Buku Guru Kimia untuk SMAMA Kelas XI
30
2. Siswa dapat mengembangkan pola pikir ilmiah dan perilaku yang lebih bertanggung jawab demi masa
depan yang lebih baik dan mampu menghadapi tantangan kehidupan. 3.
Bagi satuan pendidikan, implementasi kurikulum 2013 membuat sistem pembelajaran menjadi lebih hidup dengan suasana lingkungan pendidikan yang harmonis, religius, dan humanis.
4. Bagi keluarga dan masyarakat, pembiasaan penerapan sikap dan nilai-nilai ilmiah di sekolah akan berimplikasi pada terbentuknya model kehidupan keluarga yang harmonis dan religius sebagai
komunitas yang menghasilkan insan-insan yang berkualitas dan berguna bagi pembangunan bangsa dan negara.
J
Pembelajaran remedial dan Pengayaan
Salah satu alasan pengadaan program pembelajaran remedial adalah untuk membantu siswa yang tergolong belajar lambat, sedangkan untuk pengadaan program pembelajaran pengayaan untuk membantu
siswa yang termasuk kategori belajar cepat.
1. Pembelajaran remedial
Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa pembelajaran remedial diselenggarakan jika ada siswa yang mengalami kesulitan belajar atau dengan kata lain dapat dikatakan lambat dalam belajar. Informasi mengenai
kecepatan siswa dalam belajar didapat dari hasil evaluasi pembelajaran atau yang sering digunakan adalah istilah ulangan harian. Jika siswa memiliki nilai yang kurang dari kriteria ketuntasan minimal KKM maka
akan mendapatkan pembelajaran remedial.
Dalam pengadaannya, ada beberapa prinsip yang harus dipenuhi, dimana prinsip-prinsip ini harus sesuai dengan sifat dan karakteristik dari siswa. Prinsip tersebut yaitu a Adaptif, b Interaktif, c leksibilitas dalam
metode pembelajaran dan penilaian, d pemberian umpan balik sesegera mungkin, dan e kesinambungan dan ketersediaan dalam pemberian pelayanan.
Berdasarkan prinsip-prinsip di atas, maka bentuk kegiatan yang bisa dilaksanakan dalam pembelajaran remedial adalah a memberikan tambahan penjelasan atau contoh, b menggunakan strategi pembelajaran yang
berbeda dengan sebelumnya, c mengkaji ulang pembelajaran yang lalu, dan d menggunakan berbagai jenis media.
Bentuk-bentuk kegiatan remedial di atas dapat diterjemahkan melalui gambaran pelaksanaan pembelajaran remedial secara nyata. Untuk pelaksanaan pembelajaran remedial dapat dilakukan dengan a pemberian
pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda, b pemberian bimbingan secara khusus, c pemberian tugas-tugas secara khusus, atau d pemanfaatan tutor sebaya.
2. Pembelajaran Pengayaan
Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa pembelajaran pengayaan diselenggarakan karena adanya siswa yang memiliki kemampuan belajar lebih cepat. Untuk mengetahui apakah siswa memiliki sifat belajar cepat
atau tidak dapat digunakan tes. Tes yang dapat digunakan misalnya tes IQ, tes inventori, wawancara, pengamatan observasi, dan yang lainnya. Selain tes-tes tersebut, cara mudah yang dapat digunakan adalah mengetahui
nilai ulangan harian. Jika siswa memiliki nilai di atas KKM atau di atas rata-rata orang lain, maka siswa tersebut berhak mengikuti kegiatan pembelajaran pengayaan.
Selain diketahui dari nilai, siswa yang berhak mendapatkan pembelajaran pengayaan biasanya memiliki kemampuan belajar lebih cepat, memiliki kemampuan yang mudah untuk menyimpan informasi, memiliki rasa
keingintahuan yang tinggi, dapat berpikir mandiri, superior dalam berpikir abstrak, dan memiliki minat yang banyak serta mudah untuk termotivasi dalam melakukan hal-hal yang baru. Ada tiga jenis kegiatan pengayaan
yang dapat dilakukan, yaitu kegiatan eksploratori, pembelajaran mandiri dan kegiatan pemecahan masalah.
Bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan secara nyata dapat dilakukan dengan kegiatan berikut ini. a
Belajar Kelompok. Sekelompok siswa yang memiliki minat tertentu diberikan pembelajaran bersama pada jam pelajaran sekolah biasa atau dapat dilakukan sambil menunggu siswa lain yang
sedang melaksanakan pembelajaran remedial.
Petunjuk Umum
31
b Belajar mandiri. Secara mandiri siswa belajar mengenai sesuatu yang diminati. c
Pembelajaran berbasis tema. Memadukan kurikulum di bawah tema besar sehingga siswa dapat mempelajari hubungan antara berbagai disiplin ilmu.
d Pemadatan kurikulum. Pemberian materi yang belum diketahui siswa. Dengan demikian, tersedia waktu bagi siswa untuk memperoleh materi baru, atau bekerja dalam proyek secara mandiri sesuai
dengan kapasitas maupun kapabilitas masing-masing.
Buku Guru Kimia untuk SMAMA Kelas XI
32
Petunjuk Umum
33
Bagian 2 Petunjuk Khusus