Sifat, Tujuan, dan Fungsi iklan

f Splashflash. Biasanya diupayakan untuk menonjol, bahkan lebih menonjol disbanding headline.22

2. Sifat, Tujuan, dan Fungsi iklan

Iklan memiliki sifat-sifat sebagai berikut : a. Memungkinkan setiap orang menerima pesan yang sama tentang produk iklan yang diklankan. b. Pesan iklan yang sama dapat diulang-ulang untuk memantapkan informasi. c. Mampu mendramatisir perusahaan dan produknya melalui gambar dan suara untuk menggoyangkan perasaan audience. d. Tidak memaksa audience untuk memperhatikan dan menanggapinya karena merupakan komunikasi yang monolog. Sedangkan tujuan periklanan apapun jenis dari iklannya adalah sama yaitu untuk membantu penjualan suatu barang atau jasa dengan jalan si pengusaha atau sipemasang iklan menyampaikan pesan-pesan dan mengadakan suatu komunikasi dangan para konsumen melalui iklan. Adapun tujuan periklanan secara langsung adalah mengadakan atau memperluas barang atau jasa. Bagaimana bentuk tujuan langsung dari periklanan terjadi: 22 Arief Kurniawan, Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Akibat Iklan Media Cetak Yang Menyesatkan, Skripsi Sarjana Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara, hal 42-43. Universitas Sumatera Utara 1 Menarik perhatian untuk barang atau jasa yang dijual Capture attention. 2 Mempertahankan perhatian yang telah ada Hold attention 3 Memakai atau menggunakan perhatian yang telah ada untuk menggerakan calon konsumen untuk bertindak Make useful lasting impressions Adapun fungsi dari periklanan yaitu: a Fungsi Pemasaran Sebagai pemasaran iklan berfungsi sebagai 1. Mengidentifikasi produk dan menjelaskan perbedaan dengan produk lainnya. 2. Mengkomunikasikan informasi mengenai produk. 3. Menganjurkan percobaan produk secara bertahap 4. Merangsang penyebaran dan akhirnya berakibat peningkatan penggunaan produk. 5. Membangun rasa cinta dan dekat pada produk b Fungsi Komunikasi Memberikan penerangan dan informasi tentang suatu barang, jasa, dan gagasan yaitu: 1. Memberikan pesan yang berbau pendidikan. 2. Berusaha menciptakan pesan-pesan yang bersifat menghibur agar dinikmati khalayak Universitas Sumatera Utara 3. Mempengaruhi khalayak untuk dekat, rasa selalu membeli dan memakai produk secara tetap dalam waktu lama. c Fungsi Pendidikan Iklan dimaksudkan menumbuhkan sikap positif dan manakala seorang memiliki pengetahuan dan pandangan tertentu dan mempunyai intesitas perasaan dan mengambil keputusan secara rasional untuk menerima atau menolak terhadap pilihan yang ditawarkan. d Fungsi Ekonomi Keuntungan dari segi ekonomis konsumen adalah melalui iklan dapat diberitahu tempat-tempat penjualan produk yang dibutuhkan oleh konsumen. e Fungsi Sosial Melalui publikasi iklan mampu menggugah pandangan orang tentang suatu peristiwa, kemudian meningkatkan sikap, afeksi yang positif dan diikuti tindakan pelaksanaan nyata atau tindakan sosial.23 C. Dasar Hukum Perlindungan Konsumen Terhadap Iklan dan Brosur 1. Tinjauan tentang iklan yang menyesatkan Belum terdapatnya undang-undang yang secara khusus mengatur periklanan, menyebabkan pengertian iklan yang bersifat baku dan mencakup semua aspek periklanan belum dapat ditentukan dengan tegas, sehingga untuk mengetahui pengertian tentang iklan harus dilihat pada berbagai pendapat sarjana 23 www.Iklanizer.com diakses pada 26 september 2014. Universitas Sumatera Utara yang masing-masing memiliki tinjauan yang berbeda, serta dalam rancangan peraturan perundang-undangan mengenai periklanan, maupun berbagai peraturan lainnya yang berkaitan dengan kegiatan periklanan Iklan dianggap sebagai kegiatan bisnis yang bertujuan untuk menarik perhatian masyarakat konsumen terhadap produk yang dipromosikan. Sehingga pada saat bertransaksi, masyarakat cenderung untuk memimilih produk yang diingatnya melaui iklan tersebut. Dalam kenyataannya banyak dari pihak periklanan dan pengusaha juga tidak jujur dalam memberikan infomasi dari barang yang diklankan atau memberikan informasi bohong fraudulent misrepresentation merupakan pemberian informasi atau keterangan yang tidak benar atau bohong dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan pribadi atau kelompok dengan cara yang bertentangan dengan hukum atau peraturan perundang-undangan. Tentunya, hal tersebut akan berdampak menimbulkan kerugian kepada konsumen. Menurut Milton Handler, iklan yang menyesatkan false advertising adalah jika representasi tentang fakta dalam iklan adalah salah, yang diharapkan untuk membujuk pembelian barang yang diiklankan, dan bujukan pembelian tersebut merugikan pembeli, serta dibuat atas dasar tindakan kecurangan atau penipuan. Sri Handayani menjelaskan iklan menyesatkan tersebut meliputi : a. Iklan yang mengelabui konsumen tentang barang dari kualitas, kuantitas, bahan, kegunaan dan harga, serta tariff, ketetapan waktu dan jaminan, garansi dari jasa. Universitas Sumatera Utara b. Iklan yang memuat informasi secara keliru, salah, dan tidak tepat tentang barang atau jasa. c. Iklan yang tidak memuat informasi tentang resiko pemakaian barang. d. Iklan yang mengeksploitasi tanpa izin tentang suatu kejadian atau kegiatan seseorang. e. Iklan yang melanggar etika periklanan. f. Iklan yang melanggar peraturan tentang periklanan. g. Iklan yang melanggar etika dan peraturan periklanan.24 Dalam praktik bisnis, kerap akan timbul pernyataan palsu yang tidak sesuai dengan kondisi produk yang sebenarnya, yang menyesatkan misleadstatement atas suatu produk yang dijual atau iklan yang membohongi konsumen dengan cara mengungkapkan hal-hal yang tidak benar false statement, serta mempergunakan opini subyektif yang berlebihan tanpa didukung fakta puffery. Adapun bentuk-bentuk praktik penyesatan dan penipuan menurut Russell G.Smith, pada umumnya terbagi dalam empat kategori, yaitu : 1 Menawarkan untuk menjual sesuatu yang tidak dimiliki oleh konsumen dengan terlebih dahulu meminta pembayaran di depan advanced payment; 2 Menyerahkan barang danatau jasa dengan kualitas yang lebih rendah daripada barang danatau jasa yang telah dibayar oleh konsumen; 24 Sri handayani, dalam Dedi Harianto, op. cit., hal. 109-110. Universitas Sumatera Utara 3 Mempengaruhi konsumen untuk membeli barang danatau jasa yang sebenarnya tidak dibutuhkan konsumen dengan mempergunakan tehnik pemasaran yang agresif 4 Menyembunyikan identitas pelaku usaha untuk menimbulkan kekacauan.25 Merujuk dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa informasi yang disampaikan pelaku usaha kepada konsumen bukan hanya bertujuan untuk kepentingan promosi penjualan semata, tetapi lebih dari itu informasi tersebut harus mengandung muatan yang dikemas secara jujur dan menyesatkan konsumen.

