Kerangka Pikir KAJIAN TEORI

34 berkaitan dengan pengembangan dan peningkatan proses pembelajaran di sekolah. Tugas-tugas kepala sekolah sebagai pengawas lainnya adalah, sebagai penunjang dari kurikulum itu sendiri, yang mempunyai peranan sama pentingnya dengan kurikulum dalam upaya pengembangan dan peningkatan proses pembelajaran.

2. Supervisee

Menurut Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia 2009: 320, kata “supervisee” berarti orang yang disupervisi. Hal ini diperkuat dengan pendapat Syaiful Sagala 2009: 221 bahwa ”supervisee” adalah orang yang disupervisi atau guru yang disupervisi. Mengacu pada batasan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan “supervisee” adalah orang yang dikenai supervisi. Dalam penelitian ini orang yang dikenai supervisi adalah guru-guru di SD Negeri se- Kecamatan Wonosobo. Guru menjadi objek supervise pada aspek akademik, atau dengan kata lain supervisi akademik dan kepala sekolah menjadi supervisor atau pejabat terdepan yang diberi tugas, wewenang dan tanggung jawab untuk melaksanakan pembinaan sekolah baik dari segi teknis edukatif maupun administratif pada setiap jenis dan jenjang pendidikannya.

E. Kerangka Pikir

Guru merupakan salah satu komponen yang memegang peran penting dalam proses pembelajaran di sekolah, oleh karena itu guru dituntut untuk selalu meningkatkan kompetensi profesional sebagai pengajar. Dengan adanya peningkatan kompetensi profesional guru maka akan berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran. Kompetensi yang dimaksud yaitu meliputi 35 kemampuan memahami landasan kependidikan, kemampuan merencanakan proses pembelajaran, dan kemampuan mengevaluasi proses pembelajaran. Peningkatan kompetensi profesional guru dapat dilakukan secara internal melalui usaha dari guru itu sendiri maupun secara eksternal yaitu melalui bantuan kepala sekolah. Dengan adanya keterbatasan untuk meningkatkan kompetensi profesional tersebut maka peran bantuan kepala sekolah sangatlah diperlukan. Gambar 1. Alur Kerangka Berfikir Efektivitas Peran Kepala Sekolah Sebagai Supervisor di SD N 1 Wonosobo, SD N 5 Wonosobo, dan SD N 6 Wonosobo Di dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 yaitu tentang standar kepala sekolahmadrasah dilampirkan kompetensi yang harus dikuasai oleh kepala sekolah, salah satunya yaitu kompetensi supervisi. Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat. Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru. Permendiknas no.13 tahun 2007 Standar Kompetensi Kepala Sekolah Supervisi 36 Kompetensi supervisi tersebut meliputi merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru, melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat dan menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru. Dari uraian di atas bisa disimpulkan bahwa salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi profesional guru yaitu melalui peran kepala sekolah sebagai supervisor. Peran kepala sekolah sebagai supervisor diantaranya yaitu dengan membantu guru merencanakan program supervisi akademik, melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat dan menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru. Peran kepala sekolah sebagai supervisor apabila dilakukan dengan optimal maka akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan kompetensi profesional guru, namun sebaliknya apabila peran kepala sekolah sebagai supervisor dilakukan dengan tidak optimal maka kompetensi profesional guru akan menurun.

F. Pertanyaan Penelitian