96
binatang yang kurang. Berbeda dengan kebun binatang Siantar yang sangat bersih dibandingkan KBM sekalipun kebun binatang
Siantar jauh lebih sempit dari pada kebun binatang ini, tapi saya sendiri jauh lebih puas berkunjung di Siantar.”
Informan lainnya yaitu seorang mahasiswi Lia UNPRI Medan yang sedang berkunjung pada hari Minggu di kebun binatang, Lia
mengatakan: “ Saya seorang pendatang di kota Medan ini, dan ini hari
pertama saya berkunjung di Kebun Binatang Medan. Menurut saya kebun binatang ini sangat sejuk dan saya tidak
kecewa datang kesini. Banyak permainan yang bisa saya dan teman saya nikmati seperti flying fox, naik gajah, naik
delman. Hal ini menambah keseruan kami menghabiskan hari libur ini. Masalah kebersihan kebun binatang memang
masih kurang dimana saya masih sering menjumpai sampah yang berserakan namun menurut saya ini hal biasa di
Indonesia. Sehingga saya tidak kaget akan hal tersebut. “
Hasil wawancara antara kedua pengunjung yang berbeda dapat disimpulkan, kebun binatang Medan memang masih kurang dari segi kebersihan. Dan melalui
hasil pengamatan yang dilakukan peneliti memang pada hari Minggu kondisi KBM sedikit lebih bersih dibandingkan hari Rabu, karena jumlah pengunjung di
hari minggu jauh lebih banyak dibandingkan hari Rabu, hal ini membuat seluruh petugas melakukan pembersihan untuk hari tersebut dan petugas-petugas banyak
yang hadir pada hari Minggu. Sedangkan pada hari biasa masih ada petugas yang tidak menjalankan kewajibannya. Hal ini menyebabkan pada hari biasa banyak
kita jumpai sampah yang berserakan di kebun binatang Medan.
4.2. Respon Pengunjung Terhadap Binatang-Binatang Yang Terdapat di KBM
Disebut kebun binatang karena banyaknya binatang dengan berbagai jenis yang bisa kita temukan di kebun tersebut. melalui kebun binatang ini kita bisa
Universitas Sumatera Utara
97
melihat berbagai jenis hewan mulai dari hewan yang jinak sampai hewan buas. Banyak hal yang bisa didapatkan dari kebun binatang. Kita bisa lebih dekat
mengenal alam tanpa perlu capek-capek pergi kehutan menyaksikan binatang- binatang dengan keunikan yang dimiliki binatang-binatang tersebut. Di kebun
binatang kita bisa terhibur akan tingkah lucu yang dibuat para binatang, seperti Orang Utan yang berlaku seperti manusia, memarahi anaknya, menyuapi
anaknya, bahkan mengendong anaknya, apalagi saat menyaksikan keindahan ekor burung merak saat di kembangkan. Ke indahan yang dimiliki binatang tersebut
bisa kita saksