Pembayaran Non Tunai PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN

Perkembangan Perekonomian Daerah Propinsi Maluku Triwulan IV 2008 Kantor Bank Indonesia Ambon 62

4.1.3. PTTB Uang Tidak Layak Edar

Dari jumlah uang masuk ke Bank Indonesia Ambon inflow pada triwulan IV 2008, sebesar 19,72 atau Rp28 miliar diklasifikasikan sebagai Uang Tidak Layak Edar dan diberi Tanda Tidak Berharga PTTB, atau secara harian sebesar Rp0,48 miliar. Nilai PTTB secara tahunan mengalami penurunan sebesar 48,55 dari sebesar Rp54,39 miliar pada triwulan yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp28 miliar pada triwulan laporan. Meskipun terjadi peningkatan inflow, namun jumlah PTTB mengalami penurunan pada triwulan laporan, terutama disebabkan semakin efektifnya pelaksanaan kegiatan penukaran Uang Tidak Layak Edar UTLE oleh Bank Indonesia, baik melalui penukaran di loket-loket di kantor Bank Indonesia, maupun melalui kegiatan kas keliling ke kabupaten kota di wilayah Maluku.

4.2. Pembayaran Non Tunai

Kegiatan pembayaran non tunai yang tercermin dari transaksi kliring dan Real Time Gross Settlement RTGS, menunjukan trend peningkatan kliring dan RTGS. Selama 59 hari kerja pada triwulan laporan, nominal kliring tercatat sebesar Rp704,70 miliar, dengan rata-rata transaksi harian Rp11,94 miliar. Jumlah tersebut meningkat 4,69 atau rata-rata harian meningkat 13,50 dibanding triwulan sebelumnya. Secara tahunan, juga terjadi peningkatan nominal kliring 30,83 atau sebesar Rp166,07 miliar dengan peningkatan rata-rata nominal harian sebesar 37,40. Transaksi non tunai melalui sarana Real Time Gross Settlement RTGS sebesar Rp4,42 triliun incoming naik 53,49 dan Rp2,01 triliun outgoing meningkat 30,70 dibanding triwulan sebelumnya. Secara tahunan, terjadi penurunan incoming sebesar 42,36 dengan nominal Rp3,25 triliun dan penurunan outgoing 59,47 atau sebesar Rp2,94 triliun. Peningkatan nilai incoming pada triwulan laporan dibanding triwulan sebelumnya, diprakirakan dipengaruhi antara lain oleh transfer masuk dana-dana dalam rangka kegiatan pencalonan anggota legislatif dan persiapan menjelang Pemilu. Sedangkan menurunnya outgoing transfer diprakirakan disebabkan perputaran uang Perkembangan Perekonomian Daerah Propinsi Maluku Triwulan IV 2008 Kantor Bank Indonesia Ambon 63 terkonsentrasi di wilayah Maluku untuk kegiatan perdagangan dan pembiayaan aktivitas pencalonan anggota legislatif pada triwulan laporan. Terjadi net incoming transfer RTGS pada triwulan laporan sebesar Rp2.411 miliar. Kondisi ini terjadi juga pada triwulan-triwulan sebelumnya dengan nilai net incoming yang cenderung fluktuatif. Secara harian, juga terjadi peningkatan nilai transaksi incoming dan outgoing melalui BI-RTGS pada triwulan IV 2008 sebesar masing-masing 66,44 menjadi Rp74,85 miliar dibanding triwulan sebelumnya sebesar Rp44,97 miliar dan transaksi outgoing harian meningkat 41,74 menjadi Rp33,99 miliar dibanding triwulan sebelumnya. Terjadi net incoming transfer pada triwulan laporan, namun lebih rendah dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya. Hal tersebut diprakirakan dipengaruhi kondisi krisis keuangan global yang berdampak secara nasional maupun regional. Grafik 4.2.1 Pergerakan Transaksi Non Tunai RTGS 2,000,000 4,000,000 6,000,000 8,000,000 10,000,000 12,000,000 TRW IV TRW I TRW II TRW III TRW IV TRW I TRW II TRW III TRW IV TRW I TRW II TRW III TRW IV TRW I TRW II TRW III TRW IV 2005 2006 2007 2008 b. Incoming a. Outgoing c. Net Inflow + Net Outflow ‐ m ily a r Rp . Transaksi kliring di wilayah Maluku pada triwulan IV 2008 mengalami peningkatan nominal dan penurunan warkat kliring dibanding triwulan sebelumnya. Perkembangan Perekonomian Daerah Propinsi Maluku Triwulan IV 2008 Kantor Bank Indonesia Ambon 64 Pertukaran warkat kliring yang diikuti oleh 13 bank peserta termasuk Bank Indonesia, pada triwulan laporan tercatat nominal sebesar Rp704,70 miliar dengan jumlah warkat sebanyak 30.180 lembar. Nominal kliring meningkat 4,69 atau Rp31,59 miliar namun jumlah warkat menurun sebanyak 6,77. Secara harian, nominal rata-rata harian perputaran kliring meningkat sebesar 13,50 dari sebesar Rp10,52 miliar per hari pada triwulan sebelumnya menjadi Rp11,94 miliar pada triwulan laporan. Perkembangan perputaran kliring regional Maluku pada 5 tahun terakhir secara triwulanan, baik nominal maupun warkat sebagaimana grafik berikut : Grafik 4.2.1.1 Perkembangan Perputaran Kliring Regional 15.00 17.00 19.00 21.00 23.00 25.00 27.00 29.00 31.00 33.00 35.00 275 325 375 425 475 525 575 625 675 725 775 TRW IV TRW I TRW II TRW III TRW IV TRW I TRW II TRW III TRW IV TRW I TRW II TRW III TRW IV TRW I TRW II TRW III TRW IV 2005 2006 2007 2008 Nominal miliar rupiah Lembar ribuan m ily a r Rp . le m b a r Penolakan cekbilyet giro kosong secara rata-rata mengalami peningkatan jumlah warkat maupun nominal pada triwulan laporan dibanding triwulan sebelumnya. Hal yang sama juga terjadi secara tahunan. Jumlah penolakan warkat kliring pada triwulan laporan meningkat menjadi 1,08 pada triwulan IV 2008 dari sebesar 0,87, dengan rata-rata nominal penolakan kliring sebesar 0,69 pada triwulan sebelumnya menjadi 0,97 pada triwulan laporan. Alasan yang melatarbelakangi penolakan kliring tersebut pada umumnya terkait dengan tidak dipenuhinya syarat-syarat administrasi bank penerima fisik warkat, saldo tidak cukup, dan rekening telah ditutup. Perkembangan Perekonomian Daerah Propinsi Maluku Triwulan IV 2008 Kantor Bank Indonesia Ambon 65 halaman ini sengaja dikosongkan Perkembangan Perekonomian Daerah Propinsi Maluku Triwulan IV 2008 Kantor Bank Indonesia Ambon 66 B AB V. P ERKEMBANGAN K EUANGAN D AERAH

5.1. Gambaran Umum