Perkembangan Perekonomian Daerah Provinsi Maluku Triwulan IV 2008
Kantor Bank Indonesia Ambon
12
pertanian yang sebelumnya memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap pertumbuhan perekonomian Maluku, masih mengalami perlambatan seperti periode
sebelumnya. Gangguan cuaca yang signifikan terjadi sepanjang tahun ini sangat berpengaruh pada sektor pertanian sehingga mengakibatkan kontraksi pada triwulan
laporan. Lebih lanjut, pangsa sektoral terhadap pembentukan PDRB triwulan IV 2008 masih
didominasi sektor Pertanian, sektor PHR dan sektor Jasa-jasa yang masing-masing memberikan pangsa terhadap pembentukan PDRB sebesar 33,29, 28,55, 16,94.
Grafik 1.1.2 berikut ini menggambarkan kontribusi setiap sektor ekonomi terhadap pembentukan PDRB Provinsi Maluku pada triwulan laporan.
Grafik 1.2.2. Pangsa Sektoral Terhadap PDRB Posisi Triwulan IV 2008
33.29
0.74 4.56
0.72 1.33
28.55 9.13
4.74 16.94
Pertanian PertambanganPengg
alian Industri
Pengolahan Listrik,
Gas, Air Bersih
Konstruksi Perdagangan,
Hotel Restoran
AngkutanKomunikasi Keuangan,
Persewaan Jasa Perusahaan
Jasa ‐jasa Lainnya
Sumber data: BPS Maluku
Meskipun secara sektoral sektor pertanian memiliki sumbangan terbesar, namun berdasarkan subsektornya, subsektor perdagangan besar eceran memberikan kontribusi
terbesar sebesar 26,33 disusul oleh subsektor perikanan yang menyumbang 16,17 terhadap perekonomian Maluku.
Perkembangan Perekonomian Daerah Provinsi Maluku Triwulan IV 2008
Kantor Bank Indonesia Ambon
13
1.2.1. Sektor Pertanian Grafik 1.2.1.1.
Pertumbuhan Sektor Pertanian secara tahunan dan triwulanan
‐2.11 1.06
2.30 ‐0.89
‐0.04 1.91
1.59 4.53
‐2.64 0.81
0.09 1.30
3.90 4.01 3.77 0.31
2.43 3.29
2.57 8.18
5.37 4.23
2.69
‐0.49
‐4.00 ‐2.00
0.00 2.00
4.00 6.00
8.00 10.00
260.00 265.00
270.00 275.00
280.00 285.00
290.00 295.00
300.00 305.00
310.00
TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV
2006 2007
2008
Mi ly
ar Rp
.
Sektor Pertanian
Nominal PDRB H.Konstan 2000
Pertumbuhan Triwulanan
Pertumbuhan Tahunan
Sumber data: BPS Maluku
Pada Triwulan laporan sektor Pertanian mengalami pertumbuhan sebesar 1,30 terhadap triwulan sebelumnya q.t.q. Pertumbuhan sebesar ini sebagai akibat dari
meningkatnya beberapa subsektor pada subsektor pertanian yakni: -
subsektor tanaman bahan makanan sebesar 1,93 akibat dari naiknya produksi padi dan palawija serta sayur-sayuran,
- subsektor perkebunan tumbuh sebesar 0,71 sebagai akibat meningkatnya perkebunan
terutama kelapa, namun Produksi Cengkih sebagai komoditi andalan Maluku tahun 2008 ini turun drastis.
- subsektor peternakan tumbuh sebesar 1,61 akibat meningkatnya populasi ternak
khususnya sapi dan sejenis dan peningkatan produksi telur terutama ayam buras. -
subsektor kehutanan mengalami penurunan sebesar 1,82 akibat menurunnya produksi kayu bulat, dan
- subsektor perikanan mengalami pertumbuhan sebesar 1,51 akibat dari produksi ikan
dari kapal-kapal ikan berskala besar dan naiknya produksi nelayan tradisional.
