
X 144
Berdasarkan tabel tersebut, apabila responden mendapatkan total skor di bawah 97.2 maka tingkat motivasi berprestasi
karyawan PT. Indogravure rendah. Apabila skor responden berada pada 97.2 – 144, maka responden
memiliki tingkat motivasi berprestasi yang sedang. Dan jika skor responden
berada di atas 144 maka responden memiliki tingkat motivasi berprestasi yang tinggi.
Sesuai dengan keterangan di atas, maka data yang diperoleh berdasarkan sampel yang diambil adalah sebagai berikut:
Tabel 4.10 Jumlah Responden Berdasarkan Pengkategorian Skor Pada Skala
Motivasi Berprestasi Kategori Frekuensi
Persentase
Rendah 0
Sedang 13 61.905
Tinggi 8
38.095
Total 21 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan PT. Indogravure memiliki tingkat motivasi berprestasi pada kategori tingkat sedang yaitu
sebanyak 13 orang dengan persentase
61.905
.
Pada skala prestasi kerja terdiri dari 32 item dengan lima alternatif jawaban,
yang diberi skor 1 sampai dengan 5. Dengan demikian, skor yang mungkin diperoleh oleh tiap subjek berkisar 32 sampai 160. Skor terendah adalah 32
hasil dari 1 x 32 dan skor tertinggi 160 hasil dari 5 x 32. Skor tertinggi menunjukkan tingkat prestasi kerja
yang tinggi dan skor terendah menunjukkan tingkat prestasi kerja
yang rendah.
Dengan luas jarak sebarannya adalah 160 – 32 = 128 dengan demikian setiap satuan deviasi standarnya bernilai SD = 1285 = 25.6 dan Mean
teoritisnya adalah M = 32 x 2 + 32 x 3 2 = 112. Maka kategori skor responden pada skala prestasi kerja adalah:
Tabel 4.11 Kategori Skor Skala Prestasi Kerja
Kategori Nilai Angka
Rendah X M-1SD
X 86.4 Sedang
M-SDXM+1SD 86.4 = X = 128
Tinggi X M+SD
X 128
Berdasarkan tabel di atas, apabila responden mendapatkan total skor di bawah 86.4 maka tingkat prestasi kerja karyawan PT. Indogravure rendah.
Apabila skor responden berada pada 86.4 – 128, maka responden memiliki tingkat prestasi kerja yang sedang. Dan jika skor responden berada di atas
128 maka responden memiliki tingkat prestasi kerja yang tinggi.
Sesuai dengan keterangan di atas, maka data yang diperoleh berdasarkan sampel yang diambil adalah sebagai berikut:
Tabel 4.12 Jumlah Responden Berdasarkan Pengkategorian Skor Pada Skala
Prestasi Kerja Kategori Frekuensi
Persentase
Rendah Sedang 13
61.905 Tinggi
8 38.095
Total 21 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan PT. Indogravure memiliki tingkat prestasi kerja pada kategori tingkat sedang yaitu sebanyak
13 orang dengan persentase
61.905
.
4.2.3 Uji persyaratan
Uji persyaratan ini merupakan syarat untuk melakukan analisis lebih lanjut dalam mengolah data. Uji persyaratan yang digunakan adalah uji normalitas.
Menurut Santoso 2004, tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal,
yakni distribusi data dengan bentuk lonceng bell shaped.
Data yang berdistribusi secara normal maka perhitungan datanya menggunakan metode statistik parametrik. Sebaliknya, data yang tidak
terdistribusi normal perhitungan datanya menggunakan metode statistik non parametrik.
Adapun uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov untuk menguji kebaikan sesuai Goodness of fit. Dalam
hal ini yang diperhatikan adalah tingkat kesesuaian antara distribusi nilai sampel skor yang diobservasi dengan distribusi teoritis tertentu normal,
uniform atau poison. Jadi hipotesis statistiknya adalah distribusi frekuensi hasil pengamatan bersesuaian dengan disribusi frekuensi harapan teoritis.
Dengan demikian berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai uji
normalitas data pada skala motivasi berprestasi sebesar 0.926 dengan menggunakan taraf signifikansi
alpha 5, maka diketahui bahwa nilai probabilitas skala motivasi berprestasi 0.926 0.05 sig 0.05 sehingga
dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
Tabel 4.13 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
21 141.3810
10.80961 .119
.119 -.078
.547 .926
N Mean
Std. Deviation Normal Parameters
a,b
Absolute Positive
Negative Most Extreme
Differences
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. 2-tailed
Motivasi Berprestasi
Test distribution is Normal. a.
Calculated from data. b.
Berikut ini adalah gambar diagram scatterplot keluaran SPSS 15.0:
Gambar 4.1 Scatterplot Motivasi Berprestasi
Observed Value
170 160
150 140
130 120
Expected N o
rmal Valu
e
170 160
150 140
130 120
Normal Q-Q Plot of Motivasi Berprestasi
Dari diagram di atas, dapat terlihat bahwa sebaran data variabel motivasi berprestasi berada di sekitar garis uji yang mengarah ke kanan atas. Dengan
demikian, data tersebut dapat dikatakan berdistribusi normal.
