Romi S. Gultom : Analisa Peranan PT. Bank Tabungan Negara, Tbk Cabang Medan Dalam Pemberian Kredit Pemilikan Rumah Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Suatu pergeseran Kurva Permintaan dari DD ke D
1
D
1
menunjukkan kenaikan permintaan dan pergeseran dari DD ke D
2
D
2
menunjukkan penurunan permintaan. Kenaikan permintaan berarti lebih banyak yang diminta pada setiap harga.
Kurva Permintaan akan bergeser ke kanan atau ke kiri terdapat perubahan permintaan yang disebabkan oleh perubahan pendapatan konsumen, perubahan harga
barang klaim perubahan cita rasa dan faktor-faktor lainnya Sadono
Sukirno:2002:60.
2.3 Elastisitas Permintaan
Elastisitas harga adalah Tingkat kepekaan relatif dari jumlah yang diminta konsumen, akibat adanya perubahan harga barang. Dengan kata lain elastisitas harga
adalah perubahan proporsional dari jumlah barang yang di minta dibagi dengan perubahan proporsional harga. Jika harga suatu barang turun maka jumlah yang minta
akan naik; artinya ada tanggapan response jumlah yang diminta terhadap penurunan harga.
Tanggapan ini berbeda pada masing-masing benda, umpamanya pada garam, jika harga turun, maka jumlah barang yang dibeli tidak begitu berubah, sedang pada
barang lain. Jika harga turun, jumlah yang di minta akan naik. Salah satu sebab dari tanggapan permintaan terhadap perubahan harga setelah
ada tidaknya barang subsitusi. Garam dianggap sebagai barang yang essensial yang tidak ada substitusi nya ; karena itu permintaannya inelastis; artinya, meskipun harga
naik sekali, orang tetap membelinya. Sebaliknya jika harga televisi turun, orang lebih suka membeli televisi daripada membeli tape recorder yang harganya menjadi relatif
Romi S. Gultom : Analisa Peranan PT. Bank Tabungan Negara, Tbk Cabang Medan Dalam Pemberian Kredit Pemilikan Rumah Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
lebih mahal. Dalam ilmu Ekonomi dikatakan bahwa permintaan terhadap garam adalah inelastis. Sedang permintaan menggambarkan tingkat degree ketanggapan
permintaan akan suatu benda terhadap perubahan dalam harga. Elatisitas dapat diukur dengan rumus:
p q
q q
2 1
∆ −
∆
Dimana qi dan p2 kedua-duanya adalah q dan p yang terkecil. Rumus ini berlaku antara tingkat yang tidak jauh harga yang tidak jauh jarak nya. Besarnya
elastisitas selalu terdapat dua batas limits, ialah elastisitas tak terhingga, yang digambarkan dengan kurva permintaan yang lurus horizontal, dan elastisitas=0 nol,
yang digambarkan dengan kurva permintaan yang lurus vertikal. Dalam hal ini kita harus selalu ingat bahwa yang perlu diperhatikan adalah skala pada sumbu vertikal
dan horizontal. Dapat dikatakan jika dua kurva permintaan di gambar skala yang sama, maka kurva yang lebih curam steep menunjukkan elastisitas yang lebih kecil
lebih inelastis dari pada yang lain. Dalam menghitung besarnya elastisitas, yang dilihat adalah nilai absolutnya.
Nilai koefisien elastisitas ini menentukan jenis elastisitasnya adalah nol. Elastisitas sempuma nilai koefisien elastisitasnya tidak terhingga. Elastisitas uniter
nilai koefisien elastisitasnya adalah satu, tidak elastisitas nilai koefisien elastis nya adalah antara nol dan satu serta elastis nilai koefisien elastis nya adalah lebih besar
dari satu.
Romi S. Gultom : Analisa Peranan PT. Bank Tabungan Negara, Tbk Cabang Medan Dalam Pemberian Kredit Pemilikan Rumah Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Tentu saja koefisien elastisitas harga permintaan bukan satu-satunya koefisien elastisitasnya yang terdapat dalam permintaan. Ada beberapa alat pengukur lain, yaitu
elastisitas pendapatan dari permintaan yang didefenisikan sebagai perubahan persentase dalam kuantitas yang diminta di bagi dengan persentase perubahan dalam
pendapatan konsumen dan elastisitas silang dari permintaan. Suatu konsep untuk mengukur derajat kepekaan perubahan permintaan adalah
angka elaslisilas. Pada umumnya angka elastisitas dapat didefenisikan sebagai persentase perubahan dalam variabel yang tak bebas dependent variabel dibagi
dengan persentase perubahan dalam variabel independent variabel Richard A Bilas :1986:105.
Angka elastisitas harga dari jumlah yang diminta atau angka elastisitas harga pennintaan coefficient of price elasticity of demand dapat didefenisikan sebagai
persentase perubahan harga barang yang bersangkutan Walter Nicholas:1989:132. Elastisitas permintaan pendapatan income elasticity of demand dapat didefenisikan
sebagai persentase dalam jumlah yang di minta dengan persentase perubahan dalam pendapatan konsumen.
