Pengertian, kewajiban dan hak Pelaku Usaha

5 Memiliki rasa setia kawan YLKI menegaskan, konsumen harus mempunyai rasa tanggung jawab dan kesetiakawanan social. Konsumen diharapkan dapat menggalang kekuatan untuk memperjuangkan kepentingan umum terutama dalam hal perlindungan konsumen. Salah satu caranya adalah dengan memperjuangkan haknya jika dilanggar oleh pelaku usaha.

4. Pengertian, kewajiban dan hak Pelaku Usaha

Jika dilihat dalam UUPK perngertian pelaku usaha terdapat dalam Pasal 1 ayat 3 yang menyatakan pelaku usaha adalah setiap orang perseorangan atau badan usaha hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum Negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama- sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi. Pelaku usaha yang termasuk dalam penjelasan Pasal 1 ayat 3 tersebut adalah perusahaan, korporasi, BUMN, koperasi, importir, pedagang, distributor, dan lain-lain. Cakupan luasnya pengertian pelaku usaha dalam UUPK tersebut memiliki persamaan dengan pengertian pelaku usaha dalam masyarakat Eropa terutama negara Belanda. Pengertian pelaku usaha yang bermakna luas tersebut, akan memudahkan konsumen menuntut ganti kerugian. Konsumen yang dirugikan akibat penggunaan produk tidak kesulitan dalam menemukan kepada siapa tuntutan diajukan, Karena banyak pihak yang dapat digugat, namun akan lebih baik lagi seandainya UUPK Universitas Sumatera Utara tersebut memberikan rincian sebagaimana dalam directive, sehingga konsumen dapat lebih mudah lagi untuk menentukan kepada siapa ia akan mengajukan tuntutan jika ia dirugikan akibat penggunaan produk Setelah mengetahui apa definisi pelaku usaha harus diketahui juga apa yang menjadi hak dan kewajiban pelaku usaha. Hak dan kewajiban pelaku usaha sendiri sudah diatur didalam Pasal 6 dan Pasal 7 UUPK. Di dalam pasal 6 UUPK hak pelaku usaha adalah : a. Hak untuk menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan mengenai kondisi dan nilai tukar barang danatau jasa yang diperdagangkan. b. Hak untuk mendapat perlindungan hokum dari tindakan konsumen yang tidak beritikad tidak baik. c. Hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya di dalam penyelesaian hokum sengketa perlindungan konsumen. ra hokum bahwa keugian konsumen tidak diakibatkan oleh barang. d. Hak untuk rehabilitasi nama baik apabila terbukti seca danatau jasa yang diperdagangkan. e. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undang lainnya. Sedangkan yang menjadi kewajiban konsumen terdapat dalam Pasal 7 UUPK, yaitu : 1 Beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya. Universitas Sumatera Utara 2 Memberikan informasi yang benar, jelas, jujur mengenai kondisi barang dan jaminan barang danatau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan. 3 Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif. 4 Menjamin mutu barang danatau jasa yang diproduksi danatau diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang danatau jasa yang berlaku. 5 Memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji, danatau mencoba barang danatau jasa tertentu serta member jaminan danatau garansi atas barang yang dibuat danatau yang diperdagangkan. 6 Member kompensasi, ganti rugi dan atau penggantian apabila barang danatau jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian. 7 Memberi kompensasi, ganti rugi, danatau penggantian apabila barang danatau jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian. Meskipun secara tegas telah disebutkan apa yang menjadi hak dan kewajiban pelaku usaha seperti diatas, namun dalam praktiknya pelaku usaha membuat apa yang disebut perjanjian baku. Perjanjian baku menurut Farij Wadi, perjanjian baku mengandung sifat yang banyak menimbulkan kerugian terhadap konsumen. Universitas Sumatera Utara

5. Pengertian, asas dan tujuan hukum perlindungan konsumen

Dokumen yang terkait

Perlindungan Konsumen Perumahan Terhadap Developer Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen (Study Kasus : Zona Property Medan)

0 57 94

Perlindungan Konsumen Perumahan Terhadap Developer Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen (Study Kasus : Zona Property Medan)

4 84 94

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN PERUMAHAN ATAS PENERBITAN BROSUR PEMASARAN OLEH PERUSAHAAN PENGEMBANG PERUMAHAN (DEVELOPER)

3 23 53

TANGGUNG JAWAB PENGEMBANG PERUMAHAN (DEVELOPER) TERHADAP KERUGIAN YANG DIDERITA KONSUMEN (Studi Pada PT Utami Jaya Mandiri)

2 11 74

Tanggung Jawab Pengembang Perumahan Terhadap Konsumen Perumahan Dalam Perjanjian Jual Beli Rumah Yang Dilakukan Antara Pengembang Perumahan Dengan Konsumen Perumahan (Studi Di PT. Berkah Tawakkal)

1 14 104

TANGGUNG JAWAB PENGEMBANG PERUMAHAN KEPADA KONSUMEN PERUMAHAN TERHADAP KENAIKAN HARGA RUMAH YANG DISEBABKAN PERJANJIAN ANTARA PENGEMBANG PERUMAHAN DENGAN PIHAK KETIGA DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NO.

0 0 2

BAB II TINJAUAN TENTANG PERJANJIAN JUAL BELI RUMAH - Tanggung Jawab Developer Perumahan Kepada Konsumen Perumahan Terhadap Iklan dan Brosur Perumahan yang Menyesatkan Konsumen Perumahan Dikaitkan dengan Undang-Undang Perlindungan Konsumen (Studi pada CV.

0 1 24

BAB I PENDAHULUAN - Tanggung Jawab Developer Perumahan Kepada Konsumen Perumahan Terhadap Iklan dan Brosur Perumahan yang Menyesatkan Konsumen Perumahan Dikaitkan dengan Undang-Undang Perlindungan Konsumen (Studi pada CV. Surya Abadi)

0 1 10

TANGGUNG JAWAB DEVELOPER PERUMAHAN KEPADA KONSUMEN PERUMAHAN TERHADAP IKLAN DAN BROSUR PERUMAHAN YANG MENYESATKAN DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NO.8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN (Studi Pada CV.Surya Mas Abadi)

0 2 10

BAB II PENGATURAN PERLINDUNGAN KONSUMEN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN A. Pengertian Perlindungan Konsumen - Tanggung Jawab Developer Perumahan Terhadap Konsumen Perumahan Atas Pemutusan Listrik Secara Sepihak Yang

1 1 32