CaO yang Berasal dari Cangkang Telur Ayam Zeolit Alam

34 sebesar 0,4. Dari Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 terlihat adanya penurunan kadar asam lemak jenuh yang disebabkan adsorpsi oleh karbon aktif. Menurut Fadhil, dkk 2012, gugus oksigen yang terdapat dalam permukaan adsorben memiliki peranan penting dalam proses adsorpsi dan pada permukaan karbon aktif dapat ditemukan gugus oksigen [39]. Oleh karena adanya reaksi degradasi seperti hidrolisis, oksidasi dan polimerisasi, maka sejumlah perubahan fisika dan kimia terjadi pada minyak jelantah yang meliputi peningkatan viskositas, densitas, kadar FFA, TPM Total Polar Material, trigliserida terpolimerisasi, dan penurunan smoke point, jumlah ikatan rangkap, dll. Semua produk degradasi memiliki karakter polar sehingga kadar TPM minyak menjadi indikator tingkat degradasi minyak yang baik. Saat proses penggorengan, ikatan rangkap pada minyak rusak sehingga komposisi asam lemak berubah dimana kadar FFA dan tingkat kejenuhan meningkat [40]. Peningkatan jumlah gugus oksigen pada permukaan tidak mengubah adsorpsi molekul nonpolar, tetapi berpengaruh pada adsopsi molekul polar [41].

4.1.3 CaO yang Berasal dari Cangkang Telur Ayam

Cangkang telur ayam yang telah dikalsinasi pada temperatur 1000 o C selama 2 jam disimpan dalam wadah dan dianalisis kadar CaO pada hasil kalsinasi dengan AAS Atomic Absorption Spectroscopy yaitu dengan metode uji IK.01.P.09 dan analisis kadar air dengan metode uji IK.01.P.01. Adapun tabel di bawah merupakan hasil analisis cangkang telur ayam dengan AAS untuk mengetahui kadar CaO dan air yang terdapat dalam sampel cangkang telur ayam yang telah dikalsinasi. Tabel 4.3 Hasil Analisis Abu Cangkang Telur Ayam Parameter Hasil Uji Kadar CaO 60,08 Kadar Air 0,10 Dari Tabel 4.3 diketahui bahwa dalam sampel cangkang telur ayam yang telah dikalsinasi terdapat CaO sebesar 60,08. Adapun analisis SEM Scanning Electron Microscope dilakukan terhadap cangkang telur ayam sebelum dan Universitas Sumatera Utara 35 setelah dikalsinasi untuk melihat perbedaan yang terjadi dan ukuran partikel yang ditunjukkan pada Gambar 4.1. Pada gambar tersebut terlihat bahwa partikel cangkang telur tampak datar dan partikel abu cangkang telur ayam memiliki permukaan partikel datar. Ukuran partikel abu cangkang telur yaitu sekitar 2 - 4 μm. a b Gambar 4.1 Hasil Analisis SEM a Cangkang Telur Ayam dan b Abu Cangkang Telur Ayam

