41
4.2.2  Pengaruh  Perbandingan  Molar  Reaktan  dan  Waktu  Reaksi  terhadap Yield Biodiesel
Adapun  hasil  penelitian  dengan  variasi  perbandingan  molar  reaktan  dan waktu reaksi terhadap yield biodiesel dapat dilihat pada Gambar 4.8.
Gambar 4.8 Grafik Pengaruh Variasi Perbandingan Molar Reaktan terhadap Yield Biodiesel pada Berbagai Waktu Reaksi dengan Konsentrasi Katalis 8,
Komposisi CaO : Zeolit 1 : 3 dan Suhu Reaksi 65
o
C Pengaruh  variasi  waktu  reaksi  terhadap  yield  biodiesel  pada  perbandingan
molar reaktan yang sama dengan konsentrasi katalis 8, komposisi CaO : Zeolit sebesar 1 : 3 dan suhu reaksi 65
o
C dapat dilihat pada Gambar 4.5. Dari Gambar 4.5 tersebut terlihat bahwa untuk perbandingan mol reaktan yang tetap dan waktu
reaksi  yang  semakin  meningkat  maka  yield  biodiesel  biodiesel  juga  semakin meningkat.  Grafik  yang  dihasilkan  cenderung  meningkat  walaupun  mengalami
fluktuasi.  Untuk  perbandingan  mol  reaktan  8  :  1  diketahui  yield  biodiesel meningkat  akan  tetapi  pada  jam  ke-2,5  mengalami  penurunan  yield.  Untuk
perbandingan mol reaktan 10 : 1 diperoleh yield biodiesel maksimum pada waktu 2,5  jam.  Pada  perbandingan  mol  reaktan  12  :  1,  biodiesel  memiliki  yield
maksimum pada waktu reaksi 3 jam. Dan pada perbandingan mol reaktan 14 : 1, terjadi kenaikan yield biodiesel secara signifikan pada waktu reaksi 2 jam menuju
2,5 jam. Waktu reaksi dengan katalis heterogen lebih lama dibandingkan dengan reaksi  transesterifikasi  minyak  dengan  katalis  homogen  dimana  hal  ini
20 40
60 80
100
90,0 120,0
150,0 180,0
210,0 240,0
Y ield
Waktu Reaksi Menit
8 : 1 10 : 1
12 : 1 14 : 1
Universitas Sumatera Utara
42 dikarenakan  adanya  hambatan  dalam  transfer  massa  [43].  Akan  tetapi,  waktu
reaksi  yang  lebih  lama  dapat  berakibat  pada  kelebihan  pemanasan  campuran reaksi,  kehilangan  solven  dan  kerugian  energi  [44].  Selain  itu,  reaksi
transesterifikasi  bersifat  reversibel  menyebabkan  waktu  reaksi  yang  lebih  lama akan menurunkan  yield  biodiesel  [6]. Hal  tersebut  menjelaskan alasan terjadinya
penurunan yield pada beberapa variasi yang dilakukan. Pengaruh variasi perbandingan molar reaktan terhadap yield biodiesel pada
waktu  reaksi  yang  sama  dengan  konsentrasi  katalis  8,  komposisi  CaO  :  Zeolit sebesar 1 : 3 dan suhu reaksi 65
o
C dapat dilihat pada Gambar 4.8. Dari Gambar 4.8 tersebut terlihat bahwa untuk waktu reaksi yang tetap dan perbandingan molar
reaktan  yang  semakin  meningkat  maka  yield  biodiesel  biodiesel  juga  semakin meningkat  kecuali  pada  perbandingan  14  :  1  yang  menghasilkan  yield  lebih
rendah  dibandingkan  perbandingan  12  :  1.  Perbandingan  mol  yang  lebih  tinggi digunakan untuk meningkatkan kontak antara minyak dan alkohol yang digunakan.
Akan  tetapi,  ketika  perbandingan  antara  minyak  dan  alkohol  terlalu  besar,  dapat menyebabkan  efek  yang  berlawanan  terhadap  yield  biodiesel  [6].  Hail  ini  dapat
menjelaskan variasi perbandingan molar 14 : 1 yang memiliki yield lebih rendah disbanding 12 : 1.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Tan, dkk 2015 dengan memanfaatkan cangkang telur ayam  yang dikalsinasi  untuk  menghasilkan biodiesel  dari minyak
jelantah diperoleh yield biodiesel terbaik sebesar 94 pada variasi jumlah katalis 1,5, perbandingan mol reaktan 12 : 1, suhu reaksi 65
o
C, waktu reaksi 2 jam dan kecepatan pengadukan 250 rpm [6].
4.3  ANALISIS SIFAT FISIK BIODIESEL DARI TWCO