Tanggapan masyarakat terhadap kerusakan lingkungan

Berdasarkan Tabel 4.6di atas sebagian besar responden menyatakan setuju 45,8 Pesen 44 orang bahwa penambangan galian C merupakan sektor pekerjaan yang menarik dikarena dengan banyaknya pengusaha membuka penambangan galian C diwilayah mereka merupakan jaminan bagi masyarakat setempat bahwa mereka memiliki pekerjaan tetap untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga mereka. dengan pernyataan diatas sabanyak 38 orang dengan persentase 39,6 persen sangat setuju dan mendukung bahwa dengan kehadiran penambangan didaerah mereka, mereka telah memiliki pekerjaan tetap sehingga dengan pendapatan tersebut akan terpenuhi kebutuhan keluarga. Untuk responden sebanyak 5 orang dengan persentase 5,2 menyatakan bahwa tidak setuju dengan kehadiran penambangan didaerah mereka merupakan jaminan memiliki pekerjaan tetap untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga, bahkan masyarakat yang memberikan peryataan tidak setuju pada masyarakat lain dikarena suatu saat penambangan yang dilakukan oleh pengusaha berakibat pada terjadi kerusakan lingkungan dan bisa berdampak pada timbulnya bencana seperti longsor, banjir dan lebih parah lagi pada kurangnya air dimasa yang akan datang.

4.3.2 Tanggapan masyarakat terhadap kerusakan lingkungan

Bukan menjadi rahasia ditengah tangah masyarakat, bahwa hari ini banyak masyarakat berpendapat bahwa kegiatanpenambangan bahan tambang galian Cmineral dipastikan merusak lingkungan seberapun tingkatannya, disini dapat kita lihat bahwa seperti yang disajikan pada tabel 4.7 dibawah ini, bahwa adanya gangguan seperti rusaknya sarana dan prasarana akibat oleh aktifitas penambangan dengan memberi jawaban sangat setuju sebanyak 49 orang dengan persentase 51,0 persen, ini membuktikan bahwa Universitas Sumatera Utara responden yang bertempat tinggalnya berdekatan dengan lokasi penambangan memberi jawabangan sangat setuju yaitu sarana dan perasarana yang dibuat dengan swakelola rata- rata banyak yang hancur sehingga berakibat pada masyarakat setempat seperti jalan banyak berlubang dan menimbulkan dampak seperti akses masyarakat ke ibukota kecamatan menjadi terhambat, dan yang memberi jawabanyang menyatakan setuju bahwa gangguan rusaknya sarana dan prasarana diakibat oleh aktifitas penambangan menimbulkan gangguan bagi masyarakat; dengan jumlah 24 orang dengan persentase 25 . Pendapat responden yang menyatakan bahwa tidak setuju dengan kerusakan lingkungan akan berakibat gangguan rusaknya sarana dan prasarana diakibat oleh aktifitas penambangan yaitu sebanyak 1 orang dengan persentase 1,0 , hal ini menunjukkan bahwa masyarakat yang berjumlah Cuma 1 orang menyatakan tidak setuju diakibatkan responden tersebut pekerjaannya berkebun dan jarang melewati jalan besar dan selalu melewati jalan setapak untuk menuju perkebunannya. Dari pembahasan tersebut dapat dilihat seperti yang disajikan pada Tabel 4.7 dibawah ini . Tabel 4.7.Tanggapan responden di penambangan galian Cterhadap gangguan kerusakannya sarana dan prasarana diakibat oleh aktifitas penambangan No Gangguan rusaknya sarana dan prasarana diakibat oleh aktifitas penambangan Frekuensi Persentase 1 tidak setuju 1 1.0 2 kurang setuju 22 22.9 3 Setuju 24 25.0 4 sangat setuju 49 51.0 Jumlah 96 100,0 Sumber : data diolah 2012 Universitas Sumatera Utara Tanggapan responden yang berada di lingkungan penambangan galian C,terhadap gangguan akibat aktifitas penambangan di beberapa kecamatan dalam kabupaten Aceh Utara disajikan pada tabel 4.8 diatas. Berdasarkan data yang disajikan pada tabel tersebut menunjukkan bahwa 49 orang 51 responden yang tinggal berdekatan dengan Penambangan galian Csangat setuju menyatakan bahwa adanya gangguan dari aktifitas penambangan galian C yang terjadi di kecamatan mereka. Selain itu, 24 orang 25,0 responden atau masyarakat yang tinggal berdekatan dengan galian c menyatakan bahwa setuju, adanya gangguan dari aktifitas penambangan galian C yang dilakukan di masing- masing gampong mereka. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat gangguan yang terjadi saat penambangan galian Crosponden menyatakan sangat resah bahkan kenyamanan mereka terganggu apalagi saat truk yang membawa material melewati kampung mereka. Dan air sungai juga mengalami kekeruhan sehingga masyarakat tidak bisa sembarangan menggunakan air, ini didukung dengan data sample air setelah diuji di laboratorium menunjukkan bahwa kekeruhan sangat tinggi yaitu sebesar 919 NTU pada lokasi Krueng Sawuek dan 39 NTU pada sungai Sawang ini melebihi batas ambang baku mutu yang ditetapkan pemerintah yaitu 5 NTU. Adanya gangguan yang terjadi akibat pengangkutan hasil tambang di beberapa kecamatan di Kabupaten Aceh Utara antara lain yang diberikan tanggapan oleh responden secara dominan sebanyak 55 orang 57,3 menyatakan sangat setuju bahwa ada gangguan dengan banyaknya lalu lalang truk berupa keamanan untuk anak-anak tidak terjamin dan bisa membahayakan bagi pengendara sepeda motor atau sepeda akan tersenggol dengan truk diakibatkan pengangkutan hasil tambang dari lokasi hingga melewati perumahan mereka, hal ini tidak terlepas dari akibat dampak yang dialami oleh Universitas Sumatera Utara masyarakat apalagi responden yang bertempat tinggalnya sangat berdekatan rumahnya dengan jalan yang dilalui truk pengangkut material hasil tambang dimana gangguan yang sangat jelas dari keluhan responden saat diwawancarai adalah kemanan bagi anak-anak mereka saat berjalan di jalan dan gangguan lain yang sangat terasa dialami adalah timbulnya kerawanan di jalan seperti kecelakaan lalulintas, dan sebagaian lain juga mendukung dengan memberi argumen mereka setuju sebanyak 39,6 persen dan 38 orang. Rincian mengenai tanggapan responden tentang gangguan akibat pengangkutan hasil tambang disajikan pada tabel 4.8 berikut ini. Tabel 4.8 . Tanggapan respondenterhadap gangguan akibat pengangkutan hasil tambang No Gangguan akibat pengangkutan hasil tambang Frekuensi Persentase 1 tidak setuju 1 1.0 2 kurang setuju 2 2.1 3 Setuju 38 39.6 4 sangat setuju 55 57.3 Jumlah 96 100,0 Sumber: data diolah 2012 Untuk responden yang tempat tinggalnya berdekatan dengan lokasi penambangan galian C menyatakan bahwa setuju 45 orang 46,9 ada terjadinya polusi diakibatkan oleh gangguan dari akibat pengangkutan seperti kurang kenyamanan bagi warga dalam berjalan disepanjang jalan yang dilewati truk pengangkut material sehingga banyak masyarakat mengeluh disebabkan sering matanya perih dikarena banyaknya debu yang berterbangan saat dilalui oleh truk pembawa material galian seperti pasir, kerikir dan koral sehingga kadang kadang membuat mata mereka perih dan iritasi dan sesak. Serta 32,3 menyatakan dengan sangat setuju bahwa ada terjadinya polusi udara saat truk pembawa material melewati perkampungan mereka. Hal ini didukung oleh Sukandarrumidi Universitas Sumatera Utara 2010:113 bahwa Ini sering dikeluhkan oleh masyarakat karena dapat menimbulkan gangguan kesehatan atau berbagai penyakit yang sering timbul antara lain , terhamburnya debu sebagai akibat proses pengolahan ataupun debu akibat kenderaan pengangkut hasil tambang. Penyakit, yang ditimbulkan antara lain Ispa, Iritasi pada mata. tanggapan responden tentang polusi udara disajikan pada tabel 4.9 dibawah ini. Tabel 4.9.Tanggapan responden di penambangan galian Cterhadap polusi udara No Polusi Udara Frekuensi Persentase 1 tidak setuju 1 1.0 2 kurang setuju 20 20.8 3 Setuju 45 46.9 4 sangat setuju 30 31.3 Jumlah 96 100,0 Sumber :data diolah 2012 Tanggapan responden yang bermukim disekitar penambangan galian C terhadap rusaknya jalan yang dilalui oleh truk pengangkut material disajikan pada tabel 4.10dibawah ini, hal tersebut dapat dijelaskan bahwa benar dan banyak yang memberi tanggapan seperti sangat setuju mencapai 73 orang 76 bahwa rusaknya jalan diakibatkan oleh sering lalu lalangnya truk pengangkut material galian C. Dari rusasknya jalan yang dalalui oleh truk pengangkut hasil penambangan berupa pasir, kerikil dan koral, banyak masyarakat sering mengeluh bahkan ada yang melaporkan pada pemerintah daerah tentang jalan yang dulu dibangun dengan swakelola kini hancur bahkan tidak ada perhatian para pihak khusunya kontraktor yang sering menggunakan jalan tersebut untuk membawa hasil galianya yang akan dijual ke daerah lain, tapi sangat jarang jalan swakelola tersebut diperbaiki cuma janji- janji yang banyak diberikan. Sehingga banyak responden khususnya masyarakat yang bertempat tinggal berdekatan dengan jalan tersebut sering memperotes, tapi tidak pernah digubris baik oleh pemerintah setempat ataupun pengusaha penambangan , jadi sering Universitas Sumatera Utara masyarakat melampiaskan kekecewaannya dengan menutup badan jalan tersebut dengan caranya sendiri yaitu menanam pohon kelapa ditengah jalan. Tabel 4.10. Tanggapan respondenterhadap rusaknya jalan yang dilalui oleh truk pengangkut material No Rusak jalan yang dilalui oleh truk pengangkut material Frekuensi Persentase 1 kurang setuju 1 1.0 2 Setuju 22 22.9 3 sangat setuju 73 76.0 Jumlah 96 100,0 Sumber : data diolah 2012 Dan yang menyatakan juga setuju 22 orang dengan persentase 22,9 , bahwa rusaknya jalan akibat sering dilalui truk pengangkut material galian C , Cuma 1,0 menyatakan kurang setuju, dari tanggapan responden dapat menunjukkan bahwa ada