Kondisi Jalur Sirkulasi Warga Peraturan UU dan Kepatuhan Hukum

Pada pemukiman warga yang berada di daerah pinggiran jalan dan tengah tapak, rata-rata rumah warga sudah menggunakan bata sebagai material bangunannya, atap terbuat dari seng dan genteng. Kondisi ini dapat dilihat pada Gambar 1.11. Selain itu lantai sudah berupa keramik dan menggunakan pondasi batu kali. Gambar 1.12. Gambar contoh bangunan yang berada di pinggir sungai Sumber. Penulis 2014 Mengenai pemukiman yang berada di daerah pinggiran sungai, kebanyakan rumah warga masih menggunakan kayu dan seng sebagai material dindingnya, atap terbuat dari seng, lantai masih berupa perkerasan atau semen, dan menggunakan pondasi batu kali, walaupun terdapat juga rumah dengan konstruksi rumah panggung karena berbatasan langsung dengan Sungai Deli. Kondisi ini dapat dilihat pada Gambar 1.12. Selain itu, kebanyakan jenis rumah yang ada di Kampung Hamdan, yaitu tipe rumah deret, rumah couple, dan rumah tunggal. Tipe bangunan yang berada di tapak ini tidak sesuai dengan standar rumah yang baik, karena perbandingan jumlah anggota keluarga dengan luas rumah tidak sesuai dengan ketentuan rumah yang layak huni.

1.7. Kondisi Jalur Sirkulasi Warga

Pada kawasan Kampung Hamdan ini terdapat banyak sekali jalan kecil yang hanya bisa dilewati oleh pejalan kaki dan sepeda motor. Bahkan becak, yang sebagian Universitas Sumatera Utara besar warga gunakan sebagai kendaraan yang mendukung pekerjaan mereka di kawasan tersebut sebagai penarik becak harus diparkirkan di rumah warga atau area terbuka yang berada di pinggiran tapak yang berdekatan dengan jalan primer karena jalan di dalam tapak yang tidak dapat dilalui akibat dari padatnya pemukiman penduduk. Gambar 1.13. Gambar situasi jalan pada tapak Sumber. Penulis 2014 Karena terlalu banyaknya jalan kecil yang berada di kawasan ini, apabila berada di kawasan ini bisa saja orang tersesat dan tidak tahu jalan untuk keluar. Kondisi ini dapat dilihat pada Gambar 1.13. Perbatasan antar rumah warga pun juga bisa digunakan sebagai jalur yang dapat ditembus untuk menuju suatu daerah. Apabila orang yang baru saja berkunjung ke daerah ini pasti merasakan seperti ada di sebuah labirin yang tidak ketahui di mana ujungnya karena setiap sela rumah warga pasti dapat ditembus. Jalur ke sungai pun tidak dapat mengetahui dengan pasti, karena tertutup oleh rumah warga. Jalan primer pada kawasan ini terletak pada jalan sekitar tapak yaitu, Jalan Ir. H. Juanda, Jalan Samanhudi, dan Jalan Multatuli. Jalan sekundernya merupakan gang-gang kecil yang terdapat di dalam tapak yang tidak dapat dilalui oleh kendaraan beroda empat.

1.8. Peraturan UU dan Kepatuhan Hukum

Pembahasan mengenai Undang – Undang dan peraturan dari bangunan dan lingkungan di sekitar tapak sangat terlihat dari tidak adanya kepatuhan hukum dan Universitas Sumatera Utara peraturan yang ada di sekitar Kampung Hamdan ini seperti tidak adanya area resapan sungai yang berupa garis sempadan sungai yang harusnya sekitar lima belas meter dari tepian sungai yang tercantum pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 38 Tahun 2011 tentang sungai. Hal ini terlihat dari terlalu dekatnya jarak perumahan warga dengan sungai dan keadaan sungai yang terdapat banyak tumpukan sampah, menyebabkan air sungai meluap. Universitas Sumatera Utara 21

BAB 2 ANALISA KAWASAN