ILMU KALAM Kurikulum 2013
47 Perbuatan syirik termasuk dosa besar. Allah mengampuni semua dosa yang dilakukan
hambanya, kecuali dosa syirik QS. Luqman: 13, QS. an Nisa: 48 Firman Allah Swt.:
ٌميِظَع ٌمْل ُظَل َكْ ِّشلا َنِإ ِ ٰلاِب ْكِ ْشُت َا َ َنُب َاي ُهُظَِعي َوُهَو ِهِنْبِ ِإ ُناَمْقُل َلاَق ْذِ
Artinya: Janganlah mensekutukan Allah. Sesungguhnya mempersekutukan Allah syirik mer-
upakan aniaya yang sangat besar QS. Luqmān [31]: 13.
ِدَقَف ِ ّٰلِاب ْكِ ْشُي ْنَمَو ُءا َشَي ْنِ َل َِكلَذ َنْوُد اَم ُرِفْغَيَو ِِهِب َكَ ْشُي ْنَأ ُرِفَْغي َا َ ٰلا َنِإ
اًميِظَع اًمْثِإ ىَ َتْفا
Artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa
yang selain dari syirik itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mem- persekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. QS. an-Nisā [4]: 48
2. Macam-macam Syirik a. Syirik besar-nyata
syirk kabīr - jalī
Syirik besar-nyata, yaitu suatu perbuatan yang nyata-nyata didasarkan atas anggapan bahwa ada Tuhan selain Allah, dan diyakini memiliki kekuatan untuk mengubah nasib
manusia. Sebagai contoh adalah orang-orang musyrik di zaman Nabi Muhammad Saw., di mana mereka percaya bahwa Allah adalah pencipta alam semesta, tapi bersamaan den-
gan itu, mereka menyembah berhala-berhala Latta, Uzza Manat, dan sebagainya yang mereka yakini memiliki kekuatan untuk memenuhi permintaan mereka.
Yang termasuk dalam kategori pertama adalah: syirik niat, yakni ketika seseorang melakukan amal kebaikan, seperti shalat, tahajud, puasa, dan lain sebagainya, bukan
meraih ridha Allah, melainkan untuk memperoleh balasan langsung di dunia, atau untuk tujuan duniawi lain, seperti kekuasaan dan kekayaan. Jadi, semua ibadah harus ditujukan
hanya untuk Allah semata seperti dalam QS. Al-An’ām [6]: 162-163.
b. Syirik kecil tersembunyi syirk ṣaghīr-khafī
Syirik kecil tersembunyi, yakni suatu perkataan yang secara tersirat mengakui bahwa ada yang kuasa selain Allah, atau suatu perbuatan yang ditujukan untuk selain Allah, atau
kekaguman dan ketaatan kepada makhluk Allah yang melebihi batas namun tidak sampai pada tingkat penyembahan. Contoh dari syirik yang kedua ini adalah jika seseorang yang
Buku Guru Kelas X
48 berkata “obat dari dokter inilah yang membuat saya sembuh total dari penyakit saya”.
Jika ingin terhindar dari syirik, maka perkataan tersebut hendaknya diubah menjadi “atas pertolongan Allah melalui pak dokter inilah saya sembuh total.
Termasuk juga dalam kategori syirik yang kedua ini adalah sikap riya’ atau pamer. Riya’ ini sendiri ada beberapa bentuk. Bentuk perbuatan seperti memanjangkan ruku’ atau
sujud di dalam shalat, dan menunjuk-nunjukkan kekhusyu’an. Dalam bentuk penampilan, misalnya pakaian yang mengesankan kealiman. Ada pula yang dalam
bentuk perkataan, seperti memfasih-fasihkan lidah, berlebihan dalam memberikan nasihat, atau pamer
hafalan dan keluasan ilmu
3. Sebab-Sebab Perbuatan Syirik