Perkembangan Perekonomian Daerah Provinsi Maluku Triwulan IV 2008
Kantor Bank Indonesia Ambon
14
Grafik 1.2.1.2. Pertumbuhan masing-masing Subsektor pada Sektor Pertanian y.o.y
‐0.77 ‐2.06
‐0.16 1.92
1.76 5.35
5.40 4.54
4.92 0.53
3.66 5.53
4.01 3.46
‐0.41 11.40
8.40 6.46
2.29 0.08
‐5.00 ‐3.00
‐1.00 1.00
3.00 5.00
7.00 9.00
11.00
TW IV
TW I
TW II
TW III
TW IV
2007 2008
Pertumbuhan Tahunan Sektor
Pertanian Maluku
Tanaman Bahan Makanan
Tanaman Perkebunan
Peternakan Hasil‐Hasilnya
Perikanan
Sumber data: BPS Maluku
Secara tahunan y.o.y sektor pertanian mengalami kontraksi sebesar 0,49 jauh lebih rendah dibandingkan dengan triwulan yang sama di tahun 2007 yang mencatat
pertumbuhan 8,18. Perlambatan ini didorong oleh melambatnya pertumbuhan diseluruh subsektor pertanian kecuali subsektor tanaman bahan makanan. Subsektor kehutanan
mengalami pertumbuhan terendah dengan mencatat kontraksi sebesar -19,45 jauh dibawah pertumbuhan pada periode yang sama di tahun 2007 yang mencatat pertumbuhan
positif sebesar 52,60. Penurunan tajam pertumbuhan pada sektor ini dapat dipahami dikarenakan minimnya kawasan hak pengelolaan hutan HPH saat ini dan ketiadaan industri
pengolahan hasil hutan di wilayah Maluku. Saat ini industri pengelolaan hutan terbatas pada industry kecil sawmill dengan kapasitas yang sangat terbatas karena langkanya bahan baku
kayu dan operasi pemberantasan illegal logging yang dilakukan oleh pihak berwajib.
Grafik 1.2.1.3.
0.77 2.17
5.32 11.40
8.40 6.46
2.29 0.08
‐5.00 ‐3.00
‐1.00 1.00
3.00 5.00
7.00 9.00
11.00
TW I TW II
TW III TW IV
TW I TW II
TW III TW IV
2007 2008
Pertumbuhan Tahunan Sektor Perikanan
Maluku
Sumber data: BPS Maluku
Perkembangan Perekonomian Daerah Provinsi Maluku Triwulan IV 2008
Kantor Bank Indonesia Ambon
15
Subsektor perikanan yang menjadi andalan sektor pertanian pada triwulan laporan hanya tumbuh sebesar 0,08 jauh lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama
tahun sebelumnya yang tumbuh mencapai 11,40. Kondisi gangguan cuaca yang terjadi hampir sepanjang tahun 2008 ditandai dengan tingginya gelombang laut dan larangan
berlayar oleh Administrasi Pelabuhan menjadi kendala produksi ikan tangkap yang mendominasi produksi pada subsektor ini. Produksi ikan tangkap Maluku pada triwulan ini
didominasi oleh produksi dari kapal-kapal ikan yang memiliki kapasitas besar karena memiliki daya jelajah yang cukup jauh dibandingkan dengan kapal tradisional. Rendahnya
pertumbuhan sub-sektor perikanan juga disinyalir sebagai akibat operasi penanggulangan illegal fishing yang dilancarkan pihak berwajib sehingga mengakibatkan kapal-kapal yang
beroperasi di perairan Maluku lebih memilih aktivitas bongkarnya di wilayah lain. Pada triwulan laporan subsektor perikanan memiliki sumbangsih sebesar 47,10 terhadap sektor
pertanian. Pertumbuhan produksi ikan tangkap pada tahun 2008 dapat ditunjukan oleh
produksi di Pelabuhan Perikanan Nusantara Ambon sebagaimana terlihat pada grafik 1.2.1.4 berikut.
Grafik 1.2.1.4.
498
222
1,312
402 716
296 1,210
1,435
416 725
1,624
228.72 100
300 500
700 900
1,100 1,300
1,500 1,700
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
2008 Ton
Produksi Ikan Tangkap Di PPN Ambon
Sumber data: Pusat Informasi Pelabuhan Perikanan Indonesia PIPP
Pada subsektor tanaman bahan makanan terlihat meningkatnya produksi padi di Maluku selama bulan September-Desember 2008 yang diprakirakan mencapai 8.204 ton
dibandingkan periode yang sama pada tahun 2007 yakni sebesar 6.245 ton atau mengalami kenaikan sebesar 31,37. Capaian produksi panen inilah yang mendorong pertumbuhan
Perkembangan Perekonomian Daerah Provinsi Maluku Triwulan IV 2008
Kantor Bank Indonesia Ambon
16
subsektor tanaman bahan makanan lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dan periode sebelumnya. Puncak produksi tanaman bahan makanan berdasarkan
siklusnya diprakirakan akan terjadi pada periode sund round I. Subsektor tanaman bahan makanan pada triwulan laporan memberikan sumbangsih
sebesar 22,68 bagi sektor pertanian.
