Penyimpangan Akidah Umat Terdahulu a. Masa Nabi Nuh As.

Buku Guru Kelas X 96 Indikator Pembelajaran 1. Mendeskripsikan perkembangan Ilmu Kalam 2. Membandingkan ketauhidan para Nabi dan Rasul Allah Swt. 3. Mengidentiikasipenyimpangan akidahumat terdahulu dari dakwah para Nabi 4. Menjelaskan akidah pada masa Nabi Muhammad Saw. 5. Menjelaskan akidah pada masa Sahabat 6. Mengidentiikasi sejarah munculnya Ilmu Kalam 7. Menganalisis faktor-faktor penyebab timbulnya aliran-aliran Ilmu Kalam Tujuan Pembelajaran Setelah mengamati, menanya, mengekplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan: 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian Ilmu Kalam dengan benar. 2. Siswa dapat mengidentiikasi nama-nama lain Ilmu Kalam dengan benar 3. Siswa dapat mengidentiikasi ruang lingkup Ilmu Kalam dengan benar 4. Siswa dapat mengidentiikasi obyek pembahasan Ilmu Kalam dengan benar 5. Siswa dapat menganalisis pernan dalil dalam Ilmu Kalam dengan benar 6. Siswa dapat menjelaskan fungsi Ilmu Kalam 7. Siswa dapat mendeskripsikan hubungan Ilmu Kalam dengan ilmu-ilmu lain dengan benar Materi Pokok

1. Penyimpangan Akidah Umat Terdahulu a. Masa Nabi Nuh As.

Kemusyrikan baru muncul pada masa Nabi Nuh. Jarak antara Nabi Adam dan Nabi Nuh adalah 10 generasi. Pada masa Nabi Nuh terjadilah penyembahan terhadap berhala yang bernama: Wadd, Suwa’, Yaghuts, Ya’uq dan Nasr. Nabi Nuh berdak- wah untuk mengembalikan kaumnya ke jalur Tauhid, namun mereka menolak dan akhirnya mereka ditenggelamkan oleh air bah. Firman Allah : ILMU KALAM Kurikulum 2013 97 ْدَقَو ٣ اً ْسَنَو َقْوُعَيَو َثْوُغَي َ اَو ًعاَوُس َ اَو اًدَو َنُرَذَت َ اَو ْمُكَتَهِلآ َنُرَذَت َ ا اوُلاَقَو ً ا َا َض َ اِإ َ ْنِِلا َظلا ِدِزَت اَو اً ْيِث َك اوُلَضَأ Artinya: 23. dan mereka berkata: “Jangan sekali-kali kamu meninggalkan penyembahan Tuhan-Tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan penyembah- an wadd, dan jangan pula suwwa’, yaghuts, ya’uq dan nasr”. 24. dan sesudahnya mereka menyesatkan kebanyakan manusia; dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kesesatan. QS. Nūh [71]: 23-24.

b. Masa Nabi Ibrahim As.

Kesyirikan muncul kembali pada masa Nabi Ibrahim. Beliau berusaha untuk membimbing kaumnya untuk kembali menyembah kepada Allah setelah kaumnya menyembah berhala, tapi mereka menolaknya. Allah berirman : ٍنِبُم ٍل َاَض ِف َكَمْوَقَو َكاَرَأ ِّنِإ ًةَهِلآ اًماَنْصَأ ُذِخَتَتَأ َرَزآ ِهْيِبَ ِأ ُمْيِهاَرْبِإ َلاَق ْذِ Artinya: Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya “ azar” apakah kamu menjadikan berhala berhala sebagai Tuhan Tuhan. sesungguhnya aku melihat kamu dan kaummu dalam kesesatan yang nyata”. QS.al-An’ām [6]: 74.

c. Masa Nabi Yusuf As.

