27
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian
Tipe penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan dengan tujuan menggambarkan dan mendeskripsikan objek dan
fenomena yang diteliti. Termasuk di dalamnya bagaimana unsur-unsur yang ada dalam variabel penelitian itu berinteraksi satu sama lain dan apa pula
produk interaksi yang berlangsung Siagian, 2011 Penelitian deskriptif bersifat menggambarkan, meringkaskan berbagai
kondisi, berbagai situasi atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi. Kemudian
menarik ke permukaan sebagai suatu ciri atau gambaran tentang kondisi, situasi ataupun variabel tertentu Bungin, 2001. Melalui penelitian
deskriptif, penulis ingin menggambarkan secara jelas dan mendalam tentang Kehidupan Sosial Pelanggar Qanun No. 14 Tahun 2003 tentang Khalwat di
Kota Langsa.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kota Langsa, Propinsi Aceh. Alasan penulis memilih Kota Langsa dalam penelitian ini dikarenakan Kota Langsa
merupakan salah satu dari 4 empat kabupatenkota di propinsi Aceh yang
Universitas Sumatera Utara
28
telah menerapkan hukuman cambuk bagi pelanggar syariat Islam khususnya tentang khalwat mesum.
3.3 Informan
Penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi dari hasil penelitian. Pada penelitian kualitatif tidak dikenal adanya populasi
dan sampel. Subjek penelitian disebut informan. Informan adalah orang- orang yang dipilih untuk di observasi dan diwawancarai sesuai dengan
tujuan peneliti untuk memberikan berbagai informasi yang diperlukan selama proses penelitian Suyanto Sutinah, 2005. Orang-orang yang
dapat dijadikan sebagai informan adalah orang-orang yang memiliki pengalaman sesuai dengan penelitian. Dalam penelitian ini terdapat tiga
Informan di antaranya : 1.
Informan Kunci yaitu orang-orang yang sangat memahami permasalahan yang diteliti. Jumlah informan kunci dalam penelitian ini adalah 3 orang,
diantaranya : Kepala Operasional Lapangan dalam hal ini disebut sebagai Danton WH Dinas Syari’at Islam Kota Langsa, Sekretaris Dinas
Syari’at Islam Kota Langsa, dan Kepala Seksi Pidana Umum Kasi Pidum di Kejaksaan Negeri Kota Langsa.
2. Informan Utama yaitu mereka yang terlibat secara langsung dalam
interaksi sosial yang diteliti.Adapun yang dimaksud sebagai informan utama dalam penelitian ini adalah pelanggar Syari’at Islam di Kota
Universitas Sumatera Utara
29
Langsa yang telah menjalani hukum cambuk pada tahun 2015 yakni sebanyak 3 orang.
3. Informan Tambahanyaitu mereka yang dapat memberikan informasi
walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang diteliti. Adapun yang dimaksud sebagai informan tambahan dalam penelitian ini
adalah keluarga terdekat dari pelanggar hukum Syari’at Islam sebanyak 2 orang, Geuchiek Kepala Desa, anggota masyarakat, dan tokoh agama.
3.4 Teknik Pengumpulan Data