4.1.4 Zeolit Alam

Zeolit alam yang telah dihancurkan dengan ball mill dan diayak dengan ayakan 200 mesh digunakan sebagai penunjang katalis CaO dari cangkang telur ayam pada percobaan ini. Adapun hasil analisis FTIR Fourier Transform Infrared Spectroscopy zeolit alam tanpa aktivasi dan zeolit alam teraktivasi ditunjukkan pada Gambar 4.2. Pada hasil analisis FTIR di atas terlihat bahwa gugus yang terdapat dalam zeolit alam tanpa aktivasi dan zeolit alam teraktivasi tidak berbeda jauh. Akan tetapi, pada zeolit alam teraktivasi tampak bahwa semua puncak yang terjadi memiliki transmittance yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan zeolit alam tanpa aktivasi dimana nilai transmittance berbanding terbalik terhadap konsentrasi sehingga disimpulkan bahwa konsentrasi zat dalam zeolit alam teraktivasi lebih rendah dibandingkan dengan zeolit alam tanpa aktivasi. Zeolit alam teraktivasi adalah zeolit alam yang mengalami proses pencucian dengan air dan kemudian diaktivasi secara termal. Zeolit alam teraktivasi memiliki konsentrasi zat yang lebih rendah dapat disebabkan karena pada saat pencucian Universitas Sumatera Utara 36 terjadi perpindahan ion dari zeolit menuju air yang menyebabkan hilangnya sisi aktif zeolit alam. Adapun hal ini diperkuat oleh hasil percobaan yang dilakukan dengan menggunakan zeolit alam tanpa aktivasi dan zeolit alam teraktivasi dimana kemurnian biodiesel yang dihasilkan dengan katalis zeolit alam tanpa aktivasi dan CaO lebih tinggi dibandingkan dengan katalis zeolit alam teraktivasi dan CaO. Gambar 4.2 Hasil Analisis FTIR Zeolit Alam Tanpa Aktivasi dan Zeolit Alam Teraktivasi Zeolit alam dilihat ukuran partikel dan penyebarannya dengan menggunakan analisis SEM dan hasilnya dapat dilihat pada Gambar 4.3. Selain itu dilakukan pula analisis SEM terhadap katalis yang digunakan pada percobaan ini yaitu campuran CaO dari cangkang telur ayam dan zeolit alam tanpa aktivasi. Pada gambar a terlihat bahwa partikel zeolit alam tampak tidak beraturan, pada gambar b terlihat bahwa partikel abu cangkang telur ayam dan pada gambar c terlihat bahwa abu cangkang telur ayam menyebar pada bagian luar permukaan zeolit alam. Ukuran partikel zeolit alam sekitar 5 - 10 μm. Pada katalis paduan CaO dan zeolit alam dilakukan juga analisis FTIR dan EDX. Pada analisis FTIR yang terlihat pada Gambar 4.4, terlihat perbedaan gugus yang terjadi pada zeolit alam tunggal dan katalis paduan CaO dan zeolit alam. 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 400 900 1400 1900 2400 2900 3400 3900 T ra ns m it ta nce Wavenumber cm -1 Zeolit Alam Tanpa Aktivasi Zeolit Alam Teraktivasi 4 2 8 ,2 4 8 9 ,2 5 5 1 ,6 4 5 7 8 ,6 4 5 9 2 ,1 5 7 9 6 ,6 7 1 5 ,5 9 8 7 9 ,5 4 1 8 7 ,8 5 1 1 1 ,3 5 1 6 2 ,2 1 3 2 7 ,6 2 3 2 3 2 ,7 2 3 2 7 1 ,2 7 3 3 4 ,0 6 3 3 4 6 ,5 3 3 6 3 ,8 6 3 5 8 3 ,7 4 3 4 8 3 ,4 4 3 4 5 6 ,4 4 4 2 8 ,2 5 9 ,2 2 7 1 3 ,6 6 7 9 6 ,6 8 7 9 ,5 4 1 6 2 2 ,1 3 1 7 9 5 ,7 3 3 6 2 6 ,1 7 3 5 8 3 ,7 4 3 3 4 8 ,4 2 3 2 4 6 ,2 Universitas Sumatera Utara 37 Pada grafik tersebut tampak adanya perbedaan gugus terutama pada terbentuknya gugus alkohol yaitu pada 3590 – 3650 cm -1 yang berupa metoksida hasil campuran katalis dengan metanol. Dari analisis EDX yang ditunjukkan Gambar 4.5 dapat diketahui unsur-unsur yang terdapat dalam katalis CaO dari cangkang telur ayam dan zeolit alam tanpa aktivasi yang sebelumnya telah dicampur dengan metanol. Pada analisis ini diperoleh persen berat masing-masing unsur yaitu O sebesar 46,43, C sebesar 23,18, Ca sebesar 14,84, Si sebesar 10,02, Al sebesar 2,90, K sebesar 1,39, dan Mg sebesar 1,24. Walaupun dapat diketahui semua unsur pada katalis akan tetapi senyawa yang terbentuk tidak dapat ditentukan. a b c Gambar 4.3 Hasil Analisis SEM a Zeolit Alam, b Abu Cangkang Telur Ayam dan c Campuran Zeolit Alam dan Abu Cangkang Telur Ayam Universitas Sumatera Utara 38 Gambar 4.4 Hasil Analisis FTIR Zeolit Alam dan Paduan Katalis CaO Zeolit Alam Gambar 4.5 Hasil Analisis EDX terhadap Katalis CaO dari Cangkang Telur Ayam dan Zeolit Alam 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 400 900 1400 1900 2400 2900 3400 3900 T ra ns m it ta nce Wavenumber cm -1 Paduan Katalis Zeolit AlamCaO Zeolit Alam 4 2 8 ,2 4 8 9 ,2 5 5 1 ,6 4 5 7 8 ,6 4 5 9 2 ,1 5 7 9 6 ,6 7 1 5 ,5 9 8 7 9 ,5 4 1 8 7 ,8 5 1 1 1 ,3 5 1 6 2 ,2 1 3 2 7 ,6 2 3 2 3 2 ,7 2 3 2 7 1 ,2 7 3 3 4 ,0 6 3 3 4 6 ,5 3 3 6 3 ,8 6 3 5 8 3 ,7 4 3 4 8 3 ,4 4 3 4 5 6 ,4 4 3 6 4 3 ,5 3 3 6 1 6 ,5 3 3 2 4 2 ,3 4 3 2 5 ,6 9 1 6 1 4 ,4 2 1 4 1 7 ,6 8 8 7 7 ,6 1 1 3 1 ,9 2 1 5 3 ,1 3 7 9 4 ,6 7 7 1 1 ,7 3 5 8 8 ,2 9 4 8 4 ,1 3 4 2 4 ,3 4 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 keV 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 cpseV O C Ca Ca Si Al K K Mg Universitas Sumatera Utara 39

