43
SMA, Mahasiswa sampai mereka yang telah bergelut di dunia pekerjaan. Selain itu kebun binatang juga dimanfaatkan sebagai tempat penelitian, sebagai contoh
saya yang melakukan penelitian bagaimana kebersihan kebun binatang sebagai daya tarik wisata, dan masih banyak lagi yang melakukan penelitian di KBM ini
dengan berbagai macam latar belakang yang mereka buat. Selain sarana ilmu pengetahuan kebun binatang ini juga sebagai tempat
rekreasi dari berbagai kalangan mulai anak-anak sampai orang tua. Disana mereka bisa mengenal lebih dekat dengan alam, dan melepas kepenatan pikiran dan
kejenuhan atas pekerjaan-pekerjaan atau berbagai latar belakang masalah mereka. Dengan melihat tingkah laku hewan dan berbagai keunikan hewan tersebut yang
membuat mereka tertawa dan merasa terhibur, hal itu juga bisa menjaga keharmonisan keluarga dengan liburan bersama dengan keluarga mereka masing-
masing, kerabat atau teman lainnya..
3.3. Tujuan Kebun Binatang Medan
Sebagai tempat konservasi ex-situ, Kebun Binatang Medan bertujuan untuk menjadi salah satu benteng terakhir bagi pelestarian satwa yang berkewajiban
mengembangbiakan usaha introduksi jenis-jenis satwa hasil pengembangbiakan kembali ke alam in-situ. Hutan Indonesia dari tahun ke tahun semakin gundul
akibat ulah manusia yang ingin mengalihkan hutan sebagai lahan pertanian untuk kepentingan pribadi, tanpa memikirkan kehidupan mahluk hidup lain nya. Seperti
tahun 2015 dimana lahan hutan Pekanbaru dan Palembang habis terbakar akibat ulah manusia, yang mana lahan yang terbakar tersebut nantinya dimanfaatkan
sebagai lahan perkebunan mereka. Dengan ini kebun binatang sangat dibutuhkan
Universitas Sumatera Utara
44
hewan-hewan sebagai tempat terakhir untuk kehidupan mereka. Oleh karena itu kebun binatang sangat penting untuk menjamin kehidupan binatang-binatang dan
menghindari kepunahan.
3.4. Petugas Kebersihan Kebun Binatang Medan
Petugas kebun binatang sangat berperan dalam perkembangan kebun binatang sebagai salah satu tempat yang dijadikan tujuan wisata oleh masyarakat. Petugas
kebun binatang Medan dibagi untuk berbagai posisi yang dipentingkan di kebun binatang tersebut. Para petugas harus bertanggung jawab dengan baik terhadap
tugas yang diberikan kepada mereka. Karena hal tersebut menyangkut keselamatan dan kepuasan manusia yang berkunjung di kebun binatang yang
bersangkutan. Kesehatan dan kesejahteraan hewan-hewan merupakan objek utama yang petugas pelihara.
Petugas kebun binatang Medan ditempatkan pada posisi yang berbeda-beda. Untuk kebersihan pekarangan di ketuai oleh Bapak Pernius Hareva. Beliau
memiliki beberapa anggota dalam menjalankan tugas nya yaitu Abdul Syukur, Otto Hartono, Sulistiyo, Martin Rambe, Martin Riandes,Nur Alamsyah, Sanjaya
Ginting dan Rudiono. Yang bertugas pada bagian kandang dan hewan diketuai oleh; M.Ayusri.
Beliau juga memiliki beberapa anggota dalam menjalankan tugas nya yaitu Abdul Halim, Maulana Syahputra, Jurman Jaya Zaluku, Rudianto Sembiring, M.Indra
Budi, Eddi Syahrizal, Peryasto, Teguh Imanda dan A. Julansyah. Di kebun binatang Medan ada 6 petugas lepas harian PLH yaitu Surip
Ginting, Seni Waty, Siti Rosmaya, Asmaini, Armansyah, dan Sunario. Mereka
Universitas Sumatera Utara
45
dipanggil oleh pihak kebun binatang disaat KBM sedang membutuhkan tenaga mereka. Biasanya petugas tersebut membersihkan lingkungan kebun binatang dan
apa saja yang berhubungan dengan kepentingan kebun binatang Medan. Petugas harian tersebut merupakan masyarakat setempat, para petugas tersebut dibayar
seharga Rp. 60.000 hari. Petugas harian kebun binatang tersebut tidak lain mereka-mereka yang sudah sering bekerja di tempat tersebut, kadang mereka
langsung datang ke kebun binatang dan meminta untuk bekerja, dan kadang dipanggil oleh pihak kebun binatang jika pekerjaan memang membutuhkan
banyak tenaga.
