Perkembangan Kinerja Perbankan PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN

Perkembangan Perekonomian Daerah Provinsi Maluku Triwulan IV 2008 Kantor Bank Indonesia Ambon 47 B AB III. P ERKEMBANGAN P ERBANKAN R EGIONAL

3.1. Perkembangan Kinerja Perbankan

Kinerja perbankan di provinsi Maluku pada triwulan IV 2008 y.o.y cukup baik, tercermin dari kelembagaan maupun kinerja keuangan bank. Dari sisi kelembagaan, terdapat perluasan jaringan kerja bank sebanyak 13 kantor selama setahun yaitu dari 73 kantor bank pada triwulan IV 2007 menjadi 83 kantor pada triwulan laporan. Dari sisi kinerja keuangan, perluasan jaringan kerja tersebut turut mendorong pertumbuhan asset perbankan Maluku sebesar 0,36 menjadi Rp6,05 triliun pada triwulan laporan, namun sedikit melambat dibanding pertumbuhan tahun sebelumnya sebesar 11,28. Meningkatnya aset tersebut didorong pula oleh peningkatan penyaluran kredit sebesar Rp761 miliar atau tumbuh sebesar 48,33 menjadi Rp2,34 triliun dan peningkatan DPK sebesar Rp284 miliar atau tumbuh 6,33 sehingga total DPK menjadi Rp4,77 triliun. Peningkatan Kredit yang jauh lebih tinggi dibandingkan DPK mendorong peningkatan loan to deposit ratio LDR yang cukup tinggi dari 35,12 menjadi 49,00. Peningkatan kredit tersebut diikuti dengan kualitas kredit yang cukup baik sebagaimana tercermin dari relatif rendahnya Non Performing Loans NPLs sebesar 2,05 dibanding rasio maksimum sebesar 5. Rendahnya NPLs tersebut dipengaruhi upaya mitigasi risiko kredit oleh bank-bank melalui pengaturan komposisi jenis kredit yang memiliki tingkat pengembalian turn over yang tinggi, dan masih relatif baiknya kemampuan angsur debitur. Grafik 3.1.1. Perkembangan Indikator Pokok Perbankan Perkembangan Perekonomian Daerah Provinsi Maluku Triwulan IV 2008 Kantor Bank Indonesia Ambon 48 Secara triwulanan q.t.q, terjadi peningkatan hampir semua indikator pokok perbankan termasuk perbaikan kualitas kredit yang terlihat dari penurunan NPLs, kecuali Aset yang menurun 3,08 dibanding triwulan sebelumnya, yang diprakirakan dipengaruhi oleh penurunan perolehan laba perbankan. Peningkatan terjadi pada DPK sebesar 2,66, Kredit 5,60 dan mendorong peningkatan LDR sebesar 1,37, disertai penurunan NPLs sebesar 0,46 menjadi 2,05 dibanding triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 2,51. Bank-bank milik pemerintahpemda BUMN dan BPD memiliki proporsi pengumpulan dana dan pemberian kredit terbesar, termasuk dalam hal besaran kepemilikan aset, dengan pangsa lebih dari 72 terhadap total aset, DPK dan kredit perbankan di Maluku. Grafik 3.1.2. Indikator perbankan Maluku per jenis Bank Berdasarkan wilayah kantor penghimpun dana dan penyalur kredit, kantor – kantor bank di wilayah kota Ambon dan sekitarnya mencapai pangsa yang signifikan dengan jumlah persentase DPK dan kredit masing-masing sebesar 68,69 dan 62,67 dari total DPK dan kredit perbankan Provinsi Maluku. Sisanya terbagi dengan pangsa yang hampir merata pada dua wilayah lainnya yaitu Maluku Tenggara kabupaten Malra, MTB,dan Kepulauan Aru sebesar 17,53 dan 19,43 serta wilayah Maluku Tengah kabupaten Maluku Tengah, Buru, SBB, SBT sebesar 13,78 dan 17,90. Sejalan dengan pangsa penyaluran kredit dan penghimpunan dana, besaran rasio LDR perbankan hampir merata pada semua wilayah operasional, dengan urutan capaian LDR tertinggi pada perbankan di wilayah Maluku Tengah sebesar 63,64, wilayah Maluku Tenggara sebesar 54,33 serta kota Ambon dan sekitarnya sebesar 44,70. Hal tersebut mencerminkan kepedulian perbankan terhadap pemberdayaan sektor riil di masing-masing wilayah tersebut cukup tinggi. Perkembangan Perekonomian Daerah Provinsi Maluku Triwulan IV 2008 Kantor Bank Indonesia Ambon 49 Grafik 3.1.3. Indikator Pokok Perbankan Perwilayah

3.2. Penghimpunan Dana Masyarakat