dari pihak perusahaan. Sedangkan penelitian korelasional adalah penelitian yang bertujuan menyelidiki sejauhmana variasi pada satu variabel berkaitan
dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain berdasarkan koefisien korelasi. Dengan penelitian korelasional, pengukuran terhadap beberapa
variabel dan ada atau tidak ada hubungan diantara variabel-variabel tersebut dapat dilakukan serentak dalam kondisi yang realistik. Penelitian korelasional
adalah penelitian yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi. Pengukuran
korelasional digunakan untuk menentukan besarnya arah hubungan. Alasan penulis menggunakan penelitian korelasional karena sesuai dengan tujuan
penelitian ini yaitu untuk melihat hubungan antara dua variabel, yaitu antara motivasi berprestasi
dengan prestasi kerja.
3.2 Variabel Penelitian
3.2.1 Variabel bebas
dan Variabel terikat
Variabel merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2004 Jadi secara singkat variabel adalah objek penelitian yang menjadi perhatian suatu
penelitian.
Dalam penelitian ini terdapat 2 dua variabel yaitu variabel bebas independent variabel dan variabel terikat dependent variabel. Sevilla
1993 mendefinisikan variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau mengakibatkan hasil, sedangkan variabel terikat adalah variabel yang
dipengaruhi atau hasil dari penelitian. Dalam penelitian ini variabel- variabelnya adalah :
Independent Variabel : Motivasi Berprestasi Dependent Variabel : Prestasi Kerja
3.2.2 Definisi variabel operasional Adapun definisi operasional dari kedua variabel tersebut, yaitu:
1. Motivasi Berprestasi Yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu dorongan yang akan
mengarahkan individu untuk bertingkah laku tertentu dengan tujuan agar dapat mencapai tingkat prestasi tertentu. Aspek dari variabel ini sebagai
berikut: 1 tanggung jawab,
2 mempertimbangkan resiko, 3 kreatif – inovatif,
4 memperhatikan umpan balik, 5 waktu penyelesaian tugas,
6 tujuan yang realistik.
Keenam aspek yang membedakan tingkat motivasi berprestasi ini, dijadikan dasar dalam membuat kuesioner motivasi berprestasi yang
digunakan dalam penelitian ini. 2. Prestasi Kerja
Yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan persatuan periode waktu
dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Prestasi kerja yang dapat diukur melalui dimensi
sebagai berikut: 1 kualitas kerja, indikatornya: ketepatan, ketelitian, keterampilan dan
kebersihan. 2 kuantitas kerja, indikatornya:
out put rutin dan seberapa cepat bisa menyelesaikan kerja
“ekstra”. 3 dapat tidaknya diandalkan, indikatornya: instruksi, inisiatif, hati-hati
dan kerajinan. 4 sikap, indikatornya: terhadap perusahaan, karyawan lain, pekerjaan
dan kerja sama. Keempat dimensi yang membedakan tingkat prestasi kerja ini, yang
dijadikan dasar dalam membuat kuesioner prestasi kerja yang digunakan dalam penelitian ini.
3.3 Populasi dan Sampel