Universitas Sumatera Utara
46
Tabel 1 PETUGAS KEBERSIHAN HEWAN DAN KANDANG
NAMA M. Ayusri
ketua Abdul
Halim Anggota
Maulana Syahputra
Anggota Jurman
Jaya Zalukhu
Anggota Rudianto
Sembiring Anggota
M. Indra Budi
Anggota Eddi
Syahrizal Anggota
Peryasto Anggota
Teguh Imanda
Anggota A.Julansyah
Anggota
S E
N I
N JAM
BEKERJA 09.00-
17.00 WIB 09.00-
17.00 WIB 09.00-17.00
WIB 09.00-
17.00 WIB 09.00-
17.00 WIB 09.00-17.00
WIB 09.00-17.00
WIB 09.00-17.00
WIB 09.00-17.00
WIB 09.00-17.00
WIB JAM
ISTIRAHAT 12.30-
13.30 WIB 12.30-
13.30 WIB 12.30-13.30
WIB 12.30-
13.30 WIB 12.30-
13.30 WIB 12.30-13.30
WIB 12.30-13.30
WIB 12.30-13.30
WIB 12.30-13.30
WIB 12.30-13.30
WIB LAMA
BEKERJA 8 JAM
8 JAM 8 JAM
8 JAM 8 JAM
8 JAM 8 JAM
8 JAM 8 JAM
8 JAM S
E L
A S
A JAM
BEKERJA 09.00-
17.00 WIB 09.00-
17.00 WIB 09.00-17.00
WIB 09.00-
17.00 WIB 09.00-
17.00 WIB 09.00-17.00
WIB 09.00-17.00
WIB 09.00-17.00
WIB 09.00-17.00
WIB 09.00-17.00
WIB JAM
ISTIRAHAT 12.30-
13.30 WIB 12.30-
13.30 WIB 12.30-13.30
WIB 12.30-
13.30 WIB 12.30-
13.30 WIB 12.30-13.30
WIB 12.30-13.30
WIB 12.30-13.30
WIB 12.30-13.30
WIB 12.30-13.30
WIB LAMA
BEKERJA 8 JAM
8 JAM 8 JAM
8 JAM 8 JAM
8 JAM 8 JAM
8 JAM 8 JAM
8 JAM R
A B
U JAM
BEKERJA 09.00-
17.00 WIB 09.00-
17.00 WIB 09.00-17.00
WIB 09.00-
17.00 WIB 09.00-
17.00 WIB 09.00-17.00
WIB 09.00-17.00
WIB 09.00-17.00
WIB 09.00-17.00
WIB 09.00-17.00
WIB JAM
ISTIRAHAT 12.30-
13.30 WIB 12.30-
13.30 WIB 12.30-13.30
WIB 12.30-
13.30 WIB 12.30-
13.30 WIB 12.30-13.30
WIB 12.30-13.30
WIB 12.30-13.30
WIB 12.30-13.30
WIB 12.30-13.30
WIB LAMA
BEKERJA 8 JAM
8 JAM 8 JAM
8 JAM 8 JAM
8 JAM 8 JAM
8 JAM 8 JAM
8 JAM K
A M
JAM BEKERJA
09.00- 17.00 WIB
09.00- 17.00 WIB
09.00-17.00 WIB
09.00- 17.00 WIB
09.00- 17.00 WIB
09.00-17.00 WIB
09.00-17.00 WIB
09.00-17.00 WIB
09.00-17.00 WIB
09.00-17.00 WIB
JAM 12.30-
12.30- 12.30-13.30
12.30- 12.30-
12.30-13.30 12.30-13.30
12.30-13.30 12.30-13.30
12.30-13.30
Universitas Sumatera Utara
47 I
S ISTIRAHAT
13.30 WIB 13.30 WIB
WIB 13.30 WIB
13.30 WIB WIB
WIB WIB
WIB WIB
LAMA BEKERJA
8 JAM 8 JAM
8 JAM 8 JAM
8 JAM 8 JAM
8 JAM 8 JAM
8 JAM 8 JAM
J U
M A
T JAM
BEKERJA 09.00-
17.00 WIB 09.00-
17.00 WIB 09.00-17.00
WIB 09.00-
17.00 WIB 09.00-
17.00 WIB 09.00-17.00
WIB 09.00-17.00
WIB 09.00-17.00
WIB 09.00-17.00
WIB 09.00-17.00
WIB JAM
ISTIRAHAT 12.30-
13.30 WIB 12.30-
13.30 WIB 12.30-13.30
WIB 12.30-
13.30 WIB 12.30-
13.30 WIB 12.30-13.30
WIB 12.30-13.30
WIB 12.30-13.30
WIB 12.30-13.30
WIB 12.30-13.30
WIB LAMA
BEKERJA 8 JAM
8 JAM 8 JAM
8 JAM 8 JAM
8 JAM 8 JAM
8 JAM 8 JAM
8 JAM S
A B
T U
JAM BEKERJA
08.00- 16.00 WIB
08.00- 16.00 WIB
08.00-16.00 WIB
08.00- 16.00 WIB
08.00- 16.00 WIB
08.00-16.00 WIB
08.00-16.00 WIB
08.00-16.00 WIB
08.00-16.00 WIB
08.00-16.00 WIB
JAM ISTIRAHAT
12.00- 13.00 WIB
12.00- 13.00 WIB
12.00-13.00 WIB
12.00- 13.00 WIB
12.00- 13.00 WIB
12.00-13.00 WIB
12.00-13.00 WIB
12.00-13.00 WIB
12.00-13.00 WIB
12.00-13.00 WIB
LAMA BEKERJA
8 JAM 8 JAM
8 JAM 8 JAM
8 JAM 8 JAM
8 JAM 8 JAM
8 JAM 8 JAM
M I
N G
G U
JAM BEKERJA
08.00- 16.00 WIB
08.00- 16.00 WIB
08.00-16.00 WIB
08.00- 16.00 WIB
08.00- 16.00 WIB
08.00-16.00 WIB
08.00-16.00 WIB
08.00-16.00 WIB
08.00-16.00 WIB
08.00-16.00 WIB
JAM ISTIRAHAT
12.00- 13.00 WIB
12.00- 13.00 WIB
12.00-13.00 WIB
12.00- 13.00 WIB
12.00- 13.00 WIB
12.00-13.00 WIB
12.00-13.00 WIB
12.00-13.00 WIB
12.00-13.00 WIB
12.00-13.00 WIB
LAMA BEKERJA
8 JAM 8 JAM
8 JAM 8 JAM
8 JAM 8 JAM
8 JAM 8 JAM
8 JAM 8 JAM
HONOR Rp.
