Aspek Kebudayaan Kondisi Pemukiman Warga

lain, dapat dilihat pada Gambar 1.9. Usaha-usaha tersebut sebagian besar terdapat di pinggiran tapak yang berorientasi ke jalan yang digunakan sebagai tempat parkir sehingga dengan keadaan ini memicu terjadinya kemacetan yang cukup parah, ditambah lagi ruas jalan yang cukup kecil. Penjabaran ini merupakan hal-hal besar bagaimana keadaan sosial ekonomi warga di kampung tersebut, mulai dari kebiasaan hingga mata pencarian warga yang dominan.

1.5. Aspek Kebudayaan

Mayoritas suku pada masyarakat Kampung Hamdan ini yaitu suku Minang dan Jawa. Ini dapat dirasakan dari kebanyakan dialek yang digunakan warga. Selebihnya yaitu suku Batak, Cina, Melayu, dan India. Mayoritas dari agama masyarakatnya adalah Agama Islam. Walaupun di sini juga terdapat beberapa warga yang menganut agama lain, seperti Kristen, Hindu, dan Konghucu. Dari data yang dapat dilihat di lapangan, keliatan bahwa walaupun masyarakat Kampung Hamdan ini memiliki suku ataupun agama yang beragam, tapi mereka tetap dapat hidup berdampingan satu sama lain.

1.6. Kondisi Pemukiman Warga

Mengenai masalah struktur bangunan, pemukiman warga banyak menggunakan material seng, kayu, dan beton. Hal ini dapat mengakibatkan gangguan kenyamanan dan kesehatan pada warga karena rumah yang menggunakan material seng untuk dinding dan atapnya akan terasa panas di siang hari dan akan terasa sangat dingin pada malam hari, serta akan cepat mengalami pelapukan bagi rumah yang bermaterialkan kayu karena terkena banjir. Seperti yang kita ketahui bahwa area ini adalah area yang cukup bersahabat dengan banjir apabila hujan turun. Ini terjadi karena kebanyakan warga Kampung Hamdan adalah warga yang berpenghasilan menengah dan cenderung rendah. Universitas Sumatera Utara Jadi, kebanyakan warga hanya menggunakan material-material yang murah ataupun menggunakan material bekas yang tidak terpakai lagi. Gambar 1.10. Gambar contoh material yang digunakan mayoritas bangunan Sumber. Penulis 2014 Material seng, kayu, dan beton merupakan mayoritas material yang digunakan oleh warga Kampung Hamdan dapat dilihat pada Gambar 1.10. Material ini banyak digunakan warga dengan alasan harga yang lebih terjangkau oleh mayoritas warga yang berpenghasilan rendah pada kawasan ini. Gambaran kondisi pemukiman warga dibagi menjadi dua daerah yaitu daerah pemukiman yang terletak di pinggiran jalan dan tengah tapak, serta pemukiman yang berada di pinggiran sungai. Gambar 1.11. Gambar contoh bangunan yang berada di pinggir dan tengah tapak Sumber. Penulis 2014 Universitas Sumatera Utara Pada pemukiman warga yang berada di daerah pinggiran jalan dan tengah tapak, rata-rata rumah warga sudah menggunakan bata sebagai material bangunannya, atap terbuat dari seng dan genteng. Kondisi ini dapat dilihat pada Gambar 1.11. Selain itu lantai sudah berupa keramik dan menggunakan pondasi batu kali. Gambar 1.12. Gambar contoh bangunan yang berada di pinggir sungai Sumber. Penulis 2014 Mengenai pemukiman yang berada di daerah pinggiran sungai, kebanyakan rumah warga masih menggunakan kayu dan seng sebagai material dindingnya, atap terbuat dari seng, lantai masih berupa perkerasan atau semen, dan menggunakan pondasi batu kali, walaupun terdapat juga rumah dengan konstruksi rumah panggung karena berbatasan langsung dengan Sungai Deli. Kondisi ini dapat dilihat pada Gambar 1.12. Selain itu, kebanyakan jenis rumah yang ada di Kampung Hamdan, yaitu tipe rumah deret, rumah couple, dan rumah tunggal. Tipe bangunan yang berada di tapak ini tidak sesuai dengan standar rumah yang baik, karena perbandingan jumlah anggota keluarga dengan luas rumah tidak sesuai dengan ketentuan rumah yang layak huni.

1.7. Kondisi Jalur Sirkulasi Warga