59
5.2.4 Informan Kunci I : Petugas Hukum
Nama : M
Usia : 30 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Danton WH Dinas Syariat Islam Kota
Langsa Alamat
: Langsa Agama
: Islam Status Pernikahan : Kawin
M merupakan seorang laki-laki berumur 30 tahun yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil di Kantor Dinas Syariat Islam Kota Langsa dengan jabatan
sebagai Danton WH. Mengenai pelaksanaan hukuman cambuk di Kota Langsa, menurutnya telah dilakukan sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku. M
juga menyebutkan bahwa pada tahun 2015 terjadi peningkatan dibandingkan pada tahun 2014, semoga di tahun 2016 semakin menurun. Berikut penuturannya :
Qanun syariat Islam di Kota Langsa khususnya tentang hukuman cambuk bagi pelaku khalwat telah di implementasikan sesuai dengan aturan dan
prosedur yang telah ditetapkan oleh pemerintah Aceh. Memang terjadi peningkatan pelanggaran kasus khalwat pada tahun 2015 bila
dibandingkan dengan tahun 2014. Namun di tahun 2016 ini kami berharap semoga angka tersebut semakin menurun, dengan demikian masyarakat
telah semakin sadar dan patuh terhadap hukum Islam.
Universitas Sumatera Utara
60
M mengatakan bahwa menurutnya, memang ada dalam pasal 22 tersebut mengenai denda pada Qanun No. 14 Tahun 2003 tentang pelaksanaan ‘uqubat,
tapi tidak pernah diterapkan mengenai denda bagi pelanggar kasus khalwat mesum. Berikut penuturannya :
Memang benar dalam pasal 22 Qanun Nomor 14 tahun 2003 bagi pelaku khalwat diberikan sanksi hukuman cambuk paling rendah sebanyak 3 kali
dan paling banyak 9 kali dan disebutkan juga tentang denda paling sedikit sebanyak dua juta lima ratus ribu rupiah, dan paling banyak sepuluh juta
rupish. Namun sampai sekarang, kami belum pernah menerapkan mengenai denda sebagai pengganti atau penyerta dalam pelaksanaan hukuman
cambuk bagi si pelaku.
Mengenai adanya stigma masyarakat tentang hukuman cambuk yang hanya diberlakukan pada masyarakat lemah, M mengatakan bahwa itu tidak benar, jika
semua terbukti maka tetap akan di cambuk atau dinikahkan bila layak. Berikut penuturannya :
Begini dek, sah-sah aja masyarakat mengeluarkan pendapat yang demikian, tapi sejauh ini menurut saya itu tidak benar, semua pelaku khalwat bila
terbukti ketika di sidik tetap akan di cambuk atau di nikahkan bila layak dengan aturan tertentu dan persetujuan dari kedua pihak.
M mengatakan bahwa berdasarkan informasi masyarakat, WH akan melakukan koordinasi internal terlebih dahulu baru kemudian melakukan
Universitas Sumatera Utara
61
pemeriksaan di lapangan, apabila kedapatan maka mereka akan ditangkap dan dibawa beserta alat bukti pendukung dan menyerahkannya kepada penyidik yaitu
pihak kepolisian. M mengatakan bahwa Para pelaku akan ditahan maksimal 21 hari
selanjutnya diserahkan ke jaksa bila telah cukup bukti beserta pelakunya. Kemudian pelaku diserahkan kepada mahkamah syariah dan tetap ditahan, baru
kemudian disidangkan. Dalam hal ini, dinas syariat Islam dihadirkan sebagai saksi. Bila telah diputuskan oleh mahkamah syariah baru dilakukan hukuman
cambuk. “Begitu mendapatkan informasi dari masyarakat tentang adanya
pelanggaran qanun khalwat, maka kami melakukan koordinasi internal terlebih dahulu baru kemudian kami check ke lapangan, apabila kedapatan
maka kami akan menangkap dan membawa pelaku plus barang bukti pendukung dan menyerahkannya kepada penyidik yaitu pihak kepolisian,
selanjutnya dalam tahap penyidikan para pelaku akan ditahan maksimal 21 hari lalu diserahkan ke jaksa bila telah cukup bukti beserta pelakunya.
Setelah selesai urusan di kejaksaan negeri kemudian pelaku diserahkan kepada mahkamah syariah dan tetap ditahan, baru kemudian disidangkan.
Dalam hal ini, pada saat persidangan dinas syariat Islam khususnya WH dihadirkan sebagai saksi. Bila telah diputuskan oleh mahkamah syariah
termasuk putusan jumlah hukuman cambuk yang harus diberikan, baru dilakukan hukuman cambuk terhadap mereka para pelaku.”
Universitas Sumatera Utara
62
M mengatakan bahwa tidak ada jaminan pelaku pelanggar khalwat tidak mengulangi perbuatannya, bila ada atau diulangi pada perbuatan yang sama maka
akan dicambuk lagi. Sesuai dengan data yang ada pada kami, sejauh ini belum ada yang pernah
mengulangi perbuatannya dan dicambuk kembali. Kita telah memberikan peringatan kepada mereka yang telah dicambuk untuk tidak mengulangi
perbuatannya, bila ada yang kedapatan atau tertangkap kembali maka akan dicambuk dengan jumlah yang semakin banyak. Memang tidak ada jaminan
bagi mereka untuk tidak mengulangi perbuatannya, semuanya itu lillahi ta’ala, itu urusan dia dengan Yang Maha Kuasa.
Mengenai dampak hukuman cambuk bagi pelanggar hukum Syariat Islam khususnya mengenai khalwat mesum, M mengatakan bahwa masyarakat
menjadi lebih menjaga lingkungannya dari perbuatan yang tidak baik dan selalu memberikan informasi terkait bila terjadi hal - hal yang dilarang dalam agama
maupun aturan hukum. Dengan adanya pelaksanaan hukuman cambuk bagi para pelanggar qanun
syariat Islam khususnya tentang khalwat, kini masyarakat menjadi lebih waspada dalam menjaga lingkungannya dari perbuatan yang tidak baik.
Masyarakat kini lebih banyak dan selalu memberikan informasi emngenai adanya dugaan praktek mesum yang dilarang dalam agama maupun aturan
hukum.
Universitas Sumatera Utara
63
5.2.5 Informan Kunci II : Petugas Hukum