BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan mengenai perlindungan konsumen perumahan diatas, maka dapat disimpulkan beberapa point penting dari pembahasan tersebut,
yakni sebagai berikut:
1. Bahwa bentuk perlindungan konsumen dalam perjanjian yang diberikan
oleh CV.Surya Mas Abadi tidak ada. Seharusnya di dalam PPJB yang dibuat oleh CV.Surya Mas Abadi dengan konsumen perumahan memuat
sebuah ketentuan atau syarat yang dimana jika rumah yang dibangun oleh CV.Surya Mas Abadi tidak sesuai dengan iklan dan brosur yang mereka
buat maka pihak konsumen mendapat sebuah jaminan atas ketentuan itu. 2.
Pelaku usaha developer bertanggung jawab untuk memberikan ganti rugi kepada konsumen apabila konsumen menderita atau mengalami sesuatu
yang tidak menyenangkan akibat mengkonsumsi barang dan atau jasa yang dibeli dari pelaku usaha. Ketentuan tersebut di atas sebenarnya merupakan
ketentuan yang masih bersifat umum. Ditegaskan mengenai batas waktu pemberian ganti rugi kepada konsumen, yaitu hanya dalam tenggang
Universitas Sumatera Utara
waktu 7 tujuh hari sejak tanggal transaksi. Apabila dikaitkan dengan masalah perlindungan hukum terhadap konsumen di bidang perumahan,
maka ketentuan tenggang waktu pemberian ganti rugi tersebut di atas tidak mungkin dapat dilaksanakan. Oleh karenanya perlu dipahami bahwa
sebetulnya ketentuan Pasal 19 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen hanya berlaku bagi konsumen yang
membeli barang danatau jasa konsumsi saja. Namun demikian mengenai tanggung jawab ganti rugi bagi pelaku usaha developer dapat pula
diterapkan bagi pelaku usaha developer yang merugikan konsumennya. Tanggung jawab developer kepada konsumen sebenarnya tidak hanya
terpaku pada isi perjanjian pengikatan jual beli rumah beserta tanah pertapakan, tetapi secara umum tanggung jawab developer sudah ada sejak
developer ingin membangun jual rumah beserta tanah pertapakan tersebut. Developer bertanggung jawab untuk mengurus segala persyaratan dan
perijinan yang diperlukan sebelum membangun Komplek Perumahan. Dalam kaitannya dengan perjanjian pengikatan jual beli rumah beserta
tanah pertapakan antara developer dengan konsumen, tanggung jawab developer dapat dilihat sejak dikeluarkannya brosur penawaran apartemen
oleh developer, pelaksanaan perjanjian pengikatan jual beli rumah beserta tanah pertapakan antara developer dengan konsumen hingga pasca
penyerahan rumah dari developer kepada konsumen. 3.
Adapun upaya hukum yang dapat dilakukan oleh konsumen perumahan yang merasa telah dirugikan akibat dari iklan dan brosur perumahan yang
Universitas Sumatera Utara
tidak benar yaitu melaui pengadilan dan di luar pengadilan. Penyelesaian sengketa konsumen melalui pengadilan dilaksanakan mengacu kepada
ketentuan peradilan umum yang berlaku di Indonesia. Sedangkan konsumen yang ingin menyelesaikan sengketa dengan non-pengadilan bisa
melakukan alternatif resolusi masalah ke Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen BPSK, Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya
Masyarakat LPKSM, atau lembaga-lembaga lain yang berwenang.
B. Saran