3.000.000- 3.500.000
Rp. 2.000.000-
2.500.000 Rp.
2.000.000- 2.500.000
Rp. 2.000.000-
2.500.000 Rp.
2.000.000- 2.500.000
Rp. 2.000.000-
2.500.000 Rp.
2.000.000- 2.500.000
Rp. 2.000.000-
2.500.000 Rp.
2.000.000- 2.500.000
Rp. 2.000.000-
2.500.000
Sumber: Data Kebun Binatang Medan 2015
Universitas Sumatera Utara
48
Tabel 2 PETUGAS KEBERSIHAN PEKARANGAN
NAMA Pernius
Hareva Ketua
Abdul Syukur
Anggota Otto Hartono
Anggota Sulistiyo
Anggota Martin
Rambe Anggota
Martin Riiandes Anggota
Nur Alamsyah Anggota
Sanjaya Ginting
Anggota Rudiono
Anggota
S E
N I
N JAM
BEKERJA 09.00-17.00
WIB 09.00-17.00
WIB 09.00-17.00
WIB 09.00-17.00
WIB 09.00-17.00
WIB 09.00-17.00
WIB 09.00-17.00
WIB 09.00-17.00
WIB 09.00-17.00
WIB JAM
ISTIRAHA T
12.30-13.30 WIB
12.30-13.30 WIB
12.30-13.30 WIB
12.30-13.30 WIB
12.30-13.30 WIB
12.30-13.30 WIB
12.30-13.30 WIB
12.30-13.30 WIB
12.30-13.30 WIB
LAMA BEKERJA
8 JAM 8 JAM
8 JAM 8 JAM
8 JAM 8 JAM
8 JAM 8 JAM
8 JAM S
E L
A S
A JAM
BEKERJA 09.00-17.00
WIB 09.00-17.00
WIB 09.00-17.00
WIB 09.00-17.00
WIB 09.00-17.00
WIB 09.00-17.00
WIB 09.00-17.00
WIB 09.00-17.00
WIB 09.00-17.00
WIB JAM
ISTIRAHA T
12.30-13.30 WIB
12.30-13.30 WIB
12.30-13.30 WIB
12.30-13.30 WIB
12.30-13.30 WIB
12.30-13.30 WIB
12.30-13.30 WIB
12.30-13.30 WIB
12.30-13.30 WIB
LAMA BEKERJA
8 JAM 8 JAM
8 JAM 8 JAM
8 JAM 8 JAM
8 JAM 8 JAM
8 JAM R
A B
U JAM
BEKERJA 09.00-17.00
WIB 09.00-17.00
WIB 09.00-17.00
WIB 09.00-17.00
WIB 09.00-17.00
WIB 09.00-17.00
WIB 09.00-17.00
WIB 09.00-17.00
WIB 09.00-17.00
WIB JAM
ISTIRAHA T
12.30-13.30 WIB
12.30-13.30 WIB
12.30-13.30 WIB
12.30-13.30 WIB
12.30-13.30 WIB
12.30-13.30 WIB
12.30-13.30 WIB
12.30-13.30 WIB
12.30-13.30 WIB
LAMA BEKERJA
8 JAM 8 JAM
8 JAM 8 JAM
8 JAM 8 JAM
8 JAM 8 JAM
8 JAM K
A M
JAM BEKERJA
09.00-17.00 WIB
09.00-17.00 WIB
09.00-17.00 WIB
09.00-17.00 WIB
09.00-17.00 WIB
09.00-17.00 WIB
09.00-17.00 WIB
09.00-17.00 WIB
09.00-17.00 WIB
JAM 12.30-13.30
12.30-13.30 12.30-13.30
12.30-13.30 12.30-13.30
12.30-13.30 12.30-13.30
12.30-13.30 12.30-13.30
Universitas Sumatera Utara
49 I
S ISTIRAHA
T WIB
WIB WIB
WIB WIB
WIB WIB
WIB WIB
LAMA BEKERJA
8 JAM 8 JAM
8 JAM 8 JAM
8 JAM 8 JAM
8 JAM 8 JAM
8 JAM J
U M
A T
JAM BEKERJA
09.00-17.00 WIB
09.00-17.00 WIB
09.00-17.00 WIB
09.00-17.00 WIB
09.00-17.00 WIB
09.00-17.00 WIB
09.00-17.00 WIB
09.00-17.00 WIB
09.00-17.00 WIB
JAM ISTIRAHA
T 12.30-13.30
WIB 12.30-13.30
WIB 12.30-13.30
WIB 12.30-13.30
WIB 12.30-13.30
WIB 12.30-13.30
WIB 12.30-13.30
WIB 12.30-13.30
WIB 12.30-13.30
WIB LAMA
BEKERJA 8 JAM
8 JAM 8 JAM
8 JAM 8 JAM
8 JAM 8 JAM
8 JAM 8 JAM
S A
B T
U JAM
BEKERJA 08.00-16.00
WIB 08.00-16.00
WIB 08.00-16.00
WIB 08.00-16.00
WIB 08.00-16.00
WIB 08.00-16.00
WIB 08.00-16.00
WIB 08.00-16.00
WIB 08.00-16.00
WIB JAM
ISTIRAHA T
12.00-13.00 WIB
12.00-13.00 WIB
12.00-13.00 WIB
12.00-13.00 WIB
12.00-13.00 WIB
12.00-13.00 WIB
12.00-13.00 WIB
12.00-13.00 WIB
12.00-13.00 WIB
LAMA BEKERJA
8 JAM 8 JAM
8 JAM 8 JAM
8 JAM 8 JAM
8 JAM 8 JAM
8 JAM M
I N
G G
U JAM
BEKERJA 08.00-16.00
WIB 08.00-16.00
WIB 08.00-16.00
WIB 08.00-16.00
WIB 08.00-16.00
WIB 08.00-16.00
WIB 08.00-16.00
WIB 08.00-16.00
WIB 08.00-16.00
WIB JAM
ISTIRAHA T
12.00-13.00 WIB
12.00-13.00 WIB
12.00-13.00 WIB
12.00-13.00 WIB
12.00-13.00 WIB
12.00-13.00 WIB
12.00-13.00 WIB
12.00-13.00 WIB
12.00-13.00 WIB
LAMA BEKERJA
8 JAM 8 JAM
8 JAM 8 JAM
8 JAM 8 JAM
8 JAM 8 JAM
8 JAM HONOR
Rp. 3.000.000-
3.500.000 Rp.
2.000.000- 2.500.000
Rp. 2.000.000-
2.500.000 Rp.
2.000.000- 2.500.000
Rp. 2.000.000-
2.500.000 Rp. 2.000.000-
2.500.000 Rp. 2.000.000-
2.500.000 Rp. 2.000.000-
2.500.000 Rp. 2.000.000-
2.500.000
Sumber: Data Kebun Binatang Medan 2015
Universitas Sumatera Utara
50
Upaya – upaya yang dilakukan Kebun Binatang Medan Terhadap Perlindungan dan Kebersihan Kebun Binatang diantaranya
:
1. Pemberian Pakan Yang Teratur bagi hewan-hewan
Setiap hewan-hewan mendapatkan makanan setiap harinya. Makanan diberikan disesuaikan dengan jenis hewannya. Seperti harimau diberikan daging,
burung elang diberikan ikan dan daging, buaya diberikan daging, monyet dan sejenisnya diberikan buah-buahan seperti buah pisang, ayam diberi makan biji-
bijian, ular diberi makan daging, dan hewan lainnya diberi makanan sesuai dengan jenisnya dan atas anjuran dokter hewan yaitu bapak suci yang bertugas di
kebun binatang tersebut. Peran bapak Suci sangat penting karena keadaan hewan yang kurang sehat dapat langsung dideteksi secara cepat, dikhawatirkan hewan
mempunyai penyakit tertentu yang dapat menular atau mempengaruhi jenisnya maupun hewan lainnya. Dan pihak kebun Binatang dapat segera mengambil
keputusan secara cepat untuk menangani hewan yang sakit. Setiap berkunjung ke kebun binatang kita akan menemui bapak Suci yang bertugas merawat kesehatan
hewan-hewan dengan memeriksa kondisi hewan. Beliau hampir setiap hari datang ke KBM . Bapak Suci kerap di panggil dokter, karena memang berprofesi sebagai
dokter hewan. Bapak Suci dapat juga berperan sebagai dokter untuk manusia jika sewaktu-waktu di kebun binatang ada pengunjung yang membutuhkan tenaga
dokter maka bapak tersebut orang yang pertama sekali menolong pengunjung yang membutuhkan pertolongan.
Universitas Sumatera Utara
51
2. Penyediaan kandang tempat hidup
Tempat yang dijadikan kandang bagi hewan-hewan di kebun binatang cukup besar, hal ini untuk memudahkan hewan-hewan bergerak. Hal tersebut juga
mendukung pertumbuhan hewan supaya lebih leluasa karena hewan yang bebas bergerak membantu pertumbuhan hewan-hewan juga. Di dalam kandang-kandang
akan ditemukan pohon minimal satu dengan berbagai ukuran ada yang besar dan berukuran sedang. Alasan pohon ini tidak ditebang saat pembangunan kandang
supaya hewan-hewan tidak merasa terlalu asing dengan kandang yang hanya ada kawat ataupun semen tanpa adanya sebatang pohon. Karena sebagian besar hewan
tersebut berasal dari alam liar yang habitatnya penuh dengan tumbuh-tumbuhan ataupun pepohonan. Seperti di dalam kandang burung terdapat pohon supaya
burung bebas terbang ke ranting-ranting pohon dan bertengger diatas pohon tersebut, demikian juga monyet dan sejenisnya, supaya bebas memanjat dan
bergelantungan sesuka hatinya, dalam kandang harimau juga terdapat pohon besar yang sewaktu-waktu harimau bisa memanjat di pohon tersebut.
Tidak hanya pohon yang tersedia di dalam kandang, tempat minum dan tempat mandi hewan juga terdapat di dalam kandang hewan tersebut. Setiap
kandang memiliki tempat minum yang disediakan di dalam bak atau kolam kecil yang sekaligus sebagai tempat hewan-hewan menyegarkan badannya. Hal tersebut
salah satu bentuk atau cara petugas dalam memelihara hewan-hewan di kebun binatang.
Kandang-kandang tersebut dibentuk sedemikian rupa agar mirip dengan habitat aslinya yang didukung dengan rumput, batuan, kolam, tempat
Universitas Sumatera Utara
52
bergelantung. setiap model ataupun ukuran kandang disesuaikan dengan jenis maupun tingkah laku hewan tersebut. Akan tetapi pihak kebun binatang berusaha
membuat kondisi kandang sesuai seperti habitat aslinya.