Pada masa Nabi Yusuf, negeri Mesir diperintah oleh seorang raja yang menurut ahli sejarah dari kaum ‘Amaliqah yaitu kabilah dari Arab yang sangat kuno dan su- dah punah al ‘Arab al-’Baidah. Pada saat itu penyembahan terhadap berhala cukup marak. Hal itu bisa dilihat dari ayat di bawah ini : ٍءْ َش ْنِم ِ ٰلِاب َكِ ْش ُن ْنَأ اَ َن َنَك اَم َبْوُقْعَيَو َقاَحْسِ َمْيِهاَرْبِإ ِيَابآ َةَلِم ُتْعَبَتاَو اَي ٨ َنوُرُك ْشَي َ ا ِساَنا َ َثْك َ أ َنِكٰلَو ِساَنا َ َعَو اَنْيَلَع ِ ٰلا ِلْضَف ْنِم َِكلٰذ ِهِنوُد ْنِم َنوُدُبْعَت اَم ٩ ُراَهَق ْ لا ُدِحاَو ْ لا ُ ٰلا ِم َ أ ٌ ْيَخ َنوُقِّرَفَتُم ٌباَبْر َ أ َ أ ِنْجِّسلا ِ َبِحا َص ِ ٰ ِل َ اِإ ُمْكُ ْ لا ِنِإ ٍنا َط ْ لُس ْنِم اَهِب ُ ٰلا َلَزْنَأ اَم ْمُكُؤاَبآَو ْمُتْنَأ اَهْوُمُتْيَمَس ًءاَمْسَأ َاِإ َنْوُمَلْعَي َا ِساَنا َ َثْكَأ َنَِكٰلَو ُمِّيَقْلا ُنْيِّدا َكِلٰذ ُهاَيِإ َاِإ اْوُدُبْعَت َاَأ َرَمَأ Artinya: 38. dan aku pengikut agama bapak-bapakku Yaitu Ibrahim, Ishak dan Ya’qub. Tiada- lah patut bagi Kami para Nabi mempersekutukan sesuatu apapun dengan Allah. Buku Guru Kelas X 98 yang demikian itu adalah dari karunia Allah kepada Kami dan kepada manusia seluruhnya; tetapi kebanyakan manusia tidak mensyukuri Nya. 39. Hai kedua penghuni penjara, manakah yang baik, Tuhan-Tuhan yang bermacam-macam itu ataukah Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa? 40. kamu tidak menyembah yang selain Allah kecuali hanya menyembah Nama-nama yang kamu dan nenek moy- angmu membuat-buatnya. Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun tentang Nama-nama itu. keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” QS. Yusuf [12]: 38-40.

d. Masa Nabi Hud As.

Pada masa Nabi Hud As. penyimpangan akidah berupa perbuatan syirik kembali menjadi anutan kaumnya. Nabi Hud As. diutus oleh Allah untuk menyadarkan ka- umnya. Tapi mereka tak bergeming sedikitpun. Firman Allah: َ ْنِنِمْؤُمِب َكَل ُنْ َن اَمَو َكِلْوَق ْنَع اَنِتَهِلآ ِكِراَتِب ُنْ َن اَمَو ٍةَنِّيَبِب اَنَتْئِج اَم ُدوُه اَي اْوُلاَق Artinya: Kaum ‘Aad berkata : “hai Huud, kamu tidak mendatangkan kepada kami suatu bukti yang nyata, dan kami sekali kali tidak akan meninggalkan sembahan sembahan kami karena perkataanmu, dan kami sekali kali tidak akan mempercayai kamu.” QS. Hud [11]: 53

e. Masa Nabi Shaleh As.

Pada masa Nabi Saleh, syirik telah merajalela pada kaumnya. Namun mereka juga tak memperdulikan ajakan nabi mereka, sebagaimana yang disebutkan Allah pada QS. Hud [11]:62 tercermin pada ayat dibawah ini : اَنَنِ اَنُؤاَبآ ُدُبْعَي اَم َدُبْعَن ْن َ أ اَناَهْنَت َ أ اَذَه َلْبَق اًوُجْرَم اَنْيِف َتْنُك ْدَق ُحِلا َص اَي اوُلاَق ٍب ْيِرُم ِهْ َلِإ اَنْوُعْدَت اَمِم ٍّكَش ِفَل Artinya: Kaum Tsamud berkata : hai Saleh, sesungguhnya kamu sebelum ini adalah seorang diantara kami yang kami harapkan, apakah kamu melarang kami untuk menyembah apa yang disembah oleh bapak-bapak kami? dan sesungguhnya kami betul betul dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap agama yang kamu serukan kepada kami.” . QS.Hud [11]: 62 ILMU KALAM Kurikulum 2013 99

f. Masa Nabi Musa As.

