36 Kompetensi supervisi tersebut meliputi merencanakan program supervisi
akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru, melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik
supervisi yang tepat dan menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.
Dari uraian di atas bisa disimpulkan bahwa salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi profesional guru yaitu melalui peran kepala sekolah
sebagai supervisor. Peran kepala sekolah sebagai supervisor diantaranya yaitu dengan
membantu guru
merencanakan program
supervisi akademik,
melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat dan menindaklanjuti hasil supervisi
akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru. Peran kepala sekolah sebagai supervisor apabila dilakukan dengan optimal
maka akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan kompetensi profesional guru, namun sebaliknya apabila peran kepala sekolah sebagai supervisor
dilakukan dengan tidak optimal maka kompetensi profesional guru akan menurun.
F. Pertanyaan Penelitian
Dari kerangka pikir di atas, maka dapat dibuat pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana tingkat efektifitas peran kepala sekolah dalam perencanaan
program supervisi pendidikan yang di SD N 1 Wonosobo, SD N 5 Wonosobo, dan SD N 6 Wonosobo?
37 2.
Bagaimana tingkat efektifitas peran kepala sekolah sebagai supervisor dalam pelaksanaan program supervisi pendidikan yang dilakukan di SD N
1 Wonosobo, SD N 5 Wonosobo, dan SD N 6 Wonosobo? 3.
Bagaimana tingkat efektifitas evaluasi dan tindak lanjut program supervisi pendidikan yang di SD N 1 Wonosobo, SD N 5 Wonosobo, dan SD N 6
Wonosobo.
38
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini merupakan penenelitian deskriptif kuantitatif, karena penelitian ini berupaya menggambarkan hasil penelitian sesuai keadaan di
lapangan. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh F.X Sudarsono 1988: 1, yang membedakan pendekatan penelitian menjadi 2 macam yaitu:
a. pendekatan kuantitatif, yaitu data yang dikumpulkan berbentuk angka dan
teknik analisisnya menggunakan analisis statistik. b.
pendekatan kualitatif, yaitu data yang dikumpulkan diwujudkan dalam bentuk keterangan kegiatan secara menyeluruh, kontekstual, dan termakna sehingga
analisisnya menggunakan logika. Selain itu, penelitian ini bersifat kuantitatif karena semua informasidata
diwujudkan dan dianalisis dalam bentuk angka. Hal ini sesuai dengan penjelasan F.X. Soedarsono 1988: 4 bahwa pendekatan kuatitatif yaitu semua informasi
atau data diwujudkan dalam bentuk kuantitatif atau angka. Analisa data dilakukan berdasarkan angka tersebut dengan teknik analisis statistik.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD N 1 Wonosobo, SD N 5 Wonosobo, dan SD N 6 Wonosobo. Peneliti memilih ketiga SD Negeri tersebut dengan alasan
adanya bukti dari Dinas Pendidikan dan Olahraga bahwa ketiga SD Negeri tersebut mempunyai prestasi akademik yang baik sehingga nantinya hasil
penelitian ini bisa memberikan sumbangan berupa kajian konseptual terhadap