3. Kebersihan Kandang dan Hewan
Jadwal petugas kebersihan kandang dan hewan menurut SOP standart operasional procedur kebun binatang Medan di lakukan setiap hari yaitu mulai
jam 9 pagi sampai jam 5 sore. Masing-masing petugas telah di tentukan kandang dan hewan yang akan mereka urusi setiap harinya, satu orang petugas mampu
membersihkan 2 sampai 3 jenis hewan beserta kandangnya,disesuaikan dengan keahlian mereka dalam menghadapi hewan-hewan disana. Seseorang yang sudah
ahli baik dari segi perawatan ataupun mampu menjinakkan hewan tertentu di sebut keeper. Setiap hewan sudah memiliki keeper masing-masing. Para petugas
yang biasa di panggil pihak KBM dengan sebutan keeper ini biasanya membersihkan kandang serta memandikan hewan pada pagi hari yaitu mulai
pukul 09:00 dan selesai pada pukul 11:30, sebelum membersihkan kandang dan hewan para petugas biasanya singgah terlebih dahulu di klinik hewan yang berada
tidak jauh dari lokasi kandang hewan-hewan tersebut. Para petugas singgah di klinik tersebut untuk mempersiapkan makanan masing-masing hewan yang akan
mereka urusi. Karena stok makanan untuk semua hewan memang sudah dipersiapkan di klinik tersebut, jadi para keeper tinggal mengolahnya agar bisa
langsung diberikan kepada hewan-hewan. setelah selesai membersihkan kandang dan memandikan hewan mereka akan
beristirahat di warung-warung yang ada di lokasi kebun binatang sambil minum
Universitas Sumatera Utara
53
kopi dan bercerita-cerita sampai tiba waktu mereka pulang ke rumah. Seperti yang dilakukan bapak Peryasto yang merupakan keeper dari kucing emas, ular dan
burung merak. Setiap harinya beliau membersihkan kandang dan hewan yang di pegangnya. Sebelum memulai pekerjaannya di pagi hari beliau terlebih dahulu
membantu istrinya membuka warung dimana istri beliau berjualan makanan, jajanan, dan juga soufenir di dalam KBM tersebut. Setelah itu beliau berkeliling
KBM dengan menggunakan sepeda motor untuk memantu aman atau tidaknya kondisi KBM. Setelah itu beliau pergi ke klinik hewan untuk mengolah makanan
hewan yang telah disediakan disana. Sebelum memberi makan hewan beliau terlebih dahulu membersihkan kandang hewan serta mengganti tempat minum dan
mandi hewan tersebut. Salah satu kendala yang dihadapi beliau saat membersihkan kandang yaitu banyaknya sampah yang di buang pengunjung
kedalam kandang. Seperti botol minuman, ranting dan kayu. Setelah selesai membersihkan kandang dan memberi makan hewan, beliau
pergi ke warung tempat istrinya berjualan, disinilah beliau istirahat, makan,minum kopi, merokok dan jika tidak ada pekerjaan lagi beliau membantu istrinya
berjualan sampai sore hari diwarung tersebut. Namun dalam observasi penulis dilapangan ternyata tidak semua petugas yang
datang setiap harinya untuk membersihkan kandang-kandang dan hewan yang ada disana.
Hanya sebagian petugas saja yang disiplin setiap harinya dalam menjalankan tugasnya, yaitu petugas yang bertanggung jawab pada kandang harimau, beruang,
rusa, burung merak, kucing emas dan ular. Sementara hewan-hewan seperti
Universitas Sumatera Utara
54
unggas, burung, buaya, siamang, orang utan, biawak dan lainnya tidak rutin di bersihkan oleh masing-masing petugasnya.Hal ini terlihat pada waktu penulis
melakukan observasi dilapangan. Dimana hewan-hewan tersebut tidak ada yang dibersihkan secara rutin, jarang sekali terlihat petugas yang membersihkan.
Lain hal nya seperti gajah yang tidak memiliki kandang dikarenakan gajah di lepaskan di alam terbuka, cara membersihkannya langsung membawa gajah
tersebut ke sungai yang ada di areal kebun binatang dan akan dimandikan oleh kepeer nya. Semua yang bertugas membersihkan hewan dan kandang biasanya
sudah pegawai tetap karena mereka memang harus orang-orang yang sudah mempunyai keahlian khusus di bidang hewan, lain halnya dengan petugas
pekarangan yang hanya menyapu dan mengutip sampah yang mana pekerjaan ini dapat dikerjakan oleh banyak orang. Tetapi ada kemungkinan karena mereka
merasa sudah pegawai tetap membuat sebagian dari mereka merasa sepele dengan kedisiplinan bekerja mereka. Lain hal nya dengan pegawai lepas harian PLH
yang memang dituntut disiplin saat bekerja, karena jika mereka tidak disiplin kemungkinan besar mereka bisa tidak di panggil oleh pihak KBM untuk bekerja
lagi, dan jika mereka tidak bekerja maka mereka tidak akan mendapatan bayaran. Dari sekian banyak kandang yang ada hal yang paling menarik perhatian
peneliti adalah petugas yang membersihkan bagian kandang hewan buas seperti harimau dan beruang karena petugas harus berhadapan langsung dengan hewan-
hewan buas tersebut saat membersihkan nya. Kandang harimau dan beruang ini di pegang oleh pak Eddy dan Budi.mereka
merupakan kepeerahli dari hewan- hewan buas ini dan menurut informan lain nya
Universitas Sumatera Utara
55
mereka merupakan
petugas yang
paling rajin
dalam menjalankan
tugasnya.Mereka sudah mempunyai keahlian khusus yang telah mereka pelajari saat mereka di berangkatkan pihak KBM ke Jambi untuk sekolah tentang hewan-
hewan buas tersebut. Hampir setiap hari mereka membersihkan kandang serta memandikan hewan
nya. Dan ternyata cara membersihkannya yaitu Sebelum mereka masuk ke dalam kandang harimau tersebut mereka terlebih dahulu memasukkan harimau tersebut
ke kandang preventif. Kandang preventif adalah sebuah kandang yang ada di dalam kandang, yang ukurannya hanya sedikit lebih besar dari ukuran badan
hewan yang ada di dalamnya. Kandang ini memang di gunakan untuk mengamankan hewan saat kandang yang sesungguhnya akan di buka. Karena
kalau harimau ini lepas akan berbahaya bagi para pengunjung. Ketika Harimau sudah masuk dalam kandang tersebut barulah para petugas mengunci kandang
preventif tersebut dari luar, setelah di pastikan harimau sudah terkurung di dalam kandang preventif tersebut petugas mulai berani masuk ke dalam kandang
sesungguhnya untuk menyapu dan membersihkan kandang. Pekarangan kandang di sapu seperti biasa dengan menggunakan sapu lidi
sedangkan kandang nya di sirami oleh air dengan menggunakan selang sambil menggosok-gosok kotoran harimau tersebut. Kotoran harimau tersebut di
masukkan ke dalam sebuah kantong plastik besar dan tidak di buang karena menurut pengakuan Pak Eddy kotoran ini memiliki harga yang cukup mahal
sekitar Rp 100.000 per kg nya jadi kotoran tersebut tidak mereka buat sebagai pupuk kompos karena lebih untung bila dijual kepada orang yang membeli. Dan
Universitas Sumatera Utara
56
hasil penjualan kotoran harimau tersebut untuk pak Edy karena tidak diminta oleh pihak KBM. Mungkin hal ini juga yang menjadi salah satu pemicu pak Edy untuk
semangat bekerja yaitu disaat beliau mendapatkan uang tambahan dari penjualan kotoran harimau tersebut. Kemudian harimau juga akan di mandikan dengan
menggunakan selang air yang keluar dari selang tersebut akan di arahkan ke mulut dan badan harimau, hal ini dilakukan saat harimau masih terkurung di kandang
preventif. Tidak jarang harimau akan mengaum dan mengamuk saat di mandikan tetapi para petugas sudah biasa akan hal tersebut.
