Gambaran Umum Lokasi Penelitian Jenis dan Sumber Data

3.2 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Aceh Utara merupakan daerah yang sangat cepat dan pesat pertumbuhan ekonomi dengan jumlah penduduk terbanyak di Aceh, juga didaerah ini ditemukan industri raksasa gas alam cair yang terbesar di Indonsesia dan banyak tumbuh sektor industri- industri lain dibandingkan dengan kabupaten yang ada di provinsi Aceh. Kabupaten ini terdiri dari 27 kecamatan, 852 gampong, dan 70 kemukiman. Kabupaten ini tergolong sebagai kawasan industri terbesar di provinsi Aceh dan juga di luar pulau Jawa, khususnya dengan dibukanya industri pengolahan gas alam cair PT. Arun LNG di Lhokseumawe pada tahun 1974. Diwilayah ini juga terdapat pabrik pabrik besar lainnya; Pabrik Kertas Kraft Aceh KKA, Pabrik Pupuk AAF Asean Aceh Fertilizer dan Pabrik Pupuk Iskandar Muda PIM. Sektor pertanian, daerah ini juga mempunyai unggulan reputasi sendiri sebagai penghasil beras yang sangat penting. Ladang gas dan minyak ditemukan pada tahun 1970-an. Kemudian, Aceh mulai didatangi para investor luar negeri yang tertarik pada sumber daya alamnya yang hebat. Sejak saat itu, gas alam cair atau Liquid Natural Gas LNG yang diolah di kilang PT. Arun Natural Gas Liquefaction NGL Co, berasal dari instalasi PT. Exxon Mobil Oil Indonesia EMOI telah menyulap wilayah ini menjadi kawasan industri petrokimia modern. Dengan laju pertumbuhan penduduk dan pembangunan yang begitu pesat secara kausalitas berpengaruh terhadap penggunaan lahan dan bahan-bahan sebagai material untuk pembangunan itu sendiri, dan saat ini penggunaan lahan dan pengambilan material sudah berada di ambang batas bagi kelangsungan kehidupan dimasa yang akan datang. Suhu udara di kabupaten Aceh Utara selama satu tahun belakangan ini berkisar 20 – 24 o C. Sedangkan curah hujan selama setahun terakhir disajikan pada tabel lampiran 2. Universitas Sumatera Utara

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas ; objeksubyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Responden dalam penelitian ini adalah : a Pengusaha tambang galian C; b Pekerja galian C; dan c Masyarakat di sekitar penambangan galian C. Teknik pengambilan sampel responden dalam penelitian ini dilakukan secara comvinience sampling dan purposive sampling. Comvinience sampling yaitu pengambilan responden yang mudah di temui dan mempunyai kemampuan sebagai responden yaitu populasi. Nasir, 1999. Metode ini digunakan untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi masyarakat, sedangkan teknik purposive sampling yaitu pengambilan sempel responden berdasarkan pertimbangan tertentu tokoh, dan tahu tetang kondisi lokasi dan merupakan perwakilan dari masing-masing kelompok masyarakat.