Pada masa Nabi Musa, ketika masih berada di Mesir, dia harus berhadapan dengan seorang penguasa bengis, dan diktator yang dijuluki Fir’aun yang mengaku dirinya sebagai Tuhan. Hal ini dapat terungkap dalam Firman Allah yang mengutip pengakuan Fir’aun: َ َع ُناَماَه اَي ِى ْدِقْوَأَف يِ ْيَغ ٍهٰلِإ ْنِم ْمُكَل ُتْمِلَع اَم ُ َلَمْلا اَهُيَأ اَي ُنْوَعْرِف َلاَقَو َ ْنِبِذَكْلا َنِم ُهُنُظ َ َ أ ِ ّنِ َسوُم ِهٰلِإ َىِإ ُعِلَطَأ ِّلَعَل اًحْ َص ِى ْلَعْجاَف ِ ْنِّطلا Artinya: Dan berkata Fir’aun : “ hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui Tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah hai Haman untukku tanah liat, kemudian buatkanlah un- tukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan ses- ungguhnya aku benar benar yakin bahwa dia temasuk orang orang pendusta”. QS. al-Qas ̣as ̣ [28]: 38 َ ْعَأْا ُمُكُبَر َانَأ َلاَقَف Artinya: Maka dia Fir’aun berkata : akulah Tuhanmu yang paling tinggi.” QS.an Nazi’at: 24 Nabi Musa juga mendapati kaumnya, Bani Israil menyembah anak sapi. Hal itu bisa dilihat pada irman Allah : َ ِسَنَف َسْوُم ُهٰلِ ْمُكُهٰلِإ اَذٰه اوُلاَقَف ٌراَوُخ ُ َه اًدَسَج ًاْجِع ْمُهَل َجَرْخ َ أَف Artinya: Kemudian Samiri mengeluarkan untuk mereka dari lobang itu anak lembu yang bertubuh dan bersuara, maka mereka berkata : “ inilah Tuhanmu dan Tuhan Musa, tetapi Musa telah lupa”. QS.Ṭāhā [20]: 88 Dalam masalah ketuhanan, kaum Yahudi mempercayai bahwa Allah mempunyai anak yakni Uzair dan kaum Nasrani meyakini Isa Al Masih adalah putra Allah. ِ ٰلا ُنْبا ٌْرْيَزُع ُدْوُهَ ْ لا َِتلاَقَو Artinya: Orang-orang Yahudi berkata: Uzair itu putera Allah. QS. at-Taubah [9]: 30 Buku Guru Kelas X 100

g. Masa Nabi Sulaiman As.

Pada masa Nabi Sulaiman, masyarakat negeri Saba’ menyembah matahari. Nabi Sulaiman mengajak pada ajaran tauhid dan akhirnya melalui ratu Bilqis seluruh rakyat dapat menerima ajaran tersebut. Sebagaimana irman Allah: ْمُهَلاَمْع َ أ ُنا َطْي َشلا ُمُهَل َنَيَزَو ِ ٰلا ِنْوُد ْنِم ِسْم َشلِل َنوُدُجْسَي اَهَمْوَقَو اَهُتْدَجَو َنوُدَتْهَي َا ْمُهَف ِليِبَسلا ِنَع ْمُهَد َصَف Artinya: Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari, selain Allah; dan syaithan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan perbuatan mereka lalu men- ghalangi mereka dari jalan Allah, sehingga mereka tidak mendapat petunjuk.” QS. an-Naml [27]: 24

h. Masa Nabi Isa As.

Pada masa Nabi Isa, kembali kemusyrikan muncul dan bahkan merajalela, yaitu adanya keyakinan banyak orang dari Bani Israil bahwa Nabi Isa adalah anak Allah Ibnullah, atau salah satu dari tiga unsur yaitu Tuhan Bapak, Tuhan Anak dan Ruhul Quds Malaikat Jibril Ŝalisu Śalaśah, atau Nabi Isa itulah Allah. Ada sebagian pengikut Nabi Isa yang masih bertahan dengan ketauhidan yaitu pengikut pendeta Arius. Namun ajaran ini akhirnya diharamkan untuk disebarkan. Ayat ayat dibawah ini menunjukkan tentang hal tersebut : ِ ٰلا ُنْبا ُحيِسَ ْ لا ىَرا َصَنا َِتلاَقَو Artinya: Dan umat Nasrani berkata : al-Masih Isa adalah anak Allah. QS. at Taubah [9]: 30 ٌدِحاَو ٌ َهِإ ُ ٰلا اَمَنِإ ْمُكَل اً ْيَخ اوُهَتْنا ٌةَثاَث اوُلوُقَت َاَو Artinya: Dan janganlah kamu mengatakan: “Tuhan itu tiga”, berhentilah dari Ucapan itu. Itu lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan yang Maha Esa” QS.an- Nisā [4]: 171 َمَيْرَم ُنْبا ُحْيِسَمْلا َوُه َ ٰلا َنِإ اْوُلاَق َنْيِ َذا َرَفَك ْدَقَل ILMU KALAM Kurikulum 2013 101 Artinya: Sungguh, telah kair orang orang yang berkata : sesungguhnya Allah adalah al-Masih Isa bin Maryam.” QS.al-Māidah [5]: 17

2. Akidah pada Masa Nabi Muhammad Saw.