78
MY mengatakan bahwa qanun syariat Islam diharapkan akan semakin membawa masyarakat ke dalam tatanan hidup yang lebih baik dan menyadarkan
mereka untuk menjauhi segala perbuatan yang telah dilarang. Berikut penuturannya :
“Qanun tentang khalwat itu sudah cukup baik dan positif tujuannya, tapi saya rasa pun perlu sedikit pembenahan di beberapa bagian agar semakin
membawa masyarakat ke dalam tatanan hidup yang lebih baik dan jugak supaya masyarakat semakin sadar untuk mengingatkan baik dirinya
maupun anggota keluarganya supaya menghindari dan menjauhi segala yang dilarang olehNya.”
5.2.10 Informan Tambahan IV : Masyarakat Pemerhati Syariat Islam
Nama : FK
Usia : 40 tahun
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Pekerjaan : Wiraswasta Pemerhati Syariat Islam
Alamat : Langsa
Agama : Islam
Status Pernikahan : Kawin FK merupakan seorang laki - laki berusia 40 tahun yang memiliki pekerjaan
sebagai wiraswasta, namun FK mengakui bahwa dirinya selain sebagai anggota masyarakat, ia juga merupakan pemerhati pelaksanaan syariat Islam di Kota
Langsa. FK menjelaskan bahwa memang benar di Kota Langsa diberlakukan
Universitas Sumatera Utara
79
sanksi hukuman cambuk bagi pelanggar qanun tertentu dalam syariat Islam khususnya tentang khalwat mesum. Berikut penuturannya :
Memang benar di Kota Langsa telah berlaku hukuman cambuk bagi pelanggar qanun tentang khalwat mesum, minuman keras mabuk, dan
perjudian. Kota Langsa juga merupakan salah satu dari emat kabupaten kota di Propinsi Aceh yang menerapkan hukuman cambuk.
FK menyebutkan bahwa dirinya sangat menyetujui adanya sanksi hukuman cambuk bagi pelanggar qanun syariat Islam khususnya tentang khalwat mesum.
Berikut penuturannya : Saya sangat menyetujui adanya pemberlakuan sanksi hukuman cambuk
apalagi pada orang – orang yang telah melakukan khalwat mesum, zina, karena itu merupakan perbuatan yang memalukan dan sangat dilarang
dalam agama kita. Pelaksanaan hukuman cambuk merupakan langkah maju dalam rangka kongkretisasi penerapan syariat Islam yang telah lama
diperjuangkan oleh masyarakat Aceh. Aceh ini kan identik dengan agama Islam, jadi sangat tabu dengan urusan yang satu ini, kalau hanya diberikan
berupa teguran atau sosialisasi aja, maka saya rasa itu tidak akan efektif dan memberikan efek jera bagi para pelanggarnya, jadi dengan adanya
hukuman cambuk maka diharapkan akan memberikan dampak yang positif dalam kehidupan masyarakat. Bahkan sejak jaman Sultan Iskandar Muda
pun telah memberlakukan hukuman bagi Meurah Pupok yang merupakan anaknya karena telah berzina.
Universitas Sumatera Utara
80
FK menyebutkan bahwa hukuman cambuk bagi pelanggar qanun syariat Islam khususnya tentang khalwat mesum telah dilakukan berdasarkan aturan dan
ketentuan yang tertuang pada qanun No. 14 tahun 2003, namun FK menyebutkan bahwa penerapan qanun syariat Islam di Kota Langsa masih belum efektif.
Berikut penuturannya : Menurut saya, pelaksanaan hukuman cambuk telah dilakukan menurut
aturan dan ketentuan yang tertuang pada qanun No. 14 tahun 2003, baik itu mengenai tata cara mencambuk, ukuran rotan, dan lain sebagainya. Namun
dari segi penerapan qanun syariat Islam di Kota Langsa masih belum efektif karena dinas syariat Islam dan Wilayatul Hisbah masih memberikan
kesan yang tidak baik bagi masyarakat yakni dengan adanya kesan tebang pilih dalam menegakkan syariat Islam. Contohnya di tahun 2015, kasus
mesum ajudan walikota Langsa yang tidak pernah ada kejelasan hingga kini. Padahal telah jelas melanggar banyak pasal yang tertera dalam qanun
No. 14 tahun 2003 tentang khalwat. Kemudian tentang cara berpakaian bagi wanita dilarang berpakaian ketat, tapi kita lihat sendiri masih ada
wanita yang berada di ruang lingkup dinas syariat Islam menggunakan seragam ketat ketika bekerja, dan ini mencontohkan hal yang tidak baik,
yang bisa menimbulkan stigma negatif dikalangan masyarakat terutama masyarakat lemah.
Mengenai dampak hukuman cambuk bagi para pelanggar qanun, FK menjelaskan bahwa dengan adanya pemberlakuan hukuman cambuk bagi para
Universitas Sumatera Utara
81
pelanggarnya dapat memberikan efek tersendiri bagi mereka, yang menimbulkan rasa malu, takut dan kemudian diharapkan mereka jera dan tidak mau lagi
mengulangi perbuatannya. Berikut penuturannya : Menurut pendapat saya, dengan adanya pemberlakuan hukuman cambuk
bagi para pelanggar qanun khalwat dapat memberikan efek tersendiri bagi mereka, mereka bisa jadi malu, mau liat mukak kita aja malu padahal kita
mau menegurnya, kemudian rasa takut walaupun tidak pernah dia tampakkan, yang nantinya akan memberikan efek jera bagi meraka untuk
tidak mengulangi perbuatan yang pernah dilakukan. Masih mending di dunia cuma dicambuk pake rotan, kalo di neraka nanti gimana?
5.2.11 Informan Tambahan V : Tokoh Agama