Pembayaran Tunai PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN

Perkembangan Perekonomian Daerah Propinsi Maluku Triwulan IV 2008 Kantor Bank Indonesia Ambon 60 B AB IV. P ERKEMBANGAN S ISTEM P EMBAYARAN R EGIONAL Perputaran Uang Transaksi keuangan melalui sarana sistem pembayaran tunai dan non tunai yang tercermin dari inflow, outflow melalui kas Bank Indonesia Ambon, kliring dan Real Time Gross Settlement RTGS sampai dengan triwulan IV 2008 cenderung meningkat.

4.1. Pembayaran Tunai

Aliran uang kartal di kas KBI Ambon sepanjang triwulan IV 2008 berada dalam kondisi net outflow yang berarti aliran uang kartal keluar outflow lebih besar dibandingkan dengan aliran uang masuk inflow. Terjadi peningkatan inflow pada triwulan laporan bila dibandingkan dengan triwulan III 2008 sebesar 122,48 dari Rp63,82 miliar menjadi Rp141,99 miliar dan peningkatan outflow sebesar 79,36 dari Rp390,89 miliar menjadi Rp701,09 miliar. Secara netto, terjadi net outflow aliran uang kartal di KBI Ambon sebesar Rp559,1 miliar pada triwulan laporan. Demikian pula pada triwulan sebelumnya terjadi kondisi yang sama yaitu net outflow sebesar Rp327,07 miliar. Terjadinya net outflow pada triwulan laporan dipengaruhi oleh siklus tahunan terkait dengan terealisasinya pembiayaan untuk kegiatan proyek-proyek pembangunan daerah menjelang akhir tahun anggaran dan meningkatnya kebutuhan uang tunai masyarakat terkait dengan hari besar keagamaan dan tahun baru. Posisi persediaan Kas KBI Ambon pada akhir triwulan laporan sebesar Rp97,24 miliar turun 68,63 dibanding triwulan sebelumnya yang mencatat posisi persediaan kas Rp309,97 miliar. Dibanding triwulan yang sama tahun sebelumnya, posisi kas tersebut menurun 53,03. Kegiatan Pemberian Tanda Tidak Berharga PTTB pada uang mengalami penurunan 48,75 dibanding triwulan sebelumnya dari Rp54,63 miliar menjadi Rp28,00 miliar. Pangsa PTTB terhadap inflow triwulan IV 2008 sebesar 19,72. Jumlah ini menurun cukup signifikan dibanding triwulan sebelumnya sebesar 85,60. Perkembangan Perekonomian Daerah Propinsi Maluku Triwulan IV 2008 Kantor Bank Indonesia Ambon 61 Penurunan tersebut terkait dengan kebijakan Kantor Pusat BI untuk melakukan efisiensi dalam kegiatan PTTB khususnya terhadap uang pecahan besar Rp100 ribu dan Rp50 ribu. Perkembangan perputaran uang kartal masuk dan keluar melalui Kas Bank Indonesia, serta PTTB di wilayah kerja Kantor Bank Indonesia Ambon, sebagaimana grafik berikut : Grafik 4.1. Perkembangan Perputaran Uang Regional 200,000 400,000 600,000 800,000 1,000,000 1,200,000 TRW IV TRW I TRW II TRW III TRW IV TRW I TRW II TRW III TRW IV TRW I TRW II TRW III TRW IV TRW I TRW II TRW III TRW IV 2005 2006 2007 2008 Inflow Outflow mi ly a r Rp .

4.1.1 Inflow Uang Masuk

Jumlah inflow ke Bank Indonesia Ambon selama triwulan IV 2008 tercatat sebanyak Rp141,99 miliar, jumlah ini mengalami peningkatan secara tahunan sebesar 23,13 dimana selama triwulan IV 2007 tercatat jumlah uang masuk sebanyak Rp115,32 miliar. Secara triwulanan, inflow pada triwulan laporan tersebut juga meningkat sebesar 122,49 dibandingkan triwulan sebelumnya.

4.1.2. Outflow Uang Keluar

Jumlah outflow dari Bank Indonesia Ambon selama triwulan IV 2008 tercatat sebesar Rp701,09 miliar. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 79,36 dibanding triwulan sebelumnya yang tercatat Rp390,89 miliar. Perkembangan Perekonomian Daerah Propinsi Maluku Triwulan IV 2008 Kantor Bank Indonesia Ambon 62

4.1.3. PTTB Uang Tidak Layak Edar

Dari jumlah uang masuk ke Bank Indonesia Ambon inflow pada triwulan IV 2008, sebesar 19,72 atau Rp28 miliar diklasifikasikan sebagai Uang Tidak Layak Edar dan diberi Tanda Tidak Berharga PTTB, atau secara harian sebesar Rp0,48 miliar. Nilai PTTB secara tahunan mengalami penurunan sebesar 48,55 dari sebesar Rp54,39 miliar pada triwulan yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp28 miliar pada triwulan laporan. Meskipun terjadi peningkatan inflow, namun jumlah PTTB mengalami penurunan pada triwulan laporan, terutama disebabkan semakin efektifnya pelaksanaan kegiatan penukaran Uang Tidak Layak Edar UTLE oleh Bank Indonesia, baik melalui penukaran di loket-loket di kantor Bank Indonesia, maupun melalui kegiatan kas keliling ke kabupaten kota di wilayah Maluku.

4.2. Pembayaran Non Tunai