Tabel 1.2.1.1.
Luas panen
Hasil Per Ha
Produks i
Luas panen
Hasil Per Ha
Produksi Luas panen
Hasil Per Ha
Produksi Luas panen
Hasil Per Ha
Produksi Ha
Kw ton
Ha Kw
ton Ha
Kw ton
Ha Kw
ton
Padi Sawah 1.177
39,24 4.619 7.065 41,13
29.058 6.628 39,91 26.452 1.519 41,10
6.243 Padi Ladang
724 22,46
1.626 1.376 22,32 3.071
908 23,67 2.149
857 22,88 1.961
Padi 1.901
32,85 6.245 8.441 38,06
32.129 7.536 37,95 28.601 2.376 34,53
8.204
Jagung 2.222
23,26 5.168 5.129 24,06
12.34 1.968 23,85 4.694 2.495 24,62
6.143 Kedelai
364 12,36
450 541 11,94
646 334 12,03
402 405 12,50
506 Kacang Tanah
763 11,91
909 1.007 11,99 1.207
794 12,02 954
796 12,14 966
Kacang Hijau 150
10,40 156
246 10,63 261
235 10,60 249
152 10,52 160
Ubi Kayu 3.088 127,56
39.39 2.459 127,36 31.318 3.018 127,54
38.492 2.912 129,65 37.754
Ubi Jalar 858
84,62 7.26
884 85,31 7.541
783 87,65 6.863
927 86,77 8.044
Sumber data: BPS Maluku
Mei -Agustus 2008 Jenis Komoditi
LUAS PANEN, HASIL PER HEKTAR DAN PRODUKSI
ANGKA SEMENTARA
September – Desember 2008
September – Desember 2007
Januari – April 2008
Berdasarkan angka ramalan ARAM BPS terlihat pada produksi padi Sun Round I periode Jan-Apr tahun 2008 tercatat sebesar 27.113 Ton dan pada Sun Round II periode
Mei-Agu 2008 mengalami penurunan menjadi sebesar 26.158 Ton. Hal ini disebabkan masa puncak panen raya tanaman bahan makanan terjadi pada periode bulan Maret dan April
sehingga pada masa sund round II produksi mengalami penurunan. sedangkan untuk Sund Round III September-Desember 2008 sesuai dengan siklus tanam padi tidak berproduksi
secara maksimal. Pada Sektor perkebunan terlihat dari produksi Kopra dan karet dari PT. Perkebunan
Nusantara PERSERO XIV Amahai, terlihat pada tahun 2008 produksi kopra pada triwulan IV mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya sedangkan untuk komoditas
karet sedikit mengalami penurunan produksi.
Perkembangan Perekonomian Daerah Provinsi Maluku Triwulan IV 2008
Kantor Bank Indonesia Ambon
17
Grafik 1.2.1.5.
5,000 55,000
105,000 155,000
205,000 255,000
40,000 60,000
80,000 100,000
120,000 140,000
160,000 180,000
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
Kopra Karet
LUMP
PRODUKSI KARET DAN KOPRA DI PTPN XIV AMAHAI
TAHUN 2008
Ton Ton
Sumber: PTPN XIV Amahai
1.2.2. Sektor Pertambangan dan Penggalian
Sektor Pertambangan dan Penggalian pada triwulan IV tahun 2008 mengalami pertumbuhan sebesar 1,40 q.t.q. Hal yang menyebabkan pertumbuhan pada sektor ini
yaitu naiknya produksi minyak mentah di Kabupaten Seram Bagian Timur, dan meningkatnya produksi bahan galian golongan C pada subsektor penggalian sebagai akibat tingginya
meningkatnya pembangunan fisik terutama proyek-proyek pemerintah. Kontribusi Sektor ini terhadap Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku Triwulan IV tahun 2008 hanya
sebesar 0,74, dan merupakan andil terkecil setelah sektor listrik dan air bersih. Keterbatasan sumber daya mineral di wilayah Maluku menyebabkan kontribusi sektor ini
terhadap perekonomian daerah.
Grafik 1.2.2.1.
5.63 5.07
4.06 3.95
‐0.62 ‐2.10
1.35 1.40
‐19.25 ‐13.80
‐13.60 20.06
12.95 5.25