Perkembangan Perekonomian Daerah Provinsi Maluku Triwulan IV 2008
Kantor Bank Indonesia Ambon
42
B
AB
II. P
ERKEMBANGAN
H
ARGA
Kota Ambon
2.1. GAMBARAN UMUM
Tekanan inflasi kota Ambon pada Triwulan IV 2008 mengalami perlambatan yang cukup siginifikan dibandingkan dengan triwulan III 2008 namun masih lebih tinggi
dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2007. Terjadinya penurunan laju inflasi pada triwulan laporan didukung oleh mulai membaiknya kondisi musim sehingga
meningkatkan pasokan komoditas terutapa sub kelompok ikan segar dan sub kelompok
sayur-sayuran ke pasar. Laju inflasi tahunan yang dicatat kota Ambon pada triwulan laporan
lebih rendah bila dibandingkan dengan laju inflasi Nasional. Dinamika laju inflasi tahunan kota Ambon cenderung lebih fluktuatif dibandingkan dengan nasional, hal ini menunjukan
bahwa karakteristik determinan inflasi kota Ambon yang berbeda dengan nasional. Ketergantung terhadap konsumsi hasil laut menyebabkan gangguan cuaca sangat
mempengaruhi fluktuasi harga komoditas sub kelompok ikan segar di kota Ambon. Grafik 2.1.1.
4.80 5.85
9.34 6.60
6.59 11.06
1.00 3.00
5.00 7.00
9.00 11.00
13.00 15.00
17.00 19.00
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10 11 12 1 2
3 4
5 6
7 8
9 10 11 12 1 2
3 4
5 6
7 8
9 10 11 12 2006
2007 2008
Ambon Nas
Penurunan BBM
Desember 2008
Dampak Kenaikan BBM
Mei Okt 2005
Kenaikan BBM Mei
2008 Idul Fitri
1429
Natal Tahun
baru 2009
Pelaksanaan HARGANAS
2007
Cuaca Buruk
Akumulasi Kenaikan
Harga Komoditas
Pada Triwulan IV 2008 inflasi tahunan y.o.y kota Ambon mencapai 9,34 lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya tercatat sebesar 5,85
namun lebih rendah dibandingkan dengan inflasi yang dicatat triwulan III 2008 sebesar
Perkembangan Perekonomian Daerah Provinsi Maluku Triwulan IV 2008
Kantor Bank Indonesia Ambon
43
14,87. Penurunan laju inflasi pada bulan Desember 2008 disebabkan terjadinya deflasi tiga kali berturut-turut dari bulan oktober hingga Desember secara bulanan maisng-masing
sebesar -1,63 m.t.m, -1,40 dan -1,84. Deflasi yang terjadi pada bulan Desember selain didukung oleh kondisi cuaca yang mulai telah membaik juga pengaruh penurunan
harga BBM yang terjadi di Desember 2008. 2.2.
Inflasi Berdasarkan Kelompok Komoditas
Pada triwulan laporan secara tahunan semua kelompok barang dan jasa mengalami inflasi terutama didominasi oleh kelompok bahan makanan, kelompok transpor, komunikasi
dan jasa keuangan, dan kelompok makanan jadi yang rata-rata mengalami laju inflasi diatas 8. Lebih rendah dibandingkan dengan yang dicatat pada bulan September 2008 yang rata-
rata diatas 10.
Tabel 2.2.1 INFLASI KELOMPOK KOMODITAS
komoditi IHK Des
MTM QTQ
YOY BAHAN MAKANAN
113.70
‐3.86 ‐16.06 15.20
MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK TEMBAKAU
110.13
0.05 0.04
8.34
PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS BB 112.77
‐0.19 ‐0.01
7.63
SANDANG 102.81
0.40 0.61
2.11
KESEHATAN 101.71
0.21 0.70
3.24
PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 109.44
0.13 0.18
6.00
TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA K 111.85
‐4.59 ‐4.21
12.06
UMUM 110.70
‐1.84 ‐4.80
9.34
Sumber: BPS
Laju pertumbuhan inflasi tertinggi terjadi pada kelompok bahan makanan dengan mencatat angka 15,20 y.o.y namun secara triwulan kelompok ini mencatat deflasi
terendah yakni sebesar -16,096 q.t.q. Meningkatnya produksi ikan tangkap dan mulai membaiknya produktifitas komoditas sayur-sayuran menjadi penyebab turunnya harga-harga
pada komoditas ini karena pasokan dipasar melimpah. 2.3.
Inflasi Berdasarkan Sub Kelompok Komoditas
Sub kelompok komoditas kacang-kacangan mencatat laju pertumbuhan tertinggi secara tahunan y.o.y yakni sebesar 36,46, selanjutnya dikuti oleh sub kelompok ikan
segar, sub kelompok sayur-sayuran dan sub kelompok transport yang masing-masing
Perkembangan Perekonomian Daerah Provinsi Maluku Triwulan IV 2008
Kantor Bank Indonesia Ambon
44
mencatat pertumbuhan 33,75, 29,90 dan 21,95. Sedangkan secara triwulanan sub kelompok daging-dagingan mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 5,39. Pada triwulan
laporan secara triwulanan hanya terdapat 12 sub kelompok komoditas yang mengalami inflasi, delapan sub kelompok komoditas yang tidak mengalami perubahan dan 15 sub
kelompok komoditas yang mengalami deflasi. Aktifitas dalam menyambut hari raya Idul Adha, Natal dan Tahun Baru 2009 tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laju
inflasi kota Ambon pada bulan Desember.
Tabel 2.3.1 Ranking Pertumbuhan Inflasi Berdasarkan
Sub kelompok Komoditas Triwulan IV 2008
KOMODITI YOY
KOMODITI QTQ
Kacang - kacangan
36.46
Daging dan Hasil-hasilnya
5.39
Ikan Segar
33.75
Barang Pribadi dan Sandang Lain
2.53
Sayur-sayuran
29.90
Jasa Perawatan Jasmani
2.02
Transpor
21.95
Penyelenggaraan Rumahtangga
1.67
Ikan Diawetkan
13.79
Obat-obatan
0.84
Jasa Keuangan
12.07
Perlengkapan Rumahtangga
0.73
Daging dan Hasil-hasilnya
11.89
Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya
0.56
Makanan Jadi
11.58
Perlengkapan Peralatan Pendidikan
0.47
Telur, Susu dan Hasil-hasilnya
11.33
Minuman yang Tidak Beralkohol
0.40
Pendidikan
10.71
Perawatan Jasmani dan Kosmetika
0.39
Jasa Kesehatan
9.58
Jasa Kesehatan
0.32
Biaya Tempat Tinggal
9.10
Rekreasi
0.27
Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya
8.89
Jasa Keuangan
0.00
Lemak dan Minyak
8.78
Pendidikan
0.00
Barang Pribadi dan Sandang Lain
8.56
Sandang Anak-anak
0.00
Penyelenggaraan Rumahtangga
6.98
Sandang Wanita
0.00
Bahan Bakar, Penerangan dan Air
6.16
Kursus-kursus Pelatihan
0.00
Perlengkapan Rumahtangga
4.26
Olahraga
0.00
Tembakau dan Minuman Beralkohol
3.41
Sandang Laki-laki
0.00
Perawatan Jasmani dan Kosmetika
3.29
Komunikasi Dan Pengiriman
0.00
Sumber: BPS
Tekanan inflasi pada Sub kelompok transpor mengalami penurunan dari 29,16 y.o.y pada bulan September 2008 menjadi 21,91 pada bulan Desember 2007.
Penurunan harga BBM pada bulan Desember ternyata cukup efektif menekan laju pergerakan inflasi pada kelompok ini.
Sub kelompok komoditas komunikasi dan pengiriman adalah sub kelompok yang mengalami deflasi terendah secara tahunan yakni tercatat -11,59y.o.y dan -9,71 y.o.y.
Perang tarif komunikasi antara operator penyelenggara GSM yang terjadi saat ini menjadi
Perkembangan Perekonomian Daerah Provinsi Maluku Triwulan IV 2008
Kantor Bank Indonesia Ambon
45
penyebab rendahnya laju inflasi pada sub kelompok komunikasi. Sedangkan secara triwulanan sub kelompok sayur-sayuran mencatat deflasi terendah sebesar -42,99 q.t.q.
Tabel 2.3.2 Ranking Pertumbuhan Inflasi Terendah Berdasarkan
Sub kelompok Komoditas Triwulan IV 2008
KOMODITI YOY
KOMODITI QTQ
Komunikasi Dan Pengiriman
‐9.71
Sayur-sayuran
‐42.99
Bumbu - bumbuan
‐5.19
Ikan Diawetkan
‐34.06
Obat-obatan
‐1.51
Ikan Segar
‐24.53
Sandang Laki-laki
‐0.64
Transpor
‐5.65
Olahraga
‐0.25
Lemak dan Minyak
‐2.93
Kursus-kursus Pelatihan
0.00
Kacang - kacangan
‐2.92
Buah - buahan
0.05
Buah - buahan
‐2.44
Sarana dan Penunjang Transpor
0.13
Bumbu - bumbuan
‐2.36
Bahan Makanan Lainnya
0.35
Bahan Bakar, Penerangan dan Air
‐1.55
Sandang Wanita
0.69
Telur, Susu dan Hasil-hasilnya
‐1.53
Sandang Anak-anak
0.85
Bahan Makanan Lainnya
‐0.88
Minuman yang Tidak Beralkohol
1.35
Sarana dan Penunjang Transpor
‐0.58
Jasa Perawatan Jasmani
2.02
Biaya Tempat Tinggal
‐0.21
Perlengkapan Peralatan Pendidikan
2.68
Tembakau dan Minuman Beralkohol
‐0.05
Rekreasi
2.86
Makanan Jadi
‐0.04
Sumber: BPS
Perkembangan Perekonomian Daerah Provinsi Maluku Triwulan IV 2008
Kantor Bank Indonesia Ambon
46
halaman ini sengaja dikosongkan
Perkembangan Perekonomian Daerah Provinsi Maluku Triwulan IV 2008
Kantor Bank Indonesia Ambon
47
B
AB
III. P
ERKEMBANGAN
P
ERBANKAN
R
EGIONAL
3.1. Perkembangan Kinerja Perbankan