Reaksi Transesterifikasi PROSES PEMBUATAN BIODIESEL .1 Pretreatment dengan Karbon Aktif

16 diperoleh ketika karbon aktif digunakan sebagai adsorben dibandingkan dengan mineral tanah liat [5].

2.3.2 Reaksi Transesterifikasi

Transesterifikasi secara umum adalah reaksi kesetimbangan, dimana ester trigliserida dan alkohol monohidrat beraksi dengan rasio 1:3 untuk memproduksi ester monoalkil biodiesel dan gliserol sebagai produk samping. Reaksi ini berlangsung dalam tiga tahap yang berurutan, masing-masing melibatkan pembentukan ester monoalkil dan menggabungkan gugus –OH alkohol pada rantai ester trigliserida. Gliserol akan diproduksi pada tahap akhir reaksi. Apabila produksi biodiesel dalam waktu singkat ingin dicapai maka diperlukan perbandingan alkoholminyak antara 4:1 dan 12:1. Pada nilai dibawah rasio tersebut, yield biodiesel yang dihasilkan rendah dan reaksi dapat berarah sebaliknya yang memberikan efek negatif pada yield biodiesel total. Pada rasio yang lebih tinggi, penghilangan alkohol berlebihan dapat menjadi masalah. Faktor – faktor seperti temperatur dan kecepatan pengadukan juga sangat penting. Kecepatan pengadukan yang tepat diperlukan untuk memastikan interaksi antara partikel katalis dan reaktan yang baik. Temperatur yang digunakan harus dekat dengan titik didih alkohol monohidrat. Temperatur rendah akan menghasilkan reaksi yang lambat, sedangkan temperatur tinggi akan sulit dalam penanganan [23]. Rathore, dkk 2014 menjelaskan bahwa konvensional sintesis biodiesel dengan alkohol yang memiliki berat molekul ringan contohnya metanol memerlukan 3 mol metanol untuk memproduksi tiga mol FAME dan satu mol gliserin [19]. Mekanisme transesterifikasi trigliserida menjadi biodiesel dengan reaktan metanol menggunakan kalsium oksida sebagai katalis dapat dijelaskan oleh Niju, dkk 2014. Kalsium oksida bereaksi dengan metanol membentuk kalsium metoksida dan pada tahap pertama, anion metoksida menempel pada atom karbon karbonil dari molekul trigliserida membentuk intermediat tetrahedral. Pada tahap kedua, intermediate tetrahedral yang tidak bersifat stabil tersebut terurai menjadi digliserida dan ester asam lemak. Pada tahap ketiga, penyusunan kembali dari intermediate tetrahedral membentuk ester asam lemak dan gliserol. Universitas Sumatera Utara 17 Ketiga tahap ini diulangi pada pemecahan tiap ester asam lemak dan akhirnya tiga ester asam lemak dan sebuah gliserol terbentuk [8]. Berikut adalah reaksi transesterifikasi dengan reaktan metanol : Gambar 2.1 Proses Transesterifikasi dengan Reaktan Metanol [19]

2.3.3 Proses Pemurnian Biodiesel

Dokumen yang terkait

Pengaruh Suhu Reaksi Dan Jumlah Katalis Pada Pembuatan Biodiesel Dari Limbah Lemak Sapi Dengan Menggunakan Katalis Heterogen CaO Dari Limbah Kulit Telur Ayam

1 10 91

Pembuatan Biodiesel dari Treated Waste Cooking Oil (TWCO) dengan Katalis Zeolit Alam dan CaO yang Berasal dari Cangkang Telur Ayam: Pengaruh Berat Katalis dan Suhu Reaksi

3 14 77

Pengaruh Suhu Reaksi Dan Jumlah Katalis Pada Pembuatan Biodiesel Dari Limbah Lemak Sapi Dengan Menggunakan Katalis Heterogen CaO Dari Limbah Kulit Telur Ayam

0 0 20

Pembuatan Biodiesel dari Treated Waste Cooking Oil (TWCO) dengan Katalis Zeolit Alam dan CaO yang Berasal dari Cangkang Telur Ayam: Pengaruh Berat Katalis dan Suhu Reaksi

0 0 20

Pembuatan Biodiesel dari Treated Waste Cooking Oil (TWCO) dengan Katalis Zeolit Alam dan CaO yang Berasal dari Cangkang Telur Ayam: Pengaruh Berat Katalis dan Suhu Reaksi

0 0 2

Pembuatan Biodiesel dari Treated Waste Cooking Oil (TWCO) dengan Katalis Zeolit Alam dan CaO yang Berasal dari Cangkang Telur Ayam: Pengaruh Berat Katalis dan Suhu Reaksi

0 0 7

Pembuatan Biodiesel dari Treated Waste Cooking Oil (TWCO) dengan Katalis Zeolit Alam dan CaO yang Berasal dari Cangkang Telur Ayam: Pengaruh Berat Katalis dan Suhu Reaksi

0 0 13

Pembuatan Biodiesel dari Treated Waste Cooking Oil (TWCO) dengan Katalis Zeolit Alam dan CaO yang Berasal dari Cangkang Telur Ayam: Pengaruh Berat Katalis dan Suhu Reaksi

0 1 8

Pembuatan Biodiesel dari Treated Waste Cooking Oil (TWCO) dengan Katalis Zeolit Alam dan CaO yang Berasal dari Cangkang Telur Ayam: Pengaruh Berat Katalis dan Suhu Reaksi

0 0 16

Pembuatan Katalis CaO dari Cangkang Kepiting Studi Suhu Kalsinasi Terhadap Komposisi Senyawa Katalis CaO

0 0 12