Ketentuan Larangan Kebun Binatang Medan

36 Lokasi KBM sekarang ini sangat asri dikelilingi berbagai pepohonan dan lahan pertanian penduduk. Berkunjung ke-KBM tidak begitu sulit karena kita bisa menaiki berbagai kendaraan menuju KBM tersebut, yakni; angkutan umum seperti angkot pintu belakang yang berwarna kuning, kendaraan pribadi, becak dan lain sebagainya. Akses jalan menuju Kebun Binatang Medan sangat mudah. Kita bisa lewat darimana saja, tergantung darimana kita berangkat.Tetapi sebagian besar pengunjung masuk dari jlan jamin ginting,lalu belok kekiri ke jalan Luku kemudian sampai bertemu jalan Pintu Air IV kita lurus terus sampai kita menemukan plang pintu masuk ke Medan Zoo. Kita juga bisa dari flyover Jamin Ginting tidak jauh dari pajak Simalingkar ada pangkalan motor minibus Sinabung Berastagi. Dari sini kita akan menemukan simpang yang bernama simpang kuala lalu kita belok kiri arah ke pasar pasar tradisional, disana kita akan melihat papan penanda “Medan Zoo” ikuti saja jalan tersebut, dan jangan terkejut antara plang penanda Medan Zoo dengan lokasi Kebun Binatang Medan masih lumayan jauh. Kita akan melalui jalan berkelok dan hawa sejuk karena kanan dan kiri jalan masih banyak pohon bambu. Dari arah sebelah kiri setelah jalan mendaki jembatan kecil ada sekolah islam Al-Azhar kemudian kita akan melewati perumahan simalingkar B Dari sini masih terus lagi sampai bertemu dengan gerbang selamat datang di Kebun Binatang Medan.

2.5. Ketentuan Larangan Kebun Binatang Medan

Setiap lembaga konservasi dilarang: 1. Memindah tangankan izin lembaga konservasi kepada pihak lain tanpa persetujuan menteri kehutanan Universitas Sumatera Utara 37 2. Memperjual belikan tumbuhan dan satwa dilindungi yang merupakan koleksi 3. Melakukan pertukaran tumbuhan dan satwa dilindungi tanpa izin 4. Melakukan persilangan antar jenis tumbuhan dan satwa yang menjadi koleksinya 5. Melakukan perkawinan satwa dalam satu kekerabatan inbreeding 6. Memperagakan satwa yang sedang bunting atau sakit serta memperagakan satwa yang tidak sesuai dengan etika dan kesejahteraan satwa.

2.5.1. Pembinaan dan Evaluasi

Pembinaan terhadap lembaga konservasi dilakukan oleh direktur jenderal perlindungan hutan dan konservasi alam PHKA, kementerian kehutanan, dan di lapangan dilakukan oleh balai konservasi sumber daya alam BKSDA setempat. Pembinaan dilakukan terhadap aspek teknis, administrasi dan pemanfaatan tumbuhan dan satwa koleksi yang dipelihara. Aspek tekhnis tersebut meliputi: koleksi, penandaan, pemeliharaan, pengembangbiakan, penyelamatan, penjarangan tumbuhan dan mutasi satwa, sarana dan prasarana pengelolaan tumbuhan dan satwa. Aspek administrasi meliputi: perizinan, pendapatan koleksi, studbook pelaporan pengelolaan tumbuhan dan satwa, serta kerjasama kemitraan. Aspek pemanfaatan meliputi: Peragaan, tukar-menukar, pengembangbiakan, pelepasliaran, penelitian dan pendidikan. Evaluasi terhadap lembaga konservasi alam PHKA, departemen kehutanan dilakukan sekurang-kurangnya satu kali dalam satu tahun. Di lapangan evaluasi dilaksanakan oleh balai konservasi sumber daya alam BKSDA setempat. Universitas Sumatera Utara 38 Evaluasi dilakukan terhadap seluruh aspek kegiatan pengelolaan baik teknis, administrasi, dan pemanfaatan tumbuhan dan satwa.