dampaknya kerusakan jalan bila truk melewati jalan, apalagi truk yang membawa malebihi tonnase yang ditetapkan oleh departeman perhubungan. Tanggapan responden yang bertempat tinggal sekitar penambangan galian C terhadap potensi banjir sangat besar disajikan pada tabel 4.11 dibawah ini. Tabel 4.11. Tanggapan responden di penambangan galian Cterhadap potensibanjir sangat besar No Potensi Banjir sangat besar Frekuensi Persentase 1 Tidak setuju 4 4.2 2 kurang setuju 27 28.1 3 Setuju 42 43.8 4 sangat setuju 23 24.0 Jumlah 96 100,0 Sumber : data diolah 2012 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 4.11diatas, terlihat bahwa responden yang bertempat tinggal di lokasi penambangan galian Cmenyatakan bahwa potensi banjir sangat besar sehingga responden memberi jawaban secara dominan dengan menyatakan setujudengan jumlah 42 orang 43,8 , karena potensi banjir kerap kali terjadidiwilayah mereka disebabkan kerusakan lingkungan seperti pengerukan yang tidak sesuai aturan, serta ada juga responden memberi jawaban kurang setuju, bahwa kerusakan lingkungan yang berakibatkan menimbulkan potensi banjir sebanyak 27 orang dengan persentase 28,1 dengan memberi alasan bahwa banjir jarang terjadi diwilayah mereka disebabkan lokasi pengambilan galian C seperti pasir, kerikil dan koralberada didataran rendah sedangkan perumahan responden yang menjawab kurang setuju berada pada dataran yang tinggi dan jauh dari lokasi pengambilan galian C sehingga mereka jarang merasa kebanjiran saat curah hujan tinggi. Responden yang bertempat tinggal disekitar penambangan galian C di kabupaten Aceh Utara menyatakan gangguan disebabkan debu dan kebisingan yang mengakibatkan potensi gangguan kesehatan sangat memungkinkan terjadi pada masyarakat sekitar penambangan ataupun yang banyak dilalui truk pengangkut material galian C yaitu dengan memberi jawaban sangat setuju mencapai 45,8 dengan jumlah 44 orang, dan responden lainnya menjawabsetuju sebanyak 31 orang dengan persentase 33,3 dengan menyatakan gangguan kesehatan sangat memungkinkan terjadi dikarena debu banyak berterbangan saat truk melewati jalan yang belum beraspal, dan banyak juga truk yang lalu lalang membawa material galian C melewati perumahan warga sehingga menimbulkan kebisingan yang dialami pada masyarakat setempat. Universitas Sumatera Utara Sukandarrumidi 2010:112 yang menyatakan bahwa Kegiatan penambangan pasti akan merusak lingkungan, salah satu dampak negatif yang sering timbul pada masyarakat yaitu tentang masalah gangguan kesehatan , hal yang sama juga dijelaskan oleh Yuniarti 2009 mengemukakan untuk menciptakan generasi yang unggul diperlukan kesehatan yang baik dan lingkungan yang berkualitas baik bagi seluruh masyarakat. Adanya masalah kesehatan nantinya akan menurunkan produktivitas sumber daya manusia dan sumberdaya alam yang dimiliki. Penurunan kulitas sumberdaya pada akhirnya akan menghambat pertumbuhan ekonomi itu sendiri. hal tersebut dapat disajikan pada tabel 4.12 berikut ini : Tabel 4.12. Tanggapan responden terhadap potensi gangguan kesehatan sangat memungkinkan No Gangguan kesehatan sangat memungkinkan Frekuensi Persentase 1 sangat tidak setuju 1 1.0 2 Tidak setuju 2 2.1 3 kurang setuju 18 18.8 4 Setuju 31 32.3 5 sangat setuju 44 45.8 Jumlah 96 100,0 Sumber : data diolah 2012 Dari data jawaban responden pada tabel diatas menunjukkan bahwa secara dominan menjawab sangat setuju bahwa gangguan kesehatan sangat memungkinkan terjadi disebabkan dari banyaknya debu berterbangan dan kebisingan saat truk pengangkut material melintasi perkampungan mereka; ini sejalan dengan data hasil pengamatan bahwa debu dan kebisingan ada yang melampaui hasil debu yang ditetapkan yaitu 173,85 laser Diode dengan baku mutu 90, berarti melebihi baku mutu, dan untuk hasil kebisingan 69,3 Desible meter dengan baku mutu 55, berarti melebi baku mutu yang ditetapkan oleh pemerintah. Universitas Sumatera Utara Tanggapan responden saat diwawancarai, khususnya yang berdekatan dengan lokasi penambangan galian Cterhadap biaya yang dikeluarkan untuk berobat ditanggung sendiri oleh warga di Kabupaten Aceh Utara disajikan pada tabel 4.13 berikut ini. Tabel 4.13. Tanggapan responden terhadap biaya yang dikeluarkan untuk berobat ditanggung sendiri No Biaya yang dikeluarkan untuk berobat ditanggung sendiri Frekuensi Persentase 1 sangat tidak setuju 12 12.5 2 tidak setuju 20 20.8 3 kurang setuju 6 6.3 4 Setuju 11 11.5 5 sangat setuju 47 49.0 Jumlah 96 100,0 Sumber : data diolah 2012 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 4.13. sebagaian besar respondenyaitu 47 orang 49,0 menyatakan sangat setuju,bahwa biaya yang dikeluarkan untuk berobat