Jadi,  kebanyakan  warga  hanya  menggunakan  material-material  yang  murah  ataupun menggunakan material bekas yang tidak terpakai lagi.
Gambaran  kondisi  pemukiman  warga  dibagi  menjadi  dua  daerah  yaitu  daerah pemukiman  yang  terletak  di  pinggiran  jalan  dan  tengah  tapak,  serta  pemukiman  yang
berada di pinggiran sungai. Pada pemukiman warga yang berada di daerah pinggiran jalan dan  tengah  tapak,  rata-rata  rumah  warga  sudah  menggunakan  bata  sebagai  material
bangunannya,  atap  terbuat  dari  seng  dan  genteng,  lantai  sudah  berupa  keramik,  dan menggunakan  pondasi  batu  kali.  Sedangkan  rumah  yang  berada  di  daerah  pinggiran
sungai,  kebanyakan  rumah  warga  masih  menggunakan  kayu  dan  seng  sebagai  material dindingnya,  atap  terbuat  dari  seng,  lantai  masih  berupa  perkerasan  atau  semen,  dan
menggunakan pondasi batu kali, walaupun terdapat juga rumah dengan konstruksi rumah panggung karena berbatasan langsung dengan Sungai Deli.
Selain itu, kebanyakan jenis rumah yang ada di Kampung Hamdan ini, yaitu tipe rumah deret, rumah couple, dan rumah tunggal. Tipe bangunan yang berada di  tapak ini
tidak  sesuai  dengan  standart  rumah  yang  baik,  karena  perbandingan  jumlah  anggota keluarga  dengan  luas  rumah  tidak  sesuai  dengan  ketentuan  rumah  yang  layak  huni.
Keadaan  rumah  yang  berdempet  menyebabkan  kurangnya  bukaan  pada  setiap  rumah  di kawasan ini yang berdampak pada kenyamanan termalpenerang menjadi kurang baik.
Desain  rumah  susun  harus  memiliki  bukaan  yang  mencukupi  dan  peletakan bukaan  harus  se-efektif  mungkin.  Bahan  material  yang  digunakan  harus  bisa  meredam
kebisingan.
2.8. Aspek Keberlanjutan Bangunan
Terdapat  tiga  aspek  utama  yang  harus  diperhatikan  dalam  kerangka pembangunan  berkelanjutan,  yaitu  aspek  ekologi,  sosial,  dan  ekonomi,  dan  masing-
Universitas Sumatera Utara
masing  aspek  tersebut  mempunyai  persyaratan  agar  pembangunan  suatu  wilayah  atau suatu sektor dapat berlangsung secara berkelanjutan.
Antara aspek
tersebut sebaiknya
terintegrasi sehingga
pembangunan menghasilkan  sesuatu  yang  bermanfaat  bagi  kesejahteraan  masyarakat  tanpa
mengabaikan prinsip-prinsip kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup. Dari  aspek  ekologi  yaitu  mengenai  keharmonisan  ruang  diperlukan  dalam
kehidupan  manusia  dan  kegiatan  pembangunan,  tingkat  pemanfaatan  sumberdaya  dapat pulih  tidak  boleh  melebihi  kemampuan  pulih  dari  sumberdaya  tersebut  dalam  kurun
waktu  tertentu,  eksploitasi  sumberdaya  tidak  pulih  harus  dilakukan  dengan  cara  yang tidak  merusak  lingkungan  agar  tidak  mematikan  kelayakan  usaha  sektor  pembangunan
lainnya,  pembuangan  limbah  yang  memenuhi  kapasitas  asimilasi  lingkungan,  dan pembangunan  kawasan  harus  sesuai  dengan  kaidah  alam  yang  tidak  merusak  secara
ekologis. Dari  aspek  sosial  yaitu  memandang  pentingnya  penekanan  demokratisasi,
pemberdayaan,  peran  serta,  transparansi,  dan  keutuhan  budaya  sebagai  kunci  untuk melaksanakan  pembangunan  yang  berkelanjutan.  Proses  pemberdayaan,  peran  serta  dan
transparansi  saat  ini  masih  menggunakan  pola  konvensional  yang  belum  dilaksanakan dengan seutuhnya. Intervensi pemerintah dan keengganan mitra kerja dalam membangun
sistem  yang  proporsional  dan  sistematis  merupakan  penghambat  dalam  pembangunan yang berkelanjutan. Keterbukaan dan memberikan ruang bagi pihak-pihak yang berperan
serta  sangat  diperlukan  dalam  pembangunan  yang  berkelanjutan,  sehingga  setiap komponen saling mengenali dan berperan aktif.
Dari  aspek  ekonomi  yaitu  perlunya  memfokuskan  perhatian  pada  upaya peningkatan  kemakmuran  semaksimal  mungkin  dalam  batasan  ketersediaan  modal  dan
kemampuan  teknologi.  Sumber  daya  alam  merupakan  modal  yang  akan  menjadi  langka
Universitas Sumatera Utara
dan  menjadi  kendala bagi upaya  kemakmuran,  sedangkan  sumber  daya  manusia  dengan kemampuan teknologinya akan menjadi tumpuan harapan untuk melonggarkan batas dan
mengubah kendala yang ada sehingga perkembangan kemakmuran terus berlanjut.
2.9. Pasokan Energi Warga