5.85 6.60 11.06 PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN

Perkembangan Perekonomian Daerah Provinsi Maluku Triwulan IV 2008 Kantor Bank Indonesia Ambon 42 B AB II. P ERKEMBANGAN H ARGA Kota Ambon

2.1. GAMBARAN UMUM

Tekanan inflasi kota Ambon pada Triwulan IV 2008 mengalami perlambatan yang cukup siginifikan dibandingkan dengan triwulan III 2008 namun masih lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2007. Terjadinya penurunan laju inflasi pada triwulan laporan didukung oleh mulai membaiknya kondisi musim sehingga meningkatkan pasokan komoditas terutapa sub kelompok ikan segar dan sub kelompok sayur-sayuran ke pasar. Laju inflasi tahunan yang dicatat kota Ambon pada triwulan laporan lebih rendah bila dibandingkan dengan laju inflasi Nasional. Dinamika laju inflasi tahunan kota Ambon cenderung lebih fluktuatif dibandingkan dengan nasional, hal ini menunjukan bahwa karakteristik determinan inflasi kota Ambon yang berbeda dengan nasional. Ketergantung terhadap konsumsi hasil laut menyebabkan gangguan cuaca sangat mempengaruhi fluktuasi harga komoditas sub kelompok ikan segar di kota Ambon. Grafik 2.1.1.

4.80 5.85

9.34 6.60

6.59 11.06

1.00 3.00 5.00 7.00 9.00 11.00 13.00 15.00 17.00 19.00 1 2 3 4

5 6

7 8 9 10 11 12 1 2 3 4

5 6

7 8 9 10 11 12 1 2 3 4

5 6

7 8 9 10 11 12 2006 2007 2008 Ambon Nas Penurunan BBM Desember 2008 Dampak Kenaikan BBM Mei Okt 2005 Kenaikan BBM Mei 2008 Idul Fitri 1429 Natal Tahun baru 2009 Pelaksanaan HARGANAS 2007 Cuaca Buruk Akumulasi Kenaikan Harga Komoditas Pada Triwulan IV 2008 inflasi tahunan y.o.y kota Ambon mencapai 9,34 lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya tercatat sebesar 5,85 namun lebih rendah dibandingkan dengan inflasi yang dicatat triwulan III 2008 sebesar Perkembangan Perekonomian Daerah Provinsi Maluku Triwulan IV 2008 Kantor Bank Indonesia Ambon 43 14,87. Penurunan laju inflasi pada bulan Desember 2008 disebabkan terjadinya deflasi tiga kali berturut-turut dari bulan oktober hingga Desember secara bulanan maisng-masing sebesar -1,63 m.t.m, -1,40 dan -1,84. Deflasi yang terjadi pada bulan Desember selain didukung oleh kondisi cuaca yang mulai telah membaik juga pengaruh penurunan harga BBM yang terjadi di Desember 2008. 2.2. Inflasi Berdasarkan Kelompok Komoditas Pada triwulan laporan secara tahunan semua kelompok barang dan jasa mengalami inflasi terutama didominasi oleh kelompok bahan makanan, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan, dan kelompok makanan jadi yang rata-rata mengalami laju inflasi diatas 8. Lebih rendah dibandingkan dengan yang dicatat pada bulan September 2008 yang rata- rata diatas 10. Tabel 2.2.1 INFLASI KELOMPOK KOMODITAS komoditi IHK Des MTM QTQ YOY BAHAN MAKANAN 113.70 ‐3.86 ‐16.06 15.20 MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK TEMBAKAU 110.13 0.05 0.04 8.34 PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS BB 112.77 ‐0.19 ‐0.01