Sementara itu, hasil uji normalitas data pada skala prestasi kerja diperoleh angka probabilitas sebesar 0.353 dengan menggunakan taraf signifikansi
alpha 5, maka diketahui bahwa nilai probabilitas 0.840 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
Tabel 4.14 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
21 128.5238
13.25375 .135
.135 -.077
.618 .840
N Mean
Std. Deviation Normal Parameters
a,b
Absolute Positive
Negative Most Extreme
Differences
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. 2-tailed
Prestasi Kerja
Test distribution is Normal. a.
Calculated from data. b.
Berikut ini adalah gambar diagram scatterplot keluaran SPSS versi 15.0 :
Gambar 4.2 Scatterplot Prestasi Kerja
Observed Value
160 150
140 130
120 110
100
Ex pec
ted Normal V
a lue
150 140
130 120
110 100
Normal Q-Q Plot of Prestasi Kerja
Dari diagram di atas, dapat terlihat bahwa sebaran data variabel prestasi kerja berada di sekitar garis uji yang mengarah ke kanan atas. Dengan
demikian, data tersebut dapat dikatakan berdistribusi normal.
4.2.4 Uji Hipotesis
Rumusan statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis pada penelitian ini, peneliti menganalisis skor motivasi berprestasi dan skor prestasi kerja
dengan menggunakan rumus korelasi Pearson dengan Two Tailed Technical.
Hal ini karena data penelitian ini berupa data interval dengan menggunakan uji statistik non parametrik serta teknik penelitian korelasional. Dalam
penghitungannya, peneliti menggunakan program SPSS versi 15.0. Dari hasil
hipotesis diperoleh nilai koefisien korelasi antara motivasi berprestasi dan skor prestasi kerja adalah 0.964 korelasi tersebut dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Tabel 4.15 Uji Korelasi
1.000 .964
. .000
21 21
.964 1.000
.000 .
21 21
Correlation Coefficient Sig. 2-tailed
N Correlation Coefficient
Sig. 2-tailed N
Motivasi Berprestasi Prestasi Kerja
Spearmans rho Motivasi
Berprestasi Prestasi Kerja
Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. .
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai korelasi r hitung antara motivasi berprestasi
dengan prestasi kerja menunjukkan angka 0.964 dengan signifikansi 0.000 sig 0.05, maka terdapat hubungan yang
signifikan antara motivasi berprestasi dengan prestasi kerja pada karyawan.
4.3. Hasil Hipotesis
Oleh karena r hitung lebih besar daripada r tabel pada taraf signifikansi 5 yaitu 0.964 0.413 sig0.05 maka H
a
diterima
yaitu terdapat hubungan
yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan prestasi kerja pada
karyawan. Sedangkan H ditolak yaitu tidak ada hubungan antara motivasi
berprestasi dengan prestasi kerja pada karyawan. Dari hasil korelasi tersebut
dapat dilihat bahwa korelasi dari kedua variabel bersifat positif, yaitu semakin tinggi motivasi berprestasi
karyawan pada PT. Indogravure maka semakin tinggi pula prestasi kerjanya.
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil kategorisasi skor responden, diketahui bahwa gambaran tingkat pencapaian motivasi berprestasi pada karyawan PT. Indogravure pada
kategori tingkat sedang yaitu sebanyak 13 orang dengan persentase
61.905
.
Sedangkan gambaran tingkat pencapaian prestasi kerja pada karyawan PT. Indogravure juga pada kategori tingkat sedang yaitu sebanyak 13 orang
dengan persentase
61.905
.
Berdasarkan hasil analisa data serta pengujian hipotesis, Nilai r hitung yang dihasilkan sebesar 0. 964. Sementara nilai r tabel pada taraf signifikansi 5
dengan N 21 adalah sebesar 0.413. H diterima jika r hitung r tabel.
Karena r hitung yang dihasilkan 0. 964 r tabel, yaitu pada taraf signifikansi 5 0.413 maka hipotesis nihil H
yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan prestasi kerja
ditolak. Dengan demikian hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan
prestasi kerja pada karyawan diterima.
Hasil perhitungan menunjukkan korelasi yang positif, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin tinggi motivasi berprestasi maka semakin tinggi
prestasi kerjanya.
Penelitian ini memiliki keterbatasan, salah satunya jumlah sampel yang sangat sedikit yaitu 21 sampel, peneliti menggunakan uji statistik
parametrik. Hal ini disebabkan selama proses observasi sampai penelitian, ruang gerak peneliti dibatasi oleh perusahaan, misalnya dari jumlah
responden untuk try out 40 responden dan untuk penelitian ditetapkan 30
responden. Selain itu, lamanya persetujuan acc angket yang mulai peneliti
kirim lewat email pada awal Mei 2008 baru diacc tanggal 5 Juni 2008. Selang
waktu antara penyebaran angket untuk try out dengan penelitian juga cukup
lama, yaitu tanggal10 Juni 2008 sampai 8 Juli 2008, ini tidak sesuai dengan harapan awal peneliti dan perusahaan, yaitu satu minggu. Hal lainnya adalah
pengembalian angket yang tidak semuanya kembali, dan pengisian data kontrol yang sebagian besar tidak diisi oleh pihak karyawan tersebut, baik itu
angket untuk try out maupun angket untuk penelitian.
5.2 Diskusi