2.5.2. Perolehan Tumbuhan dan Satwa Liar untuk Lembaga Konservasi

Lembaga konservasi dapat memperoleh spesies jenis tumbuhan dan satwa untuk koleksinya, dari: 1. Hasil sitaan atau penyerahan dari pemerintah atau penyerahan dari masyarakat. 2. Hibah atau pemberian atau sumbangan dan lembaga konservasi lainnya. 3. Tukar menukar 4. Pembelian untuk jenis-jenis yang tidak dilindungi 5. Pengambilan atau penangkapan dari alam Pengambilan atau penangkapan dari alam dapat dilakukan apabila: 1. Untuk kepentingan pemurnian genetik 2. Untuk kepentingan penyelamatan jenis 3. Tidak dapat memperoleh jenis dan sumber sebagaimana dimaksud pada butir 1, 2, 3, dan 4 diatas Bagi pemohon lembaga konservasi yang telah mempunyai koleksi satwa sebelum diterbitkan izin lembaga konservasi, harus dapat menunjukkan surat keterangan asal-usul satwa secara sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2.5.3. Hapusnya Izin Lembaga Konservasi

Izin lembaga konservasi tumbuhan dan satwa liar akan dihapus apabila: 1. Jangka waktu ijin yang diberikan telah berakhir dan tidak diperpanjang Universitas Sumatera Utara 39 2. Diserahkan kembali oleh pemegang izin kepada pemerintah sebelum jangka waktu ijin yang diberikan berakhir 3. Dicabut oleh menteri kehutanan sebagai sanksi pelanggaran Lembaga konservasi merupakan pusat utama keahlian dalam pengelolaan populasi kecil melalui penguatan kerjasama lokal, regional dan global untuk tujuan viable population. Lembaga konservasi adalah lembaga yang bergerak dibidang konservasi tumbuhan dan atau satwa liar diluar habitatnya ex-situ, baik berupa lembaga pemerintahan maupun non pemerintah yang berfungsi untuk pengembangbiakan atau penyelamat tumbuhan dan satwa dengan tetap menjaga kemurnian jenis, guna menjamin kelestarian keberadaan dan pemanfaatannya. Lembaga konservasi memiliki fungsi utama pengembangbiakan dan penyelamatan tumbuhan dan satwa dengan tetap mempertahankan kemurnian jenisnya, lembaga konservasi juga memiliki fungsi sebagai tempat pendidikan , peragaan, penelitian, pengembangan Ilmu Pengetahuan, sarana perlindungan dan pelestarian jenis, serta sarana rekreasi. Pengelolaan lembaga konservasi dilakukan berdasarkan etika dan kaidah kesejahteraan satwa.

2.5.4. Larangan Dari Pihak Kebun Binatang Medan

Untuk menjaga ketertiban serta kenyamanan para pengunjung saat berkunjung di kebun binatang pihak dari KBM membuat aturan-aturan yang tidak boleh dilanggar para pengunjung. Aturan atau himbauan yang dibuat pihak KBM berupa tulisan-tulisan yang diletakkan pada kandang-kandang hewan dan pepohonan. Tulisan-tulisan tersebut yakni; supaya setiap pengunjung tidak terlalu dekat dengan kandang karena hewan tersebut sangat ganas, serta tidak boleh Universitas Sumatera Utara 40 memberikan makanan pada hewan, dan tidak membuang sampah sembarangan. Bagi pedagang supaya tidak menawarkan tikar-tikar di pintu masuk karena sangat mengganggu kenyamanan pengunjung Gambar 1. Himbauan di kandang KBM Sumber. Dokumentasi pribadi Aturan-aturan tersebut sangat bermanfaat bagi pengunjung sendiri namun pada kenyataannya masih banyak pengunjung yang tidak menaati aturan-aturan yang diterapkan. Misalnya himbauan untuk tidak memberi makan hewan, masih banyak pengunjung yang bersikeras memberikan makanan pada hal himbauan tersebut ditempel tidak jauh dari kandang binatang itu sendiri. Kesalahan lainnya yaitu pada saat pengunjung membuang sampah sembarangan padahal sepanjang jalan Universitas Sumatera Utara 41 banyak ditemukan tong sampah dan hanya berjarak 5 meter dengan tempat sampah lainnya. Kesalahan yang paling fatal menurut peneliti sendiri yaitu pada saat pengunjung melempari hewan dengan ranting-ranting juga dengan botol- botol aqua atau botol minuman lainnya pada hewan yang berada di kandang. Kurangnya kesadaran dari sebagian pengunjung sangat membahayakan hewan. Ditambah adanya petugas kebersihan kebun binatang yang masih kurang menjalankan tugasnya. Hal tersebut membuat kondisi kebun binatang sangat memprihatinkan dikarenakan selain hewan akan merasa tidak nyaman jika di perlakukan seperti itu, pengunjung juga akan merasa risih melihat lingkungan dan kandang hewan yang kotor yang dikarenakan ulah manusia itu sendiri. Universitas Sumatera Utara 1

BAB I PENDAHULUAN