7.63

SANDANG 102.81 0.40 0.61 2.11 KESEHATAN 101.71 0.21 0.70 3.24 PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 109.44 0.13 0.18 6.00 TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA K 111.85 ‐4.59 ‐4.21 12.06 UMUM 110.70 ‐1.84 ‐4.80 9.34 Sumber: BPS Laju pertumbuhan inflasi tertinggi terjadi pada kelompok bahan makanan dengan mencatat angka 15,20 y.o.y namun secara triwulan kelompok ini mencatat deflasi terendah yakni sebesar -16,096 q.t.q. Meningkatnya produksi ikan tangkap dan mulai membaiknya produktifitas komoditas sayur-sayuran menjadi penyebab turunnya harga-harga pada komoditas ini karena pasokan dipasar melimpah. 2.3. Inflasi Berdasarkan Sub Kelompok Komoditas Sub kelompok komoditas kacang-kacangan mencatat laju pertumbuhan tertinggi secara tahunan y.o.y yakni sebesar 36,46, selanjutnya dikuti oleh sub kelompok ikan segar, sub kelompok sayur-sayuran dan sub kelompok transport yang masing-masing Perkembangan Perekonomian Daerah Provinsi Maluku Triwulan IV 2008 Kantor Bank Indonesia Ambon 44 mencatat pertumbuhan 33,75, 29,90 dan 21,95. Sedangkan secara triwulanan sub kelompok daging-dagingan mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 5,39. Pada triwulan laporan secara triwulanan hanya terdapat 12 sub kelompok komoditas yang mengalami inflasi, delapan sub kelompok komoditas yang tidak mengalami perubahan dan 15 sub kelompok komoditas yang mengalami deflasi. Aktifitas dalam menyambut hari raya Idul Adha, Natal dan Tahun Baru 2009 tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laju inflasi kota Ambon pada bulan Desember. Tabel 2.3.1 Ranking Pertumbuhan Inflasi Berdasarkan Sub kelompok Komoditas Triwulan IV 2008 KOMODITI YOY KOMODITI QTQ Kacang - kacangan 36.46 Daging dan Hasil-hasilnya 5.39 Ikan Segar 33.75 Barang Pribadi dan Sandang Lain 2.53 Sayur-sayuran 29.90 Jasa Perawatan Jasmani 2.02 Transpor 21.95 Penyelenggaraan Rumahtangga 1.67 Ikan Diawetkan 13.79 Obat-obatan 0.84 Jasa Keuangan 12.07 Perlengkapan Rumahtangga 0.73 Daging dan Hasil-hasilnya 11.89 Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 0.56 Makanan Jadi 11.58 Perlengkapan Peralatan Pendidikan 0.47 Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 11.33 Minuman yang Tidak Beralkohol 0.40 Pendidikan 10.71 Perawatan Jasmani dan Kosmetika 0.39 Jasa Kesehatan 9.58 Jasa Kesehatan 0.32 Biaya Tempat Tinggal 9.10 Rekreasi 0.27 Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 8.89 Jasa Keuangan 0.00 Lemak dan Minyak 8.78 Pendidikan 0.00 Barang Pribadi dan Sandang Lain 8.56 Sandang Anak-anak 0.00 Penyelenggaraan Rumahtangga 6.98 Sandang Wanita 0.00 Bahan Bakar, Penerangan dan Air 6.16 Kursus-kursus Pelatihan 0.00 Perlengkapan Rumahtangga 4.26 Olahraga 0.00 Tembakau dan Minuman Beralkohol 3.41 Sandang Laki-laki 0.00 Perawatan Jasmani dan Kosmetika 3.29 Komunikasi Dan Pengiriman 0.00 Sumber: BPS Tekanan inflasi pada Sub kelompok transpor mengalami penurunan dari 29,16 y.o.y pada bulan September 2008 menjadi 21,91 pada bulan Desember 2007. Penurunan harga BBM pada bulan Desember ternyata cukup efektif menekan laju pergerakan inflasi pada kelompok ini. Sub kelompok komoditas komunikasi dan pengiriman adalah sub kelompok yang mengalami deflasi terendah secara tahunan yakni tercatat -11,59y.o.y dan -9,71 y.o.y. Perang tarif komunikasi antara operator penyelenggara GSM yang terjadi saat ini menjadi Perkembangan Perekonomian Daerah Provinsi Maluku Triwulan IV 2008 Kantor Bank Indonesia Ambon 45 penyebab rendahnya laju inflasi pada sub kelompok komunikasi. Sedangkan secara triwulanan sub kelompok sayur-sayuran mencatat deflasi terendah sebesar -42,99 q.t.q. Tabel 2.3.2 Ranking Pertumbuhan Inflasi Terendah Berdasarkan Sub kelompok Komoditas Triwulan IV 2008 KOMODITI YOY KOMODITI QTQ Komunikasi Dan Pengiriman ‐9.71 Sayur-sayuran ‐42.99 Bumbu - bumbuan ‐5.19 Ikan Diawetkan ‐34.06 Obat-obatan ‐1.51 Ikan Segar ‐24.53 Sandang Laki-laki ‐0.64 Transpor ‐5.65 Olahraga ‐0.25 Lemak dan Minyak ‐2.93 Kursus-kursus Pelatihan 0.00 Kacang - kacangan ‐2.92 Buah - buahan 0.05 Buah - buahan ‐2.44 Sarana dan Penunjang Transpor 0.13 Bumbu - bumbuan ‐2.36 Bahan Makanan Lainnya 0.35 Bahan Bakar, Penerangan dan Air ‐1.55 Sandang Wanita 0.69 Telur, Susu dan Hasil-hasilnya ‐1.53 Sandang Anak-anak

0.85

Bahan Makanan Lainnya ‐0.88 Minuman yang Tidak Beralkohol 1.35 Sarana dan Penunjang Transpor ‐0.58 Jasa Perawatan Jasmani 2.02 Biaya Tempat Tinggal ‐0.21 Perlengkapan Peralatan Pendidikan 2.68 Tembakau dan Minuman Beralkohol ‐0.05 Rekreasi 2.86 Makanan Jadi ‐0.04 Sumber: BPS Perkembangan Perekonomian Daerah Provinsi Maluku Triwulan IV 2008 Kantor Bank Indonesia Ambon 46 halaman ini sengaja dikosongkan Perkembangan Perekonomian Daerah Provinsi Maluku Triwulan IV 2008 Kantor Bank Indonesia Ambon 47 B AB III. P ERKEMBANGAN P ERBANKAN R EGIONAL

3.1. Perkembangan Kinerja Perbankan