ditanggung sendiri oleh warga, meskipun penyebab mereka menderita ispa atau perih matanya disebabkan oleh debu yang dilalui truk pembawa material galian C , tapi ada juga responden menjawab tidak setuju 20 orang dengan persentase 20,8 dengan alasan biaya yang dikeluarkan untuk berobat ditanggung sendiri harus ditanggung warga karena itu bukan kewajiban pengusaha, karena pengusaha telah membayar pajak. Responden yang bertempat tinggal disekitar penambangan galian C di Kabupaten Aceh Utara secara dominan menyatakan bahwa sangat setuju 60 orang 62,5 keamanan dijalan sangat rawan apabila truk sedang melaju membawa material galian C dan bahkan sering menimbulkan kecelakaan lalu lintas , makna rawan di jalan adalah sering timbulnya kecelakaan di jalan dan ada juga responden menyatakan setuju 29 orang 30,2 bahwa keamanan dijalan sangat rawan bila dilalui truk pengangkut material galian C, maka aparat Universitas Sumatera Utara gampong harus melakukan musyawarah dengan pemilik tambang atau pemilik truk untuk hati-hati saat melintas melewati perkampungan. Berikut ada 6 orang responden atau masyarakat yang menyatakan kurang setuju adanya kerawanan di jalan ini tidak terlepas dari responden tersebut jarang menggunakan jalan yang dilewati truk sehingga responden tersebut jarang mengetahui adanya kecelakaan. Yang terakhir dari pernyataan responden dalam menjawab pertanyaan yang diajukan ada juga menjawab bahwa tidak setuju bahwa keamanan dijalan sangat rawan bila dilalui oleh truk pembawa material hasil penambangan galian C berjumlah 1 orang ini disebabkan responden tersebut saat ditanyai dia sedang bekerja pada sektor galian tersebut dan menjawab selalu memberi argumen bahwa tidak pernah terjadi hal-hal negativ dari proses penambangan , untuk hal tersebut hal tersebut dapat dilihat pada sajian tabel 4.14. berikut ini : Tabel 4.14. Tanggapan responden terhadap keamanan dijalan sangat rawan bila dilalui truk pembawa material No Keamanan dijalan sangat rawan bila dilalui truk pembawa material Frekuensi Persentase 1Tidak setuju 1 1.0 2 kurang setuju 6 6.3 3 Setuju 29 30.2 4sangat setuju 60 62.5 Jumlah 96 100,0 Sumber : data diolah 2012 Tanggapan responden yang tempat tinggalnya berdekatan dengan penambangan galian C disajikan pada tabel 4.15 dibawah ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.15. Tanggapan responden terhadap tempat tinggal warga dipenuhi debu yang berterbangan No Tempat tinggal warga dipenuhi debu yang berterbangan Frekuensi Persentase 1 tidak setuju 1 1.0 2 kurang setuju 12 12.5 3 Setuju 34 35.4 4 sangat setuju 49 51.0 Jumlah 96 100,0 Sumber :data diolah 2012 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 4.15diatas sebagian besar responden sebanyak 49 orang dengan persentase 51,0 menyatakan sangat setuju bahwa tempat tinggal warga dipenuhi debu yang berterbangan diakibatkan dari proses penambangasn ,pengangkutan, dan juga yang menjawab setuju bahwa tempat mereka tinggal selalu dipenuhi debu yang berterbangan diakibat dari pengangkutan bahan material galian C yang melewati perkampungan responden yaitu sebanyak 34 orang dengan persentase 34,4 , dan hanya 1 orang responden 1,0 menjawab tidak setuju ada debu yang berterbangan diperkampungan warga yang dialui truk pengangkut bahan material penambangan . ini membuktikan bahwa ada di wilayah seperti Simpang Cibrek hasil debunya 173,85 laser diode dan Cot Girek hasil debu 54,17 laser diode dengan baku mutunya adalah 90, berarti benar bahwa debu banyak berterbangan di perkampungan responden . Tanggapan responden terhadap banyaknya truk pembawa material galian C melewati perumahan masyarakat menimbulkan kebisingan dapat dilihat dari data yang disajikan pada tabel 4.16 berikut ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.16. Tanggapan responden terhadap banyaknya truk pembawa material galian C melewati perumahan masyarakat menimbulkan kebisingan No Truk pembawa material timbulkan kebisingan Frekuensi Persentase 1 kurang setuju 2 2.1 2 Setuju 38 39.6 3 sangat setuju 56 58.3 Jumlah 96 100,0 Sumber :data diolah 2012 Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa secara dominan responden yaitu 56 orang dengan persentase 58,3 menyatakan sangat setuju bahwa dengan banyaknya truk pembawa bahan material galian C melewati perumahan masyarakat menimbulkan kebisingan bahkan mengganggu kesehatan lainya seperti kesehatan pendengaran, ispa dan lainnya, serta didukung oleh responden lainya sebanyak 38 orang dengan persentase 39,6 dengan hal yang sama menimbulkan kebisingan bagi warga saat lalu lalang teruk pembawa material galian C di perkampungan mereka. Ini didukung fakta penelitian pengukuran