Industri pertambangan TINJAUAN PUSTAKA

reklamasi atau penataan lingkungan tidak terasa mahal, oleh karena itu harus direncanakan sebelum kegiatan penambangan dimulai. Gambar 2.1 Bagan alir kegiatan penambangan

2.4 Industri pertambangan

Noor 2006 mengemukakan bahwa industri pertambangan adalah suatu industri dimana bahan galian mineral diproses dan dipisahkan dari material pengikut yang tidak diperlukan. Dalam industri mineral, proses untuk mendapatkan mineral-mineral yang ekonomis biasanya menggunakan metode ekstraksi, yaitu proses pemisahan mineral- mineral dari batuan terhadap mineral pengikut yang tidak diperlukan. Mineral-mineral yang tidak diperlukan akan menjadi limbah industri pertambangan dan mempunyai kontribusi yang cukup signifikan pada pencemaran dan degradasi lingkungan. Industri pertambangan - Perencanaan,Tek penambangan - Penentuan dampak lingkungan, perencanaan penangganan ling pemb Pra Produksi Produksi Pasca Produksi Eksplorasi Pembangunan Penambangan Pemurnian Reklamasi - Peninjauan - Penentuan jenis,kualitas dan daerah penyebaran galian -Penambangan terbukabawah tanah -Pengangkutan dan penghancuran -Pengumpulan penimbunan -Penggilingan -Pencucian pemurnian dari kotoran -Reklamasi sementarapermanen -Pemeliharan dan pemantauan Universitas Sumatera Utara sebagai industri hulu yang menghasilkan sumberdaya mineral dan merupakan sumber bahan baku bagi industri hilir yang diperlukan oleh umat manusia di dunia. Pough 1976 menjelaskan bahwa bahan tambang dibagi dalam banyak golongan dan cirinya seperti batuan sedimen yang disebut sebagai “mainly a single , low temperature mineral ,banded, stratified, and often fossiliferous” dari penjelasan menunjukkan bahwa galian C yang bersumber dari batuan sedimen dengan ciri dan sifatnya adalah sebagaian besar tunggal, temparaturnya mineral rendah, berlapis, terbagi atas tingkatan-tingkatan dan mudah dijumpai Salim 2007 menyatakan bahwa perusahaan tambang yang diberikan izin untuk mengusahakan bahan tambang terdiri dari: 1. Instansi pemerintah yang di tunjuk oleh menteri; 2. Perusahaan negara; 3. Perusahaan daerah; 4. Perusahaan dengan modal bersama antara negara dan daerah; 5. Koperasi; 6. Badan atau perseorangan swasta; 7. Perusahaan dengan modal bersama antara negara dan atau daerah dengan koperasi dan atau badan perorangan swasta, 8. Pertambangan rakyat, Ngadiran et al 2002 menyatakan bahwa izin usaha pertambangan meliputi izin untuk memanfaatkan bahan galian tambang yang bersifat ekstraktif seperti bahan galian tambang golongan A, golongan B, maupun golongan C. Ada banyak jenis sumberdaya alam bahan tambang yang terdapat di bumi indonesia. Dari sekian jenis bahan tambang Universitas Sumatera Utara yang ada itu di bagi menjadi tiga golongan, yaitu: 1 bahan galian strategis golongan A, terdiri atas: minyak bumi, aspal, antrasit, batu bara, batu bara muda, batu bara tua, bitumen, bitumen cair, bitumen padat, gas alam, lilin bumi, radium, thorium, uranium, dan bahan- bahan galian radio aktif lainnya antara lain kobalt, nikel dan timah; 2 bahan galian vital golongan B, terdiri atas: air raksa, antimon, aklor, arsin, bauksit, besi, bismut, cerium, emas, intan, khrom, mangan, perak, plastik, rhutenium, seng, tembaga, timbal, titantitanium, vanadium, wolfram, dan bahan-bahan logam langka lainnya antara lain barit, belerang, berrilium, fluorspar, brom, koundum, kriolit, kreolin, kristal, kwarsa, yodium, dan zirkom; dan 3 bahan galian golongan C, terdiri atas; pasir, tanah uruk, dan batu kerikil. Bahan ini merupakan bahan tambang yang tersebar di berbagai daerah yang ada di Indonesia. Kegiatan pertambangan, mulai dari eksplorasi sampai eksploitasi dan pemanfaatannya mempunyai dampak terhadap lingkungan yang bersifat menguntungkanpositif yang ditimbulkan antara lain tersedianya aneka ragam kebutuhan manusia yang berasal dari sumber daya mineral, meningkatnya pendapatan negara. Adapun dampak negatif yang ditimbulkan adalah terjadinya perubahan rona lingkungan geobiofisik dan kimia, pencemaran badan perairan, tanah dan udara, serta abrasi yang tidak tertanggulangi Matrizal, 2012. Lebih lanjut Matrizal 2012, menyatakan bahwa kerusakan lingkungan karena penambangan dan pengerukan bahan galian C, sebagian besar diakibatkan dari kurangnya mempertimbangkan masalah-masalah lingkungan dalam perencanaan, pengoperasian dan perlakuan perbaikan pascapenambangan. Kerusakan lingkungan dapat diakibatkan oleh Universitas Sumatera Utara operasi kecil, besar dan mekanisasi penambangan atau oleh dampak kumulatif dari operasi kecil yang dilakukan secara terus menurus. Sukandarrumidi 2010 mengemukakan mineral sebagai sumber daya alam yang tidak terbarukan , jenis dan jumlahnya secara keseluruhan dialam sangat banyak. Walaupun demikian kita harus sadar, tidak semua tempat akan dijumpai semua jenis galian C itu. Dan juga Sukandarrumidi 2010 menyatakan bahwa sumberdaya alam itu baru akan bermanfaat apabila telah ditambang dan mendapat sentuhan teknologi. Proses Penambangan perlu diawali dengan penelitian yang cermat agar tidak merusak lingkungan . Selama kegiatan penambangan , Pengusaha wajib berperan serta meningkatkan taraf hidup mansyarakat sekitar wilayah tambang melalu program pemberdayaam Masyarakat Community Development. Pelaksanaan penambangan khususnya untuk tambang terbuka, dilakukan dengan melalui tahapan membuat zonasi-zonasi.

2.5 Valuasi ekonomi