Demikian juga dengan kandang-kandang lain nya hampir sama cara membersihkan, intinya setiap hewan yang di anggap buas pasti memiliki kandang
preventif di setiap kandangnya, dan para hewan buas tersebut akan dimasukkan ke dalam kandang preventif tersebut sebelum petugas masuk untuk membersihkan
kandang-kandang mereka. Tetapi tidak semua hewan di mandikan di pagi hari seperti burung atau pun unggas lain nya, mereka biasa nya di semprot dengan air
tiga kali sehari,hal ini di lakukan untuk menjaga kesegaran dan ke indahan bulu burung-burung dan unggas. Ada juga hewan yang tidak di mandikan setiap hari di
karenakan ada hewan tertentu yang memang tidak pemandi seperti Monyet dan Ular.
Petugas kebersihan tidak mendapatkan kesulitan pada saat menjalankan tugasnya karena menurut mereka asalkan ada kemauan untuk bekerja pasti
bisa.Mereka tidak merasa jenuh karena memang sudah itulah pekerjaan mereka untuk menghidupi keluarga mereka. Apalagi setelah lelah bekerja mereka bisa
langsung istirahat seperti minum kopi ke warung-warung yang ada di areal kebun
Universitas Sumatera Utara
57
binatang tersebut, yang mana sebagian besar tukang warung masih mempunyai hubungan kekeluargaan yang cukup dekat dengan para petugas. Para petugas
memang sudah ahli didalam mengerjakan pekerjaannya tetapi mereka tetap berhati-hati saat menjalankan tugasnya.
Universitas Sumatera Utara
58
Gambar 2. Petugas membersihkan kandang dan memandikan hewan. Sumber: Dokumentasi pribadi
Universitas Sumatera Utara
59
4. Kebersihan lingkungan kebun binatang
Gambar 3. Petugas kebersihan tukang sapu KBM Sumber. Dokumentasi pribadi
Kebersihan sangat dibutuhkan dimanapun atau pada bagian apapun, termasuk lingkungan kebun binatang karena kebersihan suatu tempat bisa mempengaruhi
minat setiap orang dalam melakukan kunjungan. Seperti pada kebun binatang yang menjadi perhatian utama pengunjung adalah kebersihannya dengan
lingkungan yang bersih pengunjung akan nyaman saat melihat hewan-hewan yang tinggal didalam kandangnya masing-masing.
Kebersihan lingkungan ditanggung jawabi oleh petugas kebersihan sendiri yang disediakan oleh pihak kebun binatang.Jam kerja nya juga sama dengan
petugas lainnya yaitu mulai pukul 09.00 WIB sampai 17.00 WIB. Dan beristirahat pada pukul 12.30 WIB sampai 13:30 WIB. Akan tetapi sebelum tiba waktunya
istirahat para pekerja biasanya akan beristirahat ketika mereka merasa pekerjaannya telah selesai. Mereka biasanya istirahat sambil minum kopi di
warung sekitar KBM, ataupun berkumpul di klinik hewan sambil bercerita-cerita. Dan tak jarang waktu istirahat mereka jauh lebih panjang dari waktu istirahat yang
telah ditentukan pihak KBM. Setiap petugas membersihkan hampir 2 hektar
Universitas Sumatera Utara
60
pekarangan setiap harinya, hal ini dikarenakan cukup luas nya pekarangan kebun binatang sekitar 30 hektar sementara jumlah petugas tidak terlalu banyak. Hal ini
lah yang kadang kala menjadi keluhan para petugas apalagi disaat musim gugur tiba, akan banyak sekali sampah-sampah dedaunan yang harus mereka bersihkan,
belum lagi sampah yang berasal dari pengunjung. Komentar dari petugas kebersihan sendiri Bapak Surip Ginting, berupa:
“Kebersihan kebun binatang ini selalu kami perhatikan, saya sendiri petugas kebersihan selalu membersihkan kebun
binatang ini sesuai dengan bidang yang dibebankan kepada saya. Jadwal pembersihan saya yaitu pagi dan sore hari.
Seperti saat ini musim panas biasanya daun-daun akan banyak
berguguran membuat
saya kewalahan
membersihkannya,saking banyaknya daun berguguran. Daun-daun dan sampah lainnya biasanya saya bakar saja
atau saya buang pada tong sampah di depan kebun binatang untuk diangkut petugas sampah nantinya”.
Penjelasan Bapak Ginting di atas menjelaskan bahwa, setiap hari kebersihan kebun binatang selalu diawasi atau dibersihkan. Tetapi penjelasan bapak Surip
Ginting sedikit berbeda dengan apa yang saya lihat dilapangan, dimana masih banyak nya daun-daun dan sampah lainnya yang berserakan di lokasi KBM.
Bapak Surip Ginting merupakan salah satu petugas lepas harian Plh , menurut pengamatan saya bapak yang memiliki umur hampir 60 tahun ini merupakan pekerja
yang paling rajin di bandingkan dengan pekerja lainnya. Dimana setiap melakukan observasi penulis hampir setiap hari selalu melihat Bapak ini menyapu dan terus
menyapu di jam kerjanya. Berbeda dengan pekerja lainnya apalagi yang sudah pegawai tetap, mereka kadang masuk dan kadang tidak. Hal ini terbukti dari observasi penulis
ketika dilapangan, dimana penulis kadang melihat mereka, dan dihari berikutnya mereka tidak terlihat lagi.