Elastisitas permintaan bisa mempunyai nilai positif dan juga nilai negatif. Apabila nilainya positif akan mengandung arti bahwa kenaikan pendapatan akan
menyebabkan permintaan akan barang yang bersangkutan juga naik. Dan apabila angka elastisitas bertanda negatif dimuka, ini menunjukan bahwa harga naik diikuti
oleh permintaan jumlah yang diminta dan sebaliknya harga turun dengan
Romi S. Gultom : Analisa Peranan PT. Bank Tabungan Negara, Tbk Cabang Medan Dalam Pemberian Kredit Pemilikan Rumah Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
kenaikan jumlah yang diminta. Selanjutnya besarnya ini btsa sama dengan satu, lebih kecil atau lebih besar dari satu Mudbyarto:1985:181.
Permintaan suatu produk elastis atau inelastis terganturg pada beberapa faktor, antara lain A.M.Hanafiah:1983:8:
• Kemungkinan tentang barang pengganti. Produk dengan sedikit barang
pengganti mempunyai permintaan yang lebih inelastis. •
Jumlah kemungkinan penggunaan. Semakin besar penggunaan suatu barang maka makin besar pula elastisitasnya.
• Arti pengeluaran untuk suatu barang dibandingkan dengan pendapatannya.
Jika harga pengeluaran untuk barang merupakan bagian kecil dari pendapatan, maka permintaan terhadap barang tersebut menjadi titik elastis.
• Tradisi. Jika penggunaan suatu barang semakin menjadi tradisi atau kebiasaan
yang tetap, maka permintaan barang tersebut menjadi tidak elastisinelastis •
Keharusan untuk keperluan hidup. Barang-barang yang menjadi keharusan hidup mempunyai permintaan yang relatif tidak elastis.
• Tingkat pendapatan. Konsumen dengan pendapatan tinggi lebih inelastis
daripada konsumen dengan pendapatan rendah. Perubahan harga tidak akan memberi respon kecil sekali dikalangan konsumen tinggi. Tetapi konsumen
yang pendapatannya rendah atau sedang, perubahan harga akan mempengaruhi perubahan besar dalam permintaannya.
Romi S. Gultom : Analisa Peranan PT. Bank Tabungan Negara, Tbk Cabang Medan Dalam Pemberian Kredit Pemilikan Rumah Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
• Mutu barang. Barang-barang yang bermutu baik mempunyai permintaan yang
lebih elastis dari pada barang yang bermutu rendah. •
Lokasi daerah produksi terhadap pasar. Permintaan barang di daerah produksi kekurangan defisit producing areas dan pasar relatif lebih elastis dari pada di
daerah produksi berlebihan dan berjauhan dari pasar. Keadaan yang serupa bahwa permintaan barang yang di pasar eceran lebih elastis daripada di daerah
produksi. Didalam teori ekonomi dapat disimpulkan bahwa ada banyak faktor-faktor
yang menentukan permintaan seseorang terhadap suatu barang. Diantaranya faktor- faktor tersebut yang terpenting adalah Sadono Sukirno:2002:51:
1. Harga barang itu sendiri
2. Pendapatan konsumen
3. Harga barang-barang lain yang mempunyai kaitan erat dengan barang
tersebut 4.
Cita rasa atau selera masyarakat 5.
Jumlah penduduk 6.
Distribusi pendapatan 7.
Ramalan masa yang akan datang. Penghasilan atau pendapatan dart suatu kegiatan ekonomi dapat didefenisikan
sebagai suatu pendapatan yang merupakan balas jasa dari faktor- faktor produksi yang diterima oleh setiap anggota rumah tangga atau penduduk, antara lain: upah,
gaji, pendapatan dari sewa, pemilikan modal dan lain-lain.
Romi S. Gultom : Analisa Peranan PT. Bank Tabungan Negara, Tbk Cabang Medan Dalam Pemberian Kredit Pemilikan Rumah Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Pendapatan Rumah tangga juga dapat didefenisikan sebagai jumlah pendapatan riil dari seluruh anggota rumah tangga yang disumbangkan untuk
memenuhi kebutuhan bersama maupun perorangan dalam rumah tangga Daan Dumare:1982:293.
Konsumsi dapat diartikan sebagai kegiatan memusnahkan atau mengurang guna dalam hal pemenuhan kebutuhan akhir. Benda-benda yang dihasilkan berguna
untuk memuaskan kebutuhan, setelah pemuasan kebutuhan benda-benda atau sebagian prestise mereka terpakai Winardi:1976:51.
Sedangkan konsumsi rumah tangga dapat diartikan sebagai pengeluaran untuk makanan dan bukan makan yang dilakukan oleh setiap anggota rumah tangga di
dalam atau diluar rumah, baik untuk keperluan pribadi maupun keperluan rumah tangga.
2.4 Perkiraan Permintaan