Aliran Murji’ah a. Pengertian

ILMU KALAM Kurikulum 2013 125 a Orang Islam yang tidak sepaham dengan mereka bukanlah mukmin dan bukan pula musyrik, tetapi kair. Orang Islam demikian, boleh mengadakan hubungan perkawinan dan hukum waris. Syahadat mereka diterima, dan membunuh mereka yang tidak sefaham dihukumkan haram. b Muslim yang melakukan dosa besar masih dihukumi sebagai muwahid yang meng-esa-kan Tuhan, bukan mukmin. Muslim yang melakukan dosa besar tidak berarti sudah keluar dari Islam.

2. Aliran Murji’ah a. Pengertian

Kata Murji’ah berasal dari kata bahasa Arab arja’a, yarji’u, yang berarti menunda atau menangguhkan. Aliran ini muncul pada abad 1 Hijriyah. Pembawa paham Murji’ah adalah Gailan ad-Dimasyqi. Aliran ini disebut Murji’ah karena dalam prinsipnya mereka menunda penyelesaian persoalan konlik politik antara Khalifah Ali bin Abi Thalib, Mu’awiyah bin Abi Sufyan dan Khawarij ke hari perhitungan di akhirat nanti. Karena itu mereka tidak ingin menge- luarkan pendapat tentang siapa yang benar dan siapa yang dianggap kair di antara ketiga golongan yang tengah bertikai tersebut. Paham kaum Murji’ah menyatakan bahwa orang yang berdosa besar tetap mukmin selama masih beriman kepada Allah Swt. dan Rasul-Nya. Adapun dosa besar orang terse- but ditunda penyelesaiannya di akhirat. Maksudnya, kelak di akhirat baru ditentukan hukuman baginya. Aliran Murji’ah mengacu kepada segolongan sahabat Nabi Saw., antara lain Abdullah bin Umar, Sa’ad bin Abi Waqqas, dan Imran bin Husin yang tidak mau melibatkan diri dalam pertentangan politik antara Usman bin Affan khalifah ke-3; w. 656 dan Ali bin Abi Thalib khalifah ke-4; w. 661.

b. Tokoh

1 Abu Hasan ash-Shalihi 2 Yunus bin an-Namiri 3 Ubaid al-Muktaib 4 Ghailan ad-Dimasyq 5 Bisyar al-Marisi 6 Muhammad bin Karram

c. Doktrin Ajaran

Menurut Harun Nasution, bahwa Murji’ah memiliki empat ajaran pokok, yaitu : Buku Guru Kelas X 126 1 Menunda hukuman atas Ali, Mu’awiyah, Amr bin Ash, dan Abu Musa al-Asy’ari yang terlibat tahkim dan menyerahkannya kepada Allah di hari kiamat kelak. 2 Menyerahkan keputusan kepada Allah atas orang muslim yang berdosa besar. 3 Meletakkan pentingnya iman dari amal. 4 Memberikan pengharapan kepada muslim yang berdosa besar untuk memperoleh ampunan dan rahmat dari Allah.

d. Sekte

1 Golongan Murji’ah moderat berpendapat bahwa orang yang berdosa besar bukanlah kair dan tidak kekal dalam neraka, tetapi akan dihukum sesuai dengan besar kecilnya dosa yang dilakukannya dan ada kemungkinan bahwa Tuhan akan mengampuni dosanya dan kerena itu tidak akan masuk neraka sama sekali. 2 Golongan Murji’ah ekstrim, yaitu pengikut Jaham Ibnu Sofwan, berpendapat bahwa orang Islam yang percaya kepada Tuhan kemudian menyatakan kekufuran secara lisan, tidaklah menjadi kair, karena iman dan kufur tempatnya dalam hati. Bahkan, orang yang menyembah berhala, menjalankan ajaran-ajaran agama Yahudi dan Kristen sehingga ia mati, tidaklah menjadi kair. Orang yang demikian, menurut pandangan Allah, tetap merupakan seorang mukmin yang sempurna imannya.

3. Aliran Syi’ah a. Pengertian