Universitas Sumatera Utara
61
Petugas kebersihan yang bertanggung jawab atas sampah-sampah di kebun binatang juga dibagi tugas dan wilayah masing-masing yang harus dibersihkan.
Setiap hari petugas kebersihan pekarangan akan membersihkan lingkungan kebun binatang dua kali dalam sehari yaitu pagi dan sore hari. Waktu yang ditentukan
tersebut supaya tidak menghambat para pengunjung yang sedang berjalan-jalan mengelilingi kebun binatang. Pada pagi hari supaya para pengunjung tidak lagi
menjumpai sampah-sampah yang berserakan, dan pada sore hari dilakukan juga pembersihan karena pengunjung sering membuang sampah sembarangan dan
daun-daun yang berjatuhan untuk segera dibersihkan kembali. Para petugas kebersihan melakukan hal tersebut setiap hari. Untuk kebersihan kotoran hewan
yang berserakan disekitar kebun binatang atau jalan jalan yang ada di dalam kebun binatang, akan dibersihkan oleh petugas kebersihan yang khusus
membersihkan kotoran tersebut. biasanya petugas mengumpulkan kotoran tersebut di suatu tempat dan dikumpulkan disana, belum ada pengolahan secara
khusus untuk kotoran-kotoran hewan tersebut, begitu juga dengan sampah- sampah yang lainnya. Sebagian kotoran tersebut sering dijadikan pupuk untuk
tumbuh-tumbuhan yang ada di sekitar kebun binatang, sebagian lagi biasanya di ambil masyarakat setempat yang dimanfaatkan untuk tanaman mereka. Karena
kebanyakan masyarakat yang bermukim disekitar kebun binatang adalah petani sehingga sangat menguntungkan bagi mereka untuk memanfaatkan kotoran-
kotoran hewan tersebut. Berbeda dengan kotoran harimau yang memang dijual oleh keepernya kepada petani karena memiliki harga yang cukup tinggi. Menurut
penjelasan mereka kotoran harimau tersebut dipercaya bisa mengusir babi hutan
Universitas Sumatera Utara
62
yang dapat merusak tanaman mereka seperti sawit dan tanaman lainnya. Dimana jika babi hutan tersebut melihat ataupun mencium ada kotoran harimau, maka
hewan tersebut akan berfikir kalau di lokasi tersebut ada harimau. Kemudian babi hutan tersebut pun akan pergi dengan sendirinya.
5. Kebersihan Sungai Kebun Binatang
Saat berkunjung ke kebun binatang akan ditemukan sungai yang menambah keindahan dan keasrian kebun binatang. Sungai ini dimanfaatkan pihak kebun
binatang sebagai wahana bermain bagi para pengunjung. Dengan disediakannya sampan, perahu bebek, dan ban semua hal tersebut untuk memenuhi kebutuhan
wisata para pengunjung. Oleh karena itu kebersihan sungai tersebut harus tetap dijaga supaya pengunjung merasa nyaman saat bermain disungai. Petugas
kebersihan setiap hari membersihkan sungai tersebut yakni; dengan mencabuti rumput-rumput disekitar sungai atau memangkasnya, membersihkan daun-daun di
dalam dan sekitar sungai tersebut, membersihkan perahu, sampan dan lain sebagainya yang mendukung wahana bermain tersebut.Sungai ini berbeda aliran
dengan sungai dimana gaja dimandikan, jadi para pengunjung tidak akan tercemar dengan kotoran gajah.
6. Pengawasan dan Perlindungan Pihak kebun binatang
Pihak kebun binatang Medan melakukan pengawasan dan perlindungan secara ketat terhadap hewan-hewan untuk menghindari hal–hal yang tidak
diinginkan dengan melakukan penjagaan yang ketat dan peninjauan secara langsung terhadap hewan-hewan di Kebun Binatang Medan dan tidak
memperbolehkan pengunjung memberi makanan terhadap hewan tersebut untuk
Universitas Sumatera Utara
63
menghindari hal yang tidak diinginkan. Hal yang tidak diinginkan tersebut bisa membahayakan kehidupan hewan juga, karena pengunjung belum terlalu paham
akan makanan yang baik bagi hewan-hewan. Selain itu dengan memberikan makanan pada hewan-hewan bisa saja membahayakan jiwa pengunjung karena
mungkin saja hewan bisa merasa tidak nyaman saat dikerumuni banyak orang dan jarak yang terlalu dekat, hewan tersebut bisa saja bertindak menyerang
pengunjung. Pengunjung juga dilarang untuk tidak melempari hewan-hewan baik itu
makanan atau apa saja yang digunakan pengunjung untuk melempari hewan, selain mengotori kandang hewan mungkin saja hewan bertindak kasar karena
terkena lemparan pengunjung. Untuk itu pengawasan sangat dibutuhkan untuk keselamatan pengunjung. Pihak kebun binatang juga sangat mengharapkan kerja
sama yang baik untuk mematuhi setiap peraturan atau himbauan yang dibuat pihak kebun binatang.
7. Sarana dan Prasarana
Jenis, ukuran dan jumlah fasilitas-fasilitas yang dikembangkan di Kebun Binatang Medan disesuaikan dengan tujuan, fungsi dan daya tampung area Kebun
Binatang Medan. Sampai dengan saat ini, sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Kebun Binatang Medan untuk menunjang aktivitas kerja perusahaan adalah
komputer, telepon, rak buku, kursi, meja, ruang tamu, tempat parkir, toilet, kamar mandi, musollah, klinik hewan, wahana bermain, delman, dan lain sebagainya
3.5. Landasan Peraturan Kebun Binatang Medan
Universitas Sumatera Utara
64
3.5.1. Peraturan perundang-undangan
Sebagai tempat pengelolaan satwa Kebun Binatang Medan dalam melaksanakan fungsinya berlandaskan pada peraturan perundang-undangan,
diantaranya: 1 Undang-undang Nomor 6 Tahun 1967 tentang Ketentuan Pokok Peternakan
dan Kesehatan Hewan; 2 Undang-undang Nomor 9 Tahun 1985 tentang Perikanan;
3 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya;
4 Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang; 5 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1994 tentang Ratifikasi Konvensi PBB
Mengenai Keanekaragaman Hayati; 6 Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup; 7 Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, dan
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2000 8 Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis
Tumbuhan dan Satwa Liar; 9 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah
dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom; 10 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1978 tentang
Ratifikasi Convention International on Trade Endagered Flora and Fauna Species CITIES;
Universitas Sumatera Utara
65
11 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung.
