Pengertian Supervisi Pendidikan Supervisi Pendidikan

19 dijelaskan pula oleh Syaiful Sagala 2000: 14 bahwa supervisi diarahkan untuk mengembangkan sumber daya manusia, dalam hal ini potensi manusia, yaitu guru-guru. Jadi yang perlu ditingkatkan ialah potensi sumber daya guru, baik yang bersifat personal maupun bersifat profesional. Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan kualitas pendidikan di sekolah harus didahului dengan peningkatan kemampuan dan profesionalisme guru dalam menjalankan tugasnya. Hal ini dikarenakan gurulah yang setiap hari berhadapan dengan siswa dalam proses pembelajaran. Untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalitas, guru perlu mendapatkan pembinaan dan pengembangan secara berkelanjutan. Proses pembinaan dan pengembangan terhadap unsur guru ini merupakan kajian dalam supervisi pendidikan.

2. Pengertian Supervisi Pendidikan

Istilah supervisi berasal dari dua kata bahasa Inggris, yaitu super yang berarti “di atas”, dan vision yang berarti “melihat”. Sedangkan “supervisee” dalam Kamus Inggris-Indonesia John M. Echols dan Hassan Shadily, 2000: 569 berarti mengawasi. Penggunaan istilah supervisi ini mempunyai makna yang hampir sama dengan inspeksi, pemeriksaan, serta pengawasan dan penilikan. Suharsimi Arikunto 2004: 2 mengemukakan perbedaan makna dari supervisi dengan masing-masing istilah yang mempunyai makna yang hampir sama dengan supervisi adalah sebagai berikut. a. Supervisi: melihat bagian mana dari kegiatan di sekolah yang masih negatif untuk diupayakan menjadi positif, dan melihat mana yang sudah positif untuk dapat ditingkatkan menjadi lebih positif lagi, yang penting adalah pembinaan. 20 b. Inspeksi: mempunyai konotasi mencari-cari kesalahan orang-orang dalam melaksanakan kegiatan. c. Pemeriksaan: sedikit lebih lunak dari inspeksi, karena seolah-olah hanya melihat apa yang terjadi dalam kegiatan, belum tampak adanya upaya menilai. d. Pengawasan dan penilikan: kegiatannya bukan saja melihat apa yang terjadi dalam kegiatan keduanya seperti pemeriksaan, tetapi sudah mengadakan penilaian, yaitu mengidentifikasikan hal-hal yang sudah baik sesuai yang diharapkan dan hal-hal yang belum karena belum sesuai dengan harapannya. Menurut Piet A. Sahertian 2000: 16 supervisi adalah suatu usaha menstimulasi, mengkoordinasi, dan membimbing secara kontinu pertumbuhan guru-guru di sekolah, baik secara individual maupun pertumbuhan secara kolektif, agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran. Menurut Ngalim Purwanto 2005: 53, supervisi adalah segala bantuan dari pimpinan sekolah yang tertuju pada perkembangan kepemimpinan guru-guru dan personel sekolah lainnya didalam mencapai tujuan pendidikan. Supervisi berupa dorongan-dorongan, bimbingan-bimbingan dan kesempatan bagi pertumbuhan keahlian dan kecakapan guru-guru. Atau dengan kata lain, supervisi adalah suatu aktivitas yang direncakanan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam perkerjaan secara efektif. Syaiful Sagala 2000: 230 memberikan definisi bahwa secara umum supervisi berarti upaya bantuan yang diberikan kepada guru dalam melaksanakan tugas profesionalnya, agar guru mampu membantu para siswa dalam belajar untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. Melihat perbedaan makna dari supervisi dan istilah-istilah yang hampir sama maknanya dengan supervisi di atas, dapat diperoleh pengertian bahwa kegiatan supervisi sangatlah berbeda dengan inspeksi, pemeriksaan, serta pengawasan dan penilikan. Kegiatan supervisi bukan semata- 21 mata hanya untuk mengetahui kekurangan dari suatu kegiatan, tetapi yang lebih ditonjolkan dalam kegiatan ini adalah upaya pembinaan dan perbaikan pada hal- hal yang dirasa kurang. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa supervisi pendidikan adalah aktivitas pembinaan yang dilakukan oleh pihak atasan langsung atau pihak yang lebih memahami, dengan menstimulasi, mengkoordinasi, dan membimbing secara kontinu para guru dan pegawai sekolah lainnya, dalam usaha mengelola dan memperbaiki situasi belajar mengajar agar mereka dapat melakukan pekerjaan secara efektif sehingga situasi pembelajaran menjadi semakin baik dan prestasi belajar siswa semakin meningkat.

3. Jenis-jenis Supervisi Pendidikan