2.77 GAMBARAN UMUM PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN

Perkembangan Perekonomian Daerah Provinsi Maluku Triwulan IV 2008 Kantor Bank Indonesia Ambon 39 Seram Bagian Timur merupakan Kabupaten yang sumbangan terhadap PDRB sangat kecil yaitu sebesar Rp60,70 miliar atau hanya sebesar 3,71. Dari sisi Pertumbuhan pada triwulan IV tahun 2008 Kabupaten Maluku Tenggara dan kota Ambon mencatat pertumbuhan tertinggi yakni masing-masing mencatat pertumbuhan sebesar 3,92q.t.q dan 3,21q.t.q. Pertumbuhan ini tercatat lebih tinggi bila dibandingkan dengan triwulan III yang masing-masing mencatat pertumbuhan sebesar 1,58 dan 1,77. Pertumbuhan yang tinggi pada triwulan IV dibandingkan triwulan sebelumnya sesuai dengan siklus tahunan dimana setiap akhir tahun biasanya akselerasi realisasi belanja pemerintah daerah yang besar. Namun dilihat kontribusinya terhadap pertumbuhan kota ambon mencatat kontribusi tertinggi pada triwulan ini yakni tercatat sebesar 1,31. Di sisi lain Kabupaten Seram Bagian Timur mencatat pertumbuhan dan kontribusi terendah yakni sebesar 1,20 dan 0,04. Status sebagai daerah pemekaran membuat pertumbuhan daerah ini lebih lambat dibandingkan daerah-daerah lainnya di Maluku, meskipun ada beberapa daerah pemekaran lainnya yang mengalami pertumbuhan cukup tinggi seperti Kabupaten Seram Bagian Barat yang tercatat tumbuh sebesar 2,22. Table 1.4.1. Pertumbuhan dan Pangsa PDRB berdasarkan wilayah Triwulanan 2007 TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV 1 Maluku Tenggara Barat -3.97 3.90 -1.03 2.72 -2.12 1.33 1.33 2.05 2 Maluku Tenggara -5.23 3.10 -1.05 1.62 -2.39 1.57 1.58 3.92 3 A r u -2.37 2.79 -0.63 3.48 -2.60 1.37 1.12 2.50 4 Maluku Tengah -2.81 3.10 -0.42 2.73 -1.45 1.85 1.97 2.67 5 Seram Bagian Barat -6.90 2.71 -0.56 3.35 -0.93 1.61 1.28 2.22 6 Seram Bagian Timur -0.46 6.04 -0.51 8.11 -2.10 0.67 1.19 1.20 7 Pulau Buru -2.24 2.25 0.75 5.77 -2.87 1.43 0.96 1.79 8 Kota Ambon -4.48 3.90 0.62 3.86 -2.04 1.81 1.77 3.21 -4.04 3.51 -0.06 3.59 -1.99 1.63

1.58 2.77

1 Maluku Tenggara Barat -0.47 0.47 -0.12 0.33 -0.26 0.16 0.16 0.24 2 Maluku Tenggara -0.47 0.28 -0.10 0.15 -0.22 0.14 0.14 0.34 3 A r u -0.12 0.14 -0.03 0.18 -0.13 0.07 0.06 0.12 4 Maluku Tengah -0.43 0.46 -0.06 0.40 -0.21 0.28 0.30 0.40 5 Seram Bagian Barat -0.53 0.23 -0.05 0.28 -0.08 0.13 0.10 0.17 6 Seram Bagian Timur -0.02 0.21 -0.02 0.28 -0.07 0.02 0.04 0.04 7 Pulau Buru -0.17 0.17 0.06 0.44 -0.22 0.11 0.07 0.13 8 Kota Ambon -1.80 1.54 0.24 1.52 -0.81 0.72 0.71 1.31 Sumber: BPS data sementara Share Terhadap Pertumbuhan Pertumbuhan Triwulanan 2008 Wilayah No Total Perkembangan Perekonomian Daerah Provinsi Maluku Triwulan IV 2008 Kantor Bank Indonesia Ambon 40 Secara tahunan pertumbuhan tertinggi dicatat oleh Kabupaten Maluku Tengah dengan pertumbuhan sebesar 5,08 y.o.y dengan kontribusi terhadap pertumbuhan sebesar 0,75. Angka ini jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencatat pertumbuhan 2,50. Pada triwulan laporan kota Ambon mencatat pertumbuhan sebesar 4,75y.o.y dengan mencatat sebagai kontributur tertinggi untuk pertumbuhan tahunan Provinsi Maluku yakni sebesar 1,98. Dengan Pangsa yang besar Kota Ambon selalu menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Maluku dikarenakan hampir sebagian besar pusat ekonomi daerah berada di wilayah ini. Perkembangan Perekonomian Daerah Provinsi Maluku Triwulan IV 2008 Kantor Bank Indonesia Ambon 41 halaman ini sengaja dikosongkan Perkembangan Perekonomian Daerah Provinsi Maluku Triwulan IV 2008 Kantor Bank Indonesia Ambon 42 B AB II. P ERKEMBANGAN H ARGA Kota Ambon

2.1. GAMBARAN UMUM

Tekanan inflasi kota Ambon pada Triwulan IV 2008 mengalami perlambatan yang cukup siginifikan dibandingkan dengan triwulan III 2008 namun masih lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2007. Terjadinya penurunan laju inflasi pada triwulan laporan didukung oleh mulai membaiknya kondisi musim sehingga meningkatkan pasokan komoditas terutapa sub kelompok ikan segar dan sub kelompok sayur-sayuran ke pasar. Laju inflasi tahunan yang dicatat kota Ambon pada triwulan laporan lebih rendah bila dibandingkan dengan laju inflasi Nasional. Dinamika laju inflasi tahunan kota Ambon cenderung lebih fluktuatif dibandingkan dengan nasional, hal ini menunjukan bahwa karakteristik determinan inflasi kota Ambon yang berbeda dengan nasional. Ketergantung terhadap konsumsi hasil laut menyebabkan gangguan cuaca sangat mempengaruhi fluktuasi harga komoditas sub kelompok ikan segar di kota Ambon. Grafik 2.1.1.

4.80 5.85