bahwa di lokasi pengambilan dan di jalan yang dilewati truk pembawa hasil tambang telah menimbulkan kebisingan kebisingandengan hasil 69,3 desible meter berarti melebihi baku mutu yang ditetapkan pemerintah yaitu 55, dari hasil tersebut bila terus dibiarkan dan dirasakan maka akan berdampak menimbulkan kepekakan dan gangguan lainya khusunya pendengaran pada masyarakat. Dari tanggapan konsumen yang memberikan pernyataan kurang setuju bahwa menimbulkan kebisingan dari suara truk yang membawa material ini tidak terlepas dari responden tersebut bertempat tinggal berjauhan dengan lokasi yang dilewati oleh banyak truk sehingga responden tersebut dengan mudah memberi pernyataan dengan tidak setuju dengan sangat minim jumlahnya hanya 2 orang responden dengan persentase 2,1 . Universitas Sumatera Utara 4.5 Pertimbangan responden terhadap kesejahteraan Masyarakat Lingkungan penambangan galian C di Kabupaten Aceh Utara 4.5.1 Peningkatan Pendapatan yang diterima oleh pekerja tambang Tanggapan responden dalam menjawab setiap pertanyaan khususnya dalam Peningkatan pendapatan yang diterima oleh pekerja tambang dapat dilihat pada sajian tabel 4.17 berikut ini. Tabel 4.17. Tanggapan responden terhadap pekerjaan yang dilakukan para pekerja tambang tidak merasa terganggu dan nyaman No Pekerjaan yang dilakukan para pekerja tambang tidak merasa terganggu dan nyaman Frekuensi Persentase 1 sangat tidak setuju 3 3.1 2 Tidak setuju 25 26.0 3 kurang setuju 16 16.7 4 Setuju 13 13.5 5 sangat setuju 39 40.6 Jumlah 96 100,0 Sumber : data diolah 2012 Hasil yang diperoleh dari olahan data pada tabel 4.17 diatas menunjukkan bahwa dengan adanya pekerjaan yang dilakukan para pekerja tambang tidak pernah merasa terganggu dan merasa lebihnyaman dalam pengambilan pasir, kerikil, koral dan batu gajah menunjukkan bahwa 39 orang 40,6 menyatakan sangat setuju bahwa pekerjaan yang dilakukan merasa tidak terganggu dan merasa sangat nyaman , kalau dibandingkan sebelum pembukaan penambangan galian C diwilayah mereka. 25 Orang 26,0 menyatakan tidak setuju karena responden masih banyak juga dalam melakukan pekerjaan ada yang merasa masih terganggu dan kurang nyaman pada usaha penambangan galian C, Universitas Sumatera Utara dikarena pekerjaan di galian C bisa mengganggu kehidupan seperti mengalami sakit dan banyaknya debu yang berterbangan sehingga bisa menimbulkan penyakit. Untuk penjelasan tanggapan responden terhadap kehilangan pendapatan masyarakat bukan pekerja tambang dapat dilihat pada sajian tabel 4.18 berikut ini : Tabel 4.18. Tanggapan responden terhadap kehilangan pendapatan masyarakat bukan pekerja tambang No Hilangnya pendapatan masyarakat bukan pekerja tambang Frekuensi Persentase 1 sangat tidak setuju 4 4.2 2 Tidak setuju 11 11.5 3 kurang setuju 24 25.0 4 Setuju 27 28.1 5 sangat setuju 30 31.3 96 100.0 Sumber : Data diolah 2012 Tahapan penjelasan tentang kehilangan pendapatan masyarakat bukan pekerja tambang ada 11 orang 11,5 menyatakan tidak setuju karena masyarakat disekitar penambangan galian C tidak meninggalkan pekerjaan utama mereka selaku petani sehingga masyarakat tidak merasa adanya kehilangan pekerjaan dengan hadirnya perusahaan penambangan galian C di daerah meraka, dan 30 orang 31,3 menyatakan sangat setuju mereka kehilangan pekerjaan dikarena masyarakat ingin mengubah pendapatan untuk menghidupi keluarga mereka dapat dilihat pada sajian tabel 4.20 diatas. Dan 4 Orang dengan persentase 4,2 menyatakan sangat tida setuju bahwa mereka mengalami kehilangan pekerjaan disebabkan banyak lahan persawahan dan kebun masyarakat yang dijual untuk dijadikan lokasi penambangan galian C, ini tidak terlepas dari banyaknya masyarakat sebagai penggarap pertanian bukan pemilik lahan. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.19 yang disajikan berikut. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.19. Tanggapan responden penambangan galian C terhadap pendapatan yang diterima mencukupi No Pendapatan yang diterima mencukupi Frekuensi Persentase 1 Sangat tidak setuju 2 2.1 2 Tidak setuju 24 25.0 3 Kurang setuju 25 26.0 4 Setuju 21 21.9 5 Sangat setuju 24 25.0 Jumlah 96 100,0 Sumber :data diolah 2012 Sedangkan pendapatan yang diterima oleh responden yang tinggal di sekitar penambangan galian Cmenyatakan sangat setuju terhadap pendapatan yang diterima telah mencukupi kebutuhannya dengan jumlah 24 orang dengan persentase 25 , ini sejalan dengan pekerjaan yang diterima dari hasil penggalian pasir, kerikir dan batu,ini terbukti dengan pendapatan yang diterima dari hasil bekerja di penambangan galian C telah memenuhi kebutuhan harian untuk keluarga mereka, dan pernyataan tersebut dibantah oleh