Romi S. Gultom : Analisa Peranan PT. Bank Tabungan Negara, Tbk Cabang Medan Dalam Pemberian Kredit Pemilikan Rumah Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan dunia bisnis yang kita lihat dan rasakan pada saat ini mengalami kemajuan seiring dengan berkembangnya bisnis perbankan. Ini tentunya dipengaruhi
oleh teknologi yang semakin maju. Untuk itu sistem perekonomian yang dipakai harus pula mengadakan perbaikan untuk mengikuti laju pertumbuhan tersebut.
Berbicara tentang perekonomian, maka bank tidak luput dari perhatian kita. Perbankan pada dewasa ini merupakan suatu bagian yang sangat penting dalam dunia
bisnis, hal ini seiring dengan peningkatan akan kebutuhan masyarakat dapat mempengaruhi permintaan kebutuhan kredit pun akan semakin meningkat.
Peranan bank dalam mendukung kegiatan perekonomian sangatlah besar. Perbankan berusaha agar dapat membantu dan mendorong kegiatan perekonomian
dengan menyediakan fasilitas kredit yang dapat dijangkau dan sangat dibutuhkan oleh setiap individu dalam masyarakat. Salah satu fasilitas kredit yang dibutuhkan oleh
masyarakat tersebut adalah penyediaan kredit pemilikan rumah, karena setiap individu membutuhkan tempat tinggal, selain sandang dan pangan yang mutlak harus
dipenuhi setiap individu, perumahan juga merupakan kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh setiap individu dalam masyarakat.
Sebagai bank yang tugas dan usahanya mengarahkan kepada perbaikan ekonomi rakyat dan pembangunan ekonomi nasional, dengan jalan menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali dalam bentuk
Romi S. Gultom : Analisa Peranan PT. Bank Tabungan Negara, Tbk Cabang Medan Dalam Pemberian Kredit Pemilikan Rumah Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
kredit, jelaslah betapa pentingnya peranan bank dalam memberikan fasilitas kredit pemilikan rumah sebagai salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan kredit yang
ditujukan untuk ekonomi kelas bawah, menengah dan atas Semakin tinggi tingkat kebutuhan akan perumahan maka secara otomatis
semakin tinggi pulalah permintaan masyarakat akan penyediaan kredit pemilikan rumah. Kegiatan perkreditan merupakan urat nadi dalam kegiatan opersional
perbankan, dimana kredit merupakan sumber pendapatan terbesar bagi bank jika dibandingkan sumber pendapatan lain. Oleh karena itu perbankan perlu memberi
perhatian yang khusus bagi penyaluran kreditnya, agar perkreditan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Semakin membaiknya perekonomian sepanjang tahun 2007 dan kestabilan yang terjaga di awal tahun 2008 menjadi pendorong pertumbuhan di sektor properti.
Secara umum, pertumbuhan sektor properti diprediksi akan mengalami peningkatan di tahun 2008 ini. Hal ini di dorong oleh rendahnya suku bunga kredit, tingkat inflasi
yang tetap stabil dan daya beli masyarakat yang terus membaik. Fakta yang lain, pertumbuhan kredit pemilikan rumah untuk tipe 70 ke atas
atau rumah mewah mencapai 32,18 persen di akhir tahun 2007. Padahal, di akhir tahun sebelumnya pertumbuhan kreditnya hanya 2,2 persen. Kenaikan mencapai
1.600 kali lipatnya. Sebaliknya, pertumbuhan kredit pemilikan rumah menengah ke bawah atau tipe 70 ke bawah hanya 6,19 persen, merosot jauh dibandingkan
pertumbuhan pada tahun sebelumnya yang mencapai 35,19 persen. Kondisi ini menunjukkan adanya fenomena baru dalam bisnis kredit pemilikan
rumah yang ditawarkan perbankan. Hal itu menandakan telah terjadi pergeseran
Romi S. Gultom : Analisa Peranan PT. Bank Tabungan Negara, Tbk Cabang Medan Dalam Pemberian Kredit Pemilikan Rumah Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
debitur dari yang sebelumnya didominasi oleh masyarakat menengah bawah, sekarang dikuasai oleh orang-orang kaya.
Bila bicara soal kredit perumahan, tidak afdal rasanya kalau tidak melibatkan Bank Tabuhgan Negara, atau lebih terkenal dengan sebutan Bank BTN. Pasalnya,
itulah satu-satunya bank di negeri ini yang memiliki misi dan visi khusus melayani pembiayaan sektor perumahan. Sampai hari ini Bank BTN masih menjadi pemimpin
pasar kredit pemilikan rumah KPR di Indonesia. Salah satu terobosan yang dilakukan BTN misalnya dengan memasarkan KPR
Platinum dengan dua alternatif pilihan cicilan suku bunga. Masingmasing KPR Platinum dengan cicilan fix sebesar 10,75 persen selama satu tahun masa angsuran
pertama dan KPR Platinum dengan cicilan fix 10,95 persen untuk lima tahun masa angsuran pertama. KPR Platinum ini merupakan kredit konsumer perumahan BTN
yang ditujukan untuk segmen nasabah menengah atas dengan nominal nilai kredit Rp 150 juta keatas
http:www.btn.co.id .
Dari uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan
mencoba menganalisisnya kedalam skripsi yang berjudul : ” Analisa Peranan PT. Bank Tabungan Negara, Tbk Cabang Medan Dalam Pemberian Kredit
Perumahan Di Kota Medan ”.
1.2 Perumusan Masalah