3.5.2. Etika Pengelolaan KBM
Kaidah tata laku keprofesian bagi Kebun Binatang Medan yakni; Senantiasa berusaha meningkatkan standart kesejahteraan satwa dan pendidikan masyarakat,
dalam upaya konservasi dengan menggunakan dan meningkatkan keahlian yang ada secara tulus dan bersungguh-sungguh untuk kepentingan satwa. Mengikuti
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku; dan menjalin hubungan kerjasama antar kebun binatang dan berbagai pihak untuk menerima dan
menyebarkan informasi. Serta melakukan penyusunan program bersama di bidang
teknologi, perawatan, pengembangbiakan dan pengembangan kebun binatang. 3.5.3.
Pengelolaan Koleksi Satwa
Salah satu petugas kebun binatang Bapak Suci menjelaskan bahwa pengelolaan koleksi satwa di Kebun Binatang Medan meliputi:
1 Pemilihan Jenis
Jenis satwa yang dipilih untuk diperagakan di Kebun Binatang Medan harus memenuhi syarat-syarat yaitu memiliki:
a Nilai konservasi; b Nilai penelitian;
c Nilai pendidikan; dan d Nilai daya tarik peragaan.
Universitas Sumatera Utara
66
Oleh karena itu setiap hewan yang dipelihara di kebun binatang juga melalui seleksi, binatang yang terbaik dan memiliki nilai-nilai yang diuraikan di atas
sajalah yang akan mereka pelihara di dalamnya.
2 Penambahan Jumlah
Penambahan jumlah dan jenis satwa koleksi dilakukan dengan: a Kelahiran positif dari koleksi hasil pengembangbiakan;
b Tukar menukar; c Penangkapan resmi jenis satwa dari habitatnya;
d Sumbangan; dan e Titipan hasil sitaan instansi berwenang.
kebun binatang Medan telah melaksanakan semua poin yang tertera di atas. Kebun Binatang Medan mengoleksi berbagai hewan melalui keberhasilan
pengembangbiakan seperti Harimau Sumatera sebagai logo KBM sekarang ini. Tukar menukar juga dilakukan dengan kebun binatang lainnya seperti dengan
kebun binatang siantar dan dengan masyarakat. Masyarakat yang melakukan penangkapan di hutan atau di ladang juga mereka tampung di KBM untuk
dilakukan pemeliharaan yang lebih insentif agar terhindar dari kepunahan akibat ulah pemburu-pemburu dan ulah manusia yang menyebabkan kebakaran hutan
yang kerab kali sering terjadi. Semua penjelasan tersebut merupakan keterangan oleh Bapak Suci sebagai informan saya saat melakukan penelitian di kebun
binatang Medan.
3 Pengendalian populasi
Universitas Sumatera Utara
67
Kelebihan populasi diatasi dengan: a Menukar satwa dengan yang diperlukan dari kebun binatang taman satwa
lain; b Re-introduksi satwa ke alam dikembalikan ke habitat, in-situ; dan
c Cara lain yang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
4 Pengangkutan satwa dari dan ke Kebun Binatang Medan harus memenuhi syarat:
a Dokumen perizinan dan karantina sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku;
b Kandang, jenis transportasi dan alat perlengkapan disesuaikan dengan jenis dan perilaku satwanya;
c Pelaksanaan karantina; dan d Catatan lengkap tentang masing-masing individu satwanya.
5 Kematian satwa
a Setiap kematian satwa harus dilakukan pemeriksaan dan pelaporan atas penyebab kematian satwa; dan
b Satwa yang mati, bangkainya dapat dimanfaatkan dengan cara diawetkan untuk tujuan penelitian dan pendidikan.
Untuk itu pengelolaan kebun binatang harus memperhatikan semuanya mulai dari pengambilan atau pengadopsian hewan yang harus memiliki status yang jelas
dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pemeliharaan sampai dengan kematian hewan harus tertera dalam suatu buku laporan KBM yang dimanfaatkan sebagai
bukti keberhasilan dan bagaimana petugas-petugas dalam menjalankan tugasnya
Universitas Sumatera Utara
68
apahkah berhasil atau tidak. Yang terbaik untuk hewan yang dikoleksi diberikan oleh negara dan harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang dibuat
dan harus dilaksanakan dengan baik oleh orang-orang yang terlibat di dalamnya.
3.5.4. Pengembangbiakan Satwa
Pergeseran fungsi kebun binatang taman satwa menuntut Kebun Binatang Medan melakukan upaya pengembangbiakan sesuai dengan peraturan, kaidah dan
etika yang berlaku. Adapun pertimbangan dan syarat pengembangbiakan adalah: 1 Pemilihan jenis satwa;
2 Perencanaan pengembangbiakan; 3 Pengelolaan pengembangbiakan; dan
4 Sumber daya manusia pelaksana pengembangbiakan. Oleh karena itu Kebun Binatang Medan pernah mengembangbiakkan Harimau
Sumatera atas upaya tersebut KBM mendapat penghargaan, sehingga 3 tahun terakhir ini logo dari KBM sendiri mengalami perubahan. Jika dulunya logo KBM
gambar Elang, maka sekarang logo dari Kebun Binatang Medan adalah gambar tiga Harimau Sumatera. Pergantian logo ini sendiri karena kesuksesan KBM
mengembangbiakkan Harimau Sumatera tersebut.
3.6. Kesehatan dan Kesejahteraan Satwa