4.2 PENGARUH VARIABEL PERCOBAAN TERHADAP YIELD BIODIESEL

Dokumen yang terkait

Pengaruh Suhu Reaksi Dan Jumlah Katalis Pada Pembuatan Biodiesel Dari Limbah Lemak Sapi Dengan Menggunakan Katalis Heterogen CaO Dari Limbah Kulit Telur Ayam

1 10 91

Pembuatan Biodiesel dari Treated Waste Cooking Oil (TWCO) dengan Katalis Zeolit Alam dan CaO yang Berasal dari Cangkang Telur Ayam: Pengaruh Berat Katalis dan Suhu Reaksi

3 14 77

Pengaruh Suhu Reaksi Dan Jumlah Katalis Pada Pembuatan Biodiesel Dari Limbah Lemak Sapi Dengan Menggunakan Katalis Heterogen CaO Dari Limbah Kulit Telur Ayam

0 0 20

Pembuatan Biodiesel dari Treated Waste Cooking Oil (TWCO) dengan Katalis Zeolit Alam dan CaO yang Berasal dari Cangkang Telur Ayam: Pengaruh Berat Katalis dan Suhu Reaksi

0 0 20

Pembuatan Biodiesel dari Treated Waste Cooking Oil (TWCO) dengan Katalis Zeolit Alam dan CaO yang Berasal dari Cangkang Telur Ayam: Pengaruh Berat Katalis dan Suhu Reaksi

0 0 2

Pembuatan Biodiesel dari Treated Waste Cooking Oil (TWCO) dengan Katalis Zeolit Alam dan CaO yang Berasal dari Cangkang Telur Ayam: Pengaruh Berat Katalis dan Suhu Reaksi

0 0 7

Pembuatan Biodiesel dari Treated Waste Cooking Oil (TWCO) dengan Katalis Zeolit Alam dan CaO yang Berasal dari Cangkang Telur Ayam: Pengaruh Berat Katalis dan Suhu Reaksi

0 0 13

Pembuatan Biodiesel dari Treated Waste Cooking Oil (TWCO) dengan Katalis Zeolit Alam dan CaO yang Berasal dari Cangkang Telur Ayam: Pengaruh Berat Katalis dan Suhu Reaksi

0 1 8

Pembuatan Biodiesel dari Treated Waste Cooking Oil (TWCO) dengan Katalis Zeolit Alam dan CaO yang Berasal dari Cangkang Telur Ayam: Pengaruh Berat Katalis dan Suhu Reaksi

0 0 16

Pembuatan Katalis CaO dari Cangkang Kepiting Studi Suhu Kalsinasi Terhadap Komposisi Senyawa Katalis CaO

0 0 12