3.3.2 Sampel

Sampel sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, untuk itu sample yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif atau yang mewakili. Teknik penentuan jumlah sampel dari masing-masing kelompok masyarakat tersebut adalah dengan menggunakan rumus Slovin sebagai berikut Ridwan, 2004: ……………………..….. 3.1 Universitas Sumatera Utara Dimana: n = jumlah sampel responden yang akan diukur N = jumlah populasi dalam masing-masing kelompok masyarakat d = presisi yang ditetapkan 10 dengan tingkat kepercayaan 95 mengacu pada Umar, 2004. Selanjutnya untuk menentukan banyaknya sampel pada masing-masing kecamatan dihitung dengan metode alokasi proporsional menurut Mohd. Nasir,1999. ............................................3.2 Keterangan : n i N = besarnya sampel untuk tiap stratum i N = total populasi = total subpopulasi dari stratum n = besarnya sampel Perhitungan jumlah sampel atas dasar metode alokasi proporsional sampel, maka untuk masing-masing kecamatan atau gampong diproporsionalkan seperti yang disajikan pada Tabel 3.1 Ni n i = x n N Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1 Proporsional Sampel No KecamatanGampong Metode alokasi Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 SawangBlang Manyak SawangBabah Krueng Kuta MakmurCot Meurebo Sp.KramatKr.Pase VIII Sp.KramatDama LangkahanBola Mas Tanah Luas Plupakan Nisam AntaraDarussalam Nisam AntaraBlg Pohroh Nisam AntaraAlue Dua Cot GirekAlue Leuhop Paya BakongMatang Panyang NisamAlue Bili NisamMeunasah Alue 4779.533 x 96 = 4,80 1.2119.533 x96 = 12,20 9479.533 x 96 = 9,60 6669.533 x 97 = 6,70 2459.533 x 96 = 2,47 8439.533 x 96 = 8,50 2349.533 x 96 = 2,40 3879.533 x 96 = 3,90 1279.533 x 96 = 1,30 1.0169.533 x 96 = 10,30 1.5279.533 x 96 = 15,40 5799.533 x 96 = 5,90 2899.533 x 96 = 3,00 9859.533 x 96 = 10 5 12 10 7 2 9 2 4 1 10 15 6 3 10 Jumlah 96 Sumber : Data diolah dari sekretariat daerah Aceh Utara 2012 3.4Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dan diteliti dalam penelitian ini adalah data tentang dampak kegiatan penambangan galian C. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu melalui angket kuesioner, studi kepustakaan dan observasi Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa metode analisis sebagai berikut : a. Studi kepustakaan, mengumpulkan bahan dan informasi mengenai teori dan konsep guna menjelaskan fenomena yang berhubungan dengan variabel penelitian Universitas Sumatera Utara b. Studi lapangan terdiri dari : 1 Observasi, yaitu kegiatan ini dilakukan secara temporer terhadap penambangan galian C. Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematis tentang gejala-gejala yang diamati Singarimbun, 1982. Observasi lapangan dilakukan untuk mendapatkan gambaran nyata perubahan fisik lingkungan serta tingkat debu dan kebisingan yang terjadi dengan cara mengidentifikasi lokasi penambangan 2 Angket Quesioner, yaitu dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan yang bersifat tertutup, dimana setiap pertanyaan telah tersedia 5 alternatif jawaban, sehingga responden tinggal memilih salah satu alternatif jawaban yang dianggap sesuai dengan kenyataan praktis. Skor yang dihasilkan oleh pertanyaan-pertanyaan ini tingkat pengukurannya ordinal. Alat ukur Variabel, harus diuji validitas dan reliabilitasnya melalui uji internal consistensy. Item pertanyaan yang ada dicoba ke kelompok responden, kemudian dilakukan item analisis.

3.5 Jenis dan Sumber Data

Berdasarkan sumbernya, data dapat digolongkan ke dalam data primer dan sekunder. Menurut Umar 2004, data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perorangan, sedangkan data sekunder adalah data primer yang sudah diolah lebih lanjut dan ditampilkan olehpihak pengumpul data primer atau pihak lain. Data sekunder digunakan sebagaipendukung data primer untuk membantu tahap analisis tujuan penelitian. Universitas Sumatera Utara Data primer diperoleh melalui survei. Adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi dan lain-lain. Survey adalah metode riset yang dalam pengumpulan data primer melakukan tanya jawab dengan responden Simamora, 2004. Observasi langsung ke lokasi penelitian, dan wawancara dengan responden. Data primer yang dikumpulkan adalah data karakteristik sosial ekonomi seperti umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan, kondisi kesehatan, biaya kesehatan, jumlah tanggungan keluarga responden. Selain itu juga data mengenai persepsi responden tentang pengendalian, rehabilitasi lingkungan penambangan galian C dan pengelolaan lingkungan kedepan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi-instansi pemerintah dan lembaga-lembaga terkait di Kabupaten Aceh Utara berupa kondisi sosial ekonomi masyarakat di lokasi penelitian. Jenis, sumber data dan tujuan pengambilan data disajikan pada Tabel 3.1. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.2. Jenis, sumber dan tujuan pengambilan data No Jenis Data Sumber Data Tujuan I. Data Primer 1. 2. 3. Kondisi sosial ekonomi masyarakat antara lain pendidikan, jenis pekerjaan, pendapatan, jumlah tanggungan keluarga dan lain-lain Persepsi masyarakat dalam pengelolaan penambangan galian C di masa yang akan datang Analisis Debu, Kebisingan dan Kekeruhan air sungai Wawancara Wawancara menggunakan kuesioner Lokasi penggalian galian C dan laboratorium Untuk mengetahui variabel-variabel yang mempengaruhi respon masyarakat Untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang faktor yang perlu diperhatikan dalam pengelolan lingkungan ke depan Untuk mengetahui banyaknya debu ,tingkat kebisingan dan tingkat kekeruhan air di lokasi galian II. Data Sekunder 3. 4. Data sosial ekonomi dan lingkungan Data potensi galian C dan eksplorasi galian C BPS Kabupaten Aceh Utara, penelitian terdahulu Dinas terkait Untuk mengetahui gambaran umum lokasi penelitian Untuk mengetahui perkembangan penambangan galian C

3.6 Variabel dan Parameter Penelitian