Penyaluran Kredit Perbankan 1. Penyaluran Kredit Oleh Perbankan di Maluku

Perkembangan Perekonomian Daerah Provinsi Maluku Triwulan IV 2008 Kantor Bank Indonesia Ambon 53 Grafik 3.2.5. - 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV 2004 2005 2006 2007 2008 M ily a r R p PERKEMBANGAN DPK PERBANKAN BERDASARKAN GOL. DEPOSAN Total Pemerintah Pusat Pemerintah Daerah BadanLembaga Pemeri BUMN BUMD Perusahaan Asuransi Perusahaan Swasta Yayasan dan Badan So Koperasi Perorangan Lainnya 3.3. Penyaluran Kredit Perbankan 3.3.1. Penyaluran Kredit Oleh Perbankan di Maluku Penyaluran kredit perbankan di Maluku pada triwulan laporan sebesar Rp2,34 triliun, dengan pangsa penyaluran kredit oleh bank BUMND sebesar Rp1,85 triliun atau 78,99, bank BUSN sebesar Rp324,7 miliar 13,89 dan BPR sebesar Rp166,4 miliar atau 7,12 dari total kredit. Dibanding triwulan sebelumnya, terjadi pertumbuhan kredit sebesar 5,60 q.t.q, lebih rendah dibanding pertumbuhan yang sama triwulan sebelumnya yang tercatat tumbuh sebesar 13,43. Secara tahunan, terjadi pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 48,33, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan tahunan tahun sebelumnya sebesar 34,14. Perkembangan Perekonomian Daerah Provinsi Maluku Triwulan IV 2008 Kantor Bank Indonesia Ambon 54 Grafik. 3.3.1.1 Peningkatan penyaluran kredit tersebut searah dengan peningkatan jumlah undisbursed loan bank umum di Maluku dari Rp116 miliar atau 4,66 dari plafond sebesar Rp2,49 triliun pada September 2008, menjadi Rp118 miliar atau 5,16 dari plafond sebesar Rp2,29 triliun. Hal ini diprakirakan karena adanya penundaan penyerapan kredit oleh pelaku usaha dari plafond kredit yang sudah disetujui, karena mempertimbangkan dampak kondisi krisis keuangan saat ini. Grafik. 3.3.1.2 Perkembangan Perekonomian Daerah Provinsi Maluku Triwulan IV 2008 Kantor Bank Indonesia Ambon 55 Berdasarkan jenis penggunaannya, kredit konsumsi dengan pangsa 67,49 masih merupakan porsi terbesar dari total kredit, namun peningkatan kredit investasi pada triwulan laporan lebih tinggi dibandingkan jenis penggunaan konsumsi dan modal kerja, yaitu meningkat sebesar 27,92 atau Rp30,56 miliar diikuti pertumbuhan jenis kredit konsumsi sebesar 8,83 atau Rp127,94 miliar, sedangkan jenis kredit investasi mengalami penurunan sebesar 5,28 atau sebesar Rp34,56 miliar. Secara tahunan, peningkatan terjadi pada semua jenis penggunaan kredit, dengan proporsi peningkatan tertinggi terjadi pada kredit investasi sebesar 86,54, diikuti jenis penggunaan modal kerja sebesar 49,45 dan kredit konsumsi sebesar 45,27. Peningkatan pada jenis kredit investasi dan modal kerja dipengaruhi oleh masih relatif besarnya permintaan kredit terutama dari pelaku usaha kecil, dan adanya realisasi kredit usaha rakyatKUR kepada usaha produktif. Sedangkan peningkatan kredit konsumsi dipengaruhi oleh kredit kepada pegawai untuk berbagai keperluan yang bersifat konsumtif pendidikan, kesehatan, pembelian kendaraan bermotor, renovasi rumah, dsb. Berdasarkan sektor ekonomi, pertumbuhan triwulanan tertinggi terjadi pada kredit untuk sektor Jasa Dunia Usaha sebesar 31,15 dan sektor industri sebesar 30,23. Sedangkan secara tahunan, pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor Industri dan Jasa Sosial masing-masing sebesar 375,49 dan 129,22. Grafik. 3.3.1.3 - 500,000 1,000,000 1,500,000 2,000,000 2,500,000 TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV 2004 2005 2006 2007 2008 Milyar Rp Perkembangan Penyaluran Kredit Perbankan Maluku Berdasarkan Sektor Ekonomi TOTAL Pertanian Pertambangan Industri Listrik, Gas Air Konstruksi Perdagangan Angkutan Jasa Dunia Usaha Jasa Sosial Lainnya Perkembangan Perekonomian Daerah Provinsi Maluku Triwulan IV 2008 Kantor Bank Indonesia Ambon 56

3.3.2. Penyaluran Kredit UMKMKredit Menurut Skala Usaha

Berdasarkan skala usaha dan besarnya plafond kredit, penyaluran kredit didominasi oleh kredit UMKM plafond di bawah 5 miliar sebesar 97,32. Bagian terbesar atau 55,09 dari kredit UMKM tersebut disalurkan kepada usaha mikro plafond dibawah Rp50 juta dengan nominal Rp1,25 triliun, kepada usaha kecil plafond Rp. 50 juta - Rp. 500 juta sebesar 26,30 dan usaha menengah plafond Rp. 500 juta – Rp. 5 miliar sebesar 18,61. Pemberian kredit oleh perbankan yang terfokus kepada UMKM tersebut dipengaruhi oleh orientasi program Pemerintah untuk lebih memberdayakan UMKM sebagai sektor usaha yang banyak menyerap tenaga kerja. Berdasarkan perkembangannya, jenis kredit mikro dan kredit kecil mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu masing-masing sebesar Rp71,09 miliar dan Rp51,75 miliar atau tumbuh masing-masing 6,01 dan 9,47 selama satu triwulan terakhir. Realisasi program KUR oleh bank-bank pemerintah pelaksana KUR diprakirakan menjadi pendorong peningkatan kredit ini. Realisasi KUR di Provinsi Maluku yang disalurkan oleh 4 bank pemerintah, masing-masing BRI, Bank Mandiri, BNI dan BTN, sampai dengan periode Desember 2008 tercatat sebesar Rp72,57 miliar kepada 6.302 debitur, tumbuh sebesar Rp10,66 miliar dari Rp61,91 miliar untuk 5.383 debitur pada bulan September 2008, atau secara nominal tumbuh 17,22 dan debitur tumbuh 17,07 dibanding triwulan sebelumnya. Grafik 3.3.2.1 Perkembangan KUR Provinsi Maluku Perkembangan Perekonomian Daerah Provinsi Maluku Triwulan IV 2008 Kantor Bank Indonesia Ambon 57 23 ,4 15 31 ,2 58 40 ,9 72 47 ,8 37 55 ,5 05 61 ,9 14 67 ,1 26 68 ,8 71 72 ,5 59 1,694 2,651 3,730 4,368 4,948 5,383 5,694 5705 6302 ‐ 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 7,000 ‐ 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 70,000 80,000 Apr MEI Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des 2008 REALISASI KUR NASABAH Secara sektoral, realisasi KUR di Provinsi Maluku terbanyak disalurkan pada sektor PHR senilai Rp58,50 miliar kepada 4.913 debitur. Jenis penggunaan terbesar adalah jenis Modal Kerja sebesar Rp62,84 miliar atau 86,60 dari total KUR disalurkan kepada 5.814 debitur, sedangkan sisanya pada jenis penggunaan investasi.

3.3.3. Kredit BermasalahNon Performing Loans

Secara triwulanan, terjadi peningkatan kualitas kredit perbankan, tercermin dari penurunan NPLs pada triwulan laporan sebesar 2,05 atau turun 0,46 dari 2,51 pada triwulan sebelumnya. Namun demikian, secara tahunan terjadi penurunan kualitas kredit seperti tercermin dari NPLs sebesar 1,88 pada triwulan IV 2007 menjadi 2,05 pada triwulan laporan. Grafik 3.3.3.1 Perkembangan Perekonomian Daerah Provinsi Maluku Triwulan IV 2008 Kantor Bank Indonesia Ambon 58 Peningkatan NPLs tersebut diprakirakan lebih disebabkan oleh sedikit menurunnya kemampuan angsur debitur karena menurunnya kondisi usaha sebagai akibat dampak dari kondisi krisis keuangan global. Perkembangan Perekonomian Daerah Provinsi Maluku Triwulan IV 2008 Kantor Bank Indonesia Ambon 59 halaman ini sengaja dikosongkan Perkembangan Perekonomian Daerah Propinsi Maluku Triwulan IV 2008 Kantor Bank Indonesia Ambon 60 B AB IV. P ERKEMBANGAN S ISTEM P EMBAYARAN R EGIONAL Perputaran Uang Transaksi keuangan melalui sarana sistem pembayaran tunai dan non tunai yang tercermin dari inflow, outflow melalui kas Bank Indonesia Ambon, kliring dan Real Time Gross Settlement RTGS sampai dengan triwulan IV 2008 cenderung meningkat.

4.1. Pembayaran Tunai