Fungsi dan Pengolahan Lahan

Warga Kampung Hamdan selalu berinteraksi antar sesama di segala kesempatan. Hal ini dapat terlihat dari aktivitas warga yang sering dilakukan seperti pada saat berbelanja di warung dan bercengkerama di warung-warung makan, dapat dilihat pada Gambar 2.2. Selain melakukan kegiatan tersebut, masyarakat kampung ini juga banyak melakukan aktivitas di pinggiran sungai. Pada pinggiran sungai ini mereka biasanya melakukan kegiatan seperti bermain air, buang air, mencuci, memancing, dan lain-lain. Merancang area komersial pada kawasan Kampung Hamdan, merancang model hunian yang sesuai dengan kebutuhan usaha, menyediakan sarana parkir bagi pengunjung kawasan, merencanakan ruang-ruang aktivitas publik, seperti: lapangan olahraga, taman, plasa, merupakan salah satu pemecahan dari masalah yang membahas tentang faktor manusia dari pemrograman ini.

2.2. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat

Kondisi sosial budaya masyarakat setempat yang berbeda-beda menyebabkan masyarakat mampu beradaptasi dengan berbagai macam orang sehingga mereka mudah terbuka dengan pendatang lain. Ditinjau dari segi sosial budaya masyarakatnya, mayoritas suku yang ada di kawasan ini yaitu terdapat suku Minang dan Jawa, selebihnya yaitu suku Batak, Tiongkok, Melayu, dan India. Mayoritas dari agama masyarakat Kampung Hamdan adalah Agama Islam. Walaupun di sini juga terdapat beberapa warga yang menganut agama lain, seperti Kristen, Hindu, dan Konghucu.

2.3. Fungsi dan Pengolahan Lahan

Adanya bangunan pada sempadan sungai yang menyebabkan kurangnya lahan yang berfungsi sebagai daya serap air sehingga memicu permasalahan lingkungan seperti pencemaran sungai karena limbah dan sampah. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.3. Gambar contoh bangunan yang berada di pinggir sungai Sumber. Penulis 2014 Bangunan yang berada di tepi sungai harusnya memiliki garis sempadan sebagai area resapan air sungai. Kondisi ini dapat dilihat pada Gambar 2.3. Jadi kawasan tersebut tidak akan mengalami banjir yang cukup tinggi akibat dari luapan air sungai. Terdapat beberapa fasilitas yang bisa mendukung beberapa kegiatan di dalam kawasan, dan bisa menjadi potensi untuk mendukung beberapa fasilitas yang akan dibuat di kawasan Kampung Hamdan. Karena tugas perancangan ini akan mengangkat tema desain waterfront atau muka sungai, dan bangunan yang berada sekarang lebih banyak berorientasi ke jalan, maka desain ataupun bentuk bangunan yang akan dibuat nanti akan berorientasi pada dua arah, yaitu ke jalan dan juga sungai. Namun karena tapak yang terletak di sudut jalan, maka bentuk bangunan dapat diolah semaksimal mungkin agar tampilan luar bangunan dapat terlihat dari berbagai arah. Pada bangunan rumah susun ini akan dibangun beberapa fasilitas pendukung seperti tempat makan, pasar, toko, dan restoran pusat jajanan kuliner, mengingat di sekitar lokasi terdapat beberapa toko kuliner. Ini juga dikarenakan untuk memfasilitasi mata pencarian warga dahulu, sehingga banyak pengunjung yang tertarik mengunjungi rumah susun tersebut. Universitas Sumatera Utara Ruang terbuka di area sungai akan dikembangkan, sehingga masyarakat sekitar ataupun masyarakat kota Medan dapat menikmati pemandangan ataupun tempat rekreasi di kawasan tersebut. Mengenai sirkulasi kendaraan, akan dibuat jalur sirkulasi kendaraan yang bisa dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat, agar setiap sudut tapak bisa terintegrasi. Kebanyakan bangunan yang berada di sekitar kawasan tidak memperhatikan KDB, KLB, dan GSS. Koefisien Dasar Hijau KDB di sekitar kawasan tidak telihat karena lahan kosong yang ada di sekitar kawasan yang seharusnya digunakan sebagai ruang terbuka hijau, tidak dimanfaatkan oleh warga sekitar. Tata guna lahannya yaitu berfungsi sebagai lahan pemukiman, perekonomian, pemerintahan, pendidikan, peribadatan, dan kesehatan.

2.4. Akses Kendaraan dan Parkir