2. Dasar Hukum Perlindungan Konsumen

Dokumen yang terkait

Perlindungan Konsumen Perumahan Terhadap Developer Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen (Study Kasus : Zona Property Medan)

0 57 94

Perlindungan Konsumen Perumahan Terhadap Developer Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen (Study Kasus : Zona Property Medan)

4 84 94

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN PERUMAHAN ATAS PENERBITAN BROSUR PEMASARAN OLEH PERUSAHAAN PENGEMBANG PERUMAHAN (DEVELOPER)

3 23 53

TANGGUNG JAWAB PENGEMBANG PERUMAHAN (DEVELOPER) TERHADAP KERUGIAN YANG DIDERITA KONSUMEN (Studi Pada PT Utami Jaya Mandiri)

2 11 74

Tanggung Jawab Pengembang Perumahan Terhadap Konsumen Perumahan Dalam Perjanjian Jual Beli Rumah Yang Dilakukan Antara Pengembang Perumahan Dengan Konsumen Perumahan (Studi Di PT. Berkah Tawakkal)

1 14 104

TANGGUNG JAWAB PENGEMBANG PERUMAHAN KEPADA KONSUMEN PERUMAHAN TERHADAP KENAIKAN HARGA RUMAH YANG DISEBABKAN PERJANJIAN ANTARA PENGEMBANG PERUMAHAN DENGAN PIHAK KETIGA DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NO.

0 0 2

BAB II TINJAUAN TENTANG PERJANJIAN JUAL BELI RUMAH - Tanggung Jawab Developer Perumahan Kepada Konsumen Perumahan Terhadap Iklan dan Brosur Perumahan yang Menyesatkan Konsumen Perumahan Dikaitkan dengan Undang-Undang Perlindungan Konsumen (Studi pada CV.

0 1 24

BAB I PENDAHULUAN - Tanggung Jawab Developer Perumahan Kepada Konsumen Perumahan Terhadap Iklan dan Brosur Perumahan yang Menyesatkan Konsumen Perumahan Dikaitkan dengan Undang-Undang Perlindungan Konsumen (Studi pada CV. Surya Abadi)

0 1 10

TANGGUNG JAWAB DEVELOPER PERUMAHAN KEPADA KONSUMEN PERUMAHAN TERHADAP IKLAN DAN BROSUR PERUMAHAN YANG MENYESATKAN DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NO.8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN (Studi Pada CV.Surya Mas Abadi)

0 2 10

BAB II PENGATURAN PERLINDUNGAN KONSUMEN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN A. Pengertian Perlindungan Konsumen - Tanggung Jawab Developer Perumahan Terhadap Konsumen Perumahan Atas Pemutusan Listrik Secara Sepihak Yang

1 1 32