responden lain dengan menyatakan kurang setuju bahwa pendapatan yang diterima telah mencukupi yaitu sebanyak 25 responden dengan persentase 26 dengan memberi jawaban bahwa pendapatan yang diterima tidak mencukupi desababkan karena mereka masih bekerja diladang untuk menutupi kekurangan kebutuhan, lalu mereka baru bekerja ditempat lain seperti galian C, hal ini dapat dilihat pada tabel 4.19 yang disajikan diatas ini . Tanggapan yang diberikan oleh responden tentang dahulunya bekerja diladang sekarang beralih pada penambangan galian C dapat dilihat pada tabel 4.20 yang disajikan berikut ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.20 . Pertimbangan responden yang dulu bekerja diladang sekarang beralih Padapenambangan galian C No Dulu bekerja diladang sekarang beralih ke penambangan galian C Frekuensi Persentase 1 Sangat tidak setuju 10 10.4 2 Tidak setuju 30 31.3 3 Kurang setuju 18 18.8 4 Setuju 12 12.5 5 Sangat setuju 26 27.1 Jumlah 96 100,0 Sumber : data diolah 2012 Responden yang bertempat tinggal disekitar penambangan galian C menyatakan 26 orang 27,1 menyatakan sangat setuju bahwa mereka beralih pekerjaan yang dulu bekerja diladang sekarang beralih ke penambangan galian C ini disebabkan karena ladang yang mereka kerjakan sering tidak memuaskan saat panen sehingga mereka beralih untuk mencari penambahan pendapatan pada sektor galian , dan 30 orang 31,3 menyatakan tidak setuju mereka berpindah pekerjaan dari petani ladang ke penambangan galian C ini tidak terlepas dari pekerjaan mereka selama ini sebagai petani ladang bahkan sudah turun temurun melakukan pekerjaan yang sama sampai saat ini. Edi Sugiarto 2007, menjelaskan bahwa tingkat kesejahteraan seseorang sangat terkait dengan tingkat kepuasan utility dan kesenagan pleasure yang dapat diraih dalam kehidupannya. Guna mencapai tingkat kesejahteraan yang diinginkan , maka dibutuhkan suatu perilaku behaviaorel yang dapat dimaksimalkan tingkat kepuasannya sesuai dengan sumberdaya yang ada. Pada tahap ini jawaban responden yang tinggal di sekitar penambangan galian C mendapatkan upah tidak diatas upah minimum regional ini disebabkan jawaban responden hanya 20 orang 20 menyatakan sangat setuju pendapatan dari galian C yang diberikan sesuai upah UMR. Bahkan yang menyatakan Universitas Sumatera Utara kurang setuju samapai 28 orang 29,2 menyatakan tidak setuju pendapatannya diatas UMR, hal ini pihak pemerintah daerah harus mengawasi apakah benar upaha yang diberikan oleh pengusaha untuk pekerja tambangan galian sudah memenuhi standar,data tersebut dapat dilihat dari sajian tabel 4.21 dibawah ini. Tabel 4.21. Pertimbangan responden penambangan galian C terhadap upah yang diberikan sesuai standar UMR No Upah yang diberikan sesuai Standar UMR Frekuensi Persentase 1 sangat tidak setuju 2 2.1 2 Tidak setuju 24 25.0 3 kurang setuju 28 29.2 4 Setuju 22 22.9 5 sangat setuju 20 20.8 Jumlah 96 100,0 Sumber : data diolah 2012 Tahap keenam dalam pertanyaan kesejahteraan masyarakat dalam lingkungan penambangan galian C dapat dijelaskan bahwa37 orang 38,5 responden menyatakan sangat setuju. Bahwa pembukaan areal pengambilan galian C menjadi lapangan pekerjaan baru , yang menunjukkan bahwa masyarakat banyak bekerja di penambangan galian C merupaka mencari tambahan untuk menghidupi keluarganya bukan menjadi pekerjaan pokok, ini didukung oleh 24 orang 25 responden menyatakan tidak setuju pembukaan areal pengambilan galian C menjadi lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang bertempat tinggal diseputar penambangan galian C yang terdiri dari pasir, kerikil dan batu,ini tidak terlepas dari pekerjaan mereka sudah menjadi turun temurun membajak sawah dan juga responden berpendapat bahwa pengambilan galian C akan berakibat pada hilangnya air untuk pertanian, seperti yang disajikan pada tabel 4.22 berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.22. Pertimbangan responden penambangan galian C terhadap dibukanya areal pengambilan galian C menjadi lapangan pekerjaan No Pembukaan areal pengambilan galian C menjadi lapangan pekerjaan Frekuensi Persentase 1 sangat tidak setuju 6 6.3 2 Tidak setuju 24 25.0 3 kurang setuju 19 19.8 4 Setuju 10 10.4 5 sangat setuju37 38.5 Jumlah 96 100,0 Sumber : data diolah 2012. Adapun pertimbangan respondendalam memberi pernyataan dalam menjawab pertanyaan yang diajukan mengenai pendapatan yang diterima lebih besar dari pendapatan ke ladang dapat dilihat seperti yang disajikan pada tabel 4.23 berikut dibawah ini : Tabel 4.23. Pertimbangan responden penambangan galian C terhadap pendapatan yang diterima lebih besar dari pendapatan ke ladang No Pendapatan yang diterima lebih besar dari pendapatan ke ladang Frekuensi Persentase 1 sangat tidak setuju 8 8,3 2 Tidak setuju 29 30,2 3 kurang setuju 21 21,9 4 Setuju 11 10,2 5 sangat setuju 28 29,2 Jumlah 96 100,0 Dari data yang disajikan pada tabel 4.23 diatas menunjukkan bahwa 28 orang responden dengan persentase 29,2 yang bertempat tinggalnya berdekatan dengan penambangan galian C adalah sangat setujubahwa pendapatan yang diterima dari sektor bekerja di galian C lebih besar dari pada pendapatan yang diperoleh dari pendapatan ke ladang hal ini menunjukkan bahwa pendapatan yang diterima melebihi dari pendapatan ke ladang, ada benarnya dikarena ke ladang hasil panen 4 sampai dengan 6 bulan, sedangkan bekerja pada penambangan galian C pendapatan yang diperoleh adalah perhari, jadi bila Universitas Sumatera Utara dikalikan dengan pendapatan perhari akan mengalahkan pendapatan keladangbertani yang panennya mencapai 6 bulan sekali. Sedangkan yang menjawab tidak setuju, bahwa pendapatan yang diterima dari hasil ke ladang lebih kecil dari hasil bekerja di galian C yaitu sebanyak 29 orang dengan persentase 30,2 ini menunjukkan bahwa para petani beragumen walaupun pendapatan lebih tinggi dari sektor Galian tidak menjadi mereka meninggalkan pekerjaan utama sebagai petani kerena sektor galian tidak menjamin keberlangsungan tempat mencari nafkah karena sewaktu-waktu sektor tersebut ditutup oleh pemerintah karena terjadinya kerusakan lingkungan atau mengganggu lingkungan. Hasil jawaban responden tentang banyaknya yang akan membuka areal baru untuk pengambilan galian C dapat dilihat pada tabel 4.24 berikut ini : Tabel 4.24. Pertimbangan responden terhadap banyaknya yang akan membuka areal baru untuk pengambilan galian C No Banyaknya yang ingin membuka areal baru galian C Frekuensi Persentase 1 sangat tidak setuju 19 19.8 2 tidak setuju 17 17.7 3 kurang setuju 11 11.5 4 Setuju 16 16.7 5 sangat setuju 34 34.4 Jumlah 96 100,0 Sumber : data diolah 2012 Dari sajian data di atas tersebut dapat dijelaskan bahwa banyak minat dari pengusaha lokal membuka areal baru untuk pengambilan galian C; adapun dari 33 orang 34,4 menyatakan sangat setuju didaerahnya dibuka penambangan galian C dikarenakan tanggapan yang diberikan saat ini pembangunan sedang giat-giatnya dilaksanakan seperti pembangunan jalan dan perumahan, bahkan untuk Kota Lhokseumawe kebutuhan bahan galian C seperti pasir, kerikil dan koral juga diambil dari wilayah Universitas Sumatera Utara kabupaten Aceh Utara. Berbeda dengan 19 orang 19,8 menyatakan sangat tidak setuju didaerahnya dibuka penambangan galian C dengan alasan pendapatan yang diperoleh masih lebih baik dari pergi keladang atau bertani dan juga banyak pengusaha yang mengangkut hasil galian C tidak peduli rusaknya infrastruktur jalan dan jembatan yang mengakibatkan masyarakat yang menerima dampaknya seperti terjadinya kerusakan jalan sehingga debu berterbangan dimana-mana dan menimbulkan penyakit ispa bagi masyarakat setempat. Pertimbangan ini didukung oleh Sukandarrumidi 2010 yang menyatakan bahwa ada beberapa permasalahan yang mengakibatkan penambangan galian seperti pasir, kerikil dan batu terjadi antara lain : a Keterbatasan sumberdaya alam, dalam hal ini pasir, b Lemahanya penegakan hukum baik hukum negara ataupun aturan adat yang saat ini sangat dirasakan khususnya dalam pengelolaan sumberdaya alam, c Sumberdaya Manusia yang masih sangat rendah dalam menjaga kelestarian alam, d Ekonomi instan, e Telah terjadi inkonsistensi adat sebagai akibat pengaruh eksternal yang semakin mendesak. Tabel 4.25. Pertimbanganresponden penambangan galian C terhadap rusaknya areal tempat pengambilan galian C berakibat hilangnya pendapatan masyarakat dari sektor pertanian dan Perkebunan No Rusak areal hilanya pendapatan sektor pertanian dan perkebunan Frekuensi Persentase 1 Sangat tidak setuju 4 4.2 2 Tidak setuju 17 17.7 3 kurang setuju 12 12.5 4 Setuju 17 17.7 5 Sangat setuju 46 47.9 Jumlah 96 100,0 Sumber : data diolah 2012 Universitas Sumatera Utara Tanggapan responden bertempat tinggal di sekitar penambangan galian C, dapat dilihat pada sajian tabel 4.25 diatas dapat dijelaskana bahwa 46 orang 47,9 responden menyatakan bahwa sangat setuju bila galian C terus di ekploitasi akan rusak areal sehingga pendapatan masyarakat akan hilang dari sektor pertanian dan perkebunan, ini disebabkan banyak masyarakat selama ini menjadi buruh di sektor pertanian dan perkebunan akan hilang pendapatanya dikarena lokasi tempat mereka bekerja sudah berubah fungsi dari banyak tanaman seperti pinang yang menjadi primadona pertanian di kabupaten Aceh Utara sudah menjadi lokasi penambangan galian C. Dan ada juga responden yang memberi tanggapan sebanyak 4 orang 4,2 sangat tidak setuju bahwa rusaknya areal pertanian dan perkebunan akan hilang pendapatan ini tidak terlepas dari si responden telah lama bekerja disektor penambangan galian Csehingga mereka sudah mapan dibidang tersebut tersebut. Tabel 4.26. Pertimbangan responden penambangan galian Cterhadap memperoleh pendapatan yang layak dimasa yang akan datang pemerintah menggiatkan sektor pertanian dan perkebunan No Memperoleh pendapatan dimasa yang akan datang pemerintah giatkan pertanian dan pekerbunan Frekuensi Persentase 1 sangat tidak setuju 2 2.1 2 Setuju 12 12.5 3 Sangat setuju 82 85.4 Jumlah 96 100,0 Sumber : data diolah 2012 Berdasarkan tabel 4.26 diatas , responden disekitar penambangan galian C menyatakan untuk memperoleh pendapatan yang layak dimasa yang akan datang, pemerintah daerah harus menggiatkan sektor pertanian dan perkebunan ini sesuai dengan tanggapan responden 82 orang 85,4 menyatakan sangat setuju, ini tidak terlepas dari kehidupan Universitas Sumatera Utara selama ini yang mereka jalankan sebelum adanya penambangan dari sektor pertanian dan perkebunan, dan responden lainnya dengan jumlah sebanyak 2 orang 2,1 menyatakan sangat tidak setuju perolehan pendapatan yang layak dimasa yang akan datang Pemerintah menggiatkan sektor Pertanian dan Perkebunan , ini tidak terlepas dari ada masyarakat pekerja di penambagangan galian C akan hilang pekerjaannya bila digalakkan sektor pertanian dan perkebunan. Pertimbangan ini didukung oleh Edi Sugiarto 2007menyatakan kesejahteraan hidup sesorang dalam realitasnya memiliki banyak indikator keberhasilan yang dapat diukur. Dalam hal ini Thomaset al2005:15 dalam Edi Sugiarto2007mengemukakan bahwa indikator kesejahteraan suatu negara diukur melalui, tingkat kemiskinan, emisi gas CO 2 4.6. Hasil Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas , perusakan alam dan lingkungan hidup . 4.6.1. Analisis Hasil Uji Validitas Berdasarkan hasil uji validitas menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan variabel bebas X ₁, X₂ dan variabel terikat Y dinyatakan valid. Dari 25 pertanyaan yang terdapat pada variabel bebas dan terikat dinyatakan valid karena nilai . Nilai dilihat pada Corrected item-total correlations dan dibandingkan nilainya dengan pada tingkat signifikansi 5 yaitu sebesar 0,202 yang dilihat pada tabel r statistik. Dan ini menunjukkan bahwa dari masing-masing pertanyaan yang terdapat pada kuisioner valid dan dapat dipercaya untuk mengambil sebuah penelitian seperti yang disajikan pada tabel 4.27. dibawah ini. Universitas Sumatera Utara Tabel.4.27 : Validitas variable penelitian Butir Pertanyaan r hitung r X1.1 0,340 0,202 tabel X1.2 0,583 0,202 X1.3 0,586 0,202 X1.4 0,681 0,202 X1.5 0,681 0,202 X2.1 0,633 0,202 X2.2 0,620 0,202 X2.3 0,575 0,202 X2.4 0,624 0,202 X2.5 0,266 0,202 X2.6 0,754 0,202 X2.7 0,472 0,202 X2.8 0,687 0,202 X2.9 0,678 0,202 X2.10 0,550 0,202 Y1 0,677 0,202 Y2 0,406 0,202 Y3 0,811 0,202 Y4 0,846 0,202 Y5 0,731 0,202 Y6 0,813 0,202 Y7 0,860 0,202 Y8 0,839 0,202 Y9 0,555 0,202 Y10 0,295 0,202 Sumber : Data Primer yang diolah 2012 Universitas Sumatera Utara 4.6.2. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengatur ketetapan atau kejituan instrumen jika dipergunakan untuk mengukur himpunan objek yang sama berkali-kali akan mendapatkan hasil yang serupa. Pengujian Cronbach Alpha digunakan untuk menguji tingkat keandalan Reliability dari masing-masing variabel kuisioner. Ukuran yang dianggap handal jika nilai cronbach alpha 0,60 Nunallydalam Ghozali 2001. Tabel 4.28. Reliabilitas variabel penelitian Alpha No Variabel Crombach Jumlah Nilai Keterangan Alpha Variabel Alpha 1. Terbukanya Lapangan kerja X10,60 5 0,769 Reliabel 2 Kerusakan Lingkungan X2 0,60 10 0,836Reliabel 3 Kesejahteraan Masyarakat Y 0,60 10 0,915Reliabel Sumber : Data Primer yang diolah 2012 Berdasarkan hasil uji reliabilitas dapat dijelaskan bahwa ketiga variabel independen dan satu variabel dependen memiliki nilai Cronbach Alpha untuk X ₁ sebesar 0.769, X₂ sebesar 0.836, dan Y sebesar 0.915, sedangkan nilai Cronbach Alpha yaitu 0.60 nilai Cronbach Alpha 0,60. Maka dengan demikian dapat dijelaskan bahwa pengukuran reliabilitas terhadap semua konstruk baik variabel bebas maupun terikat menunjukkan bahwa semua indikator secara empiris adalah reliabel. Karena besarnya nilai cronbach alphavariabel penelitian lebih besar 0,60 0,60 dapat diterima, maka variabel-variabel yang digunakan pada instrumen tersebut adalah reliabel handal untuk digunakan dalam penelitian. Universitas Sumatera Utara 4.7 Pengaruh Langsung. 4.7.1 Pengaruh Terbukanya lapangan kerja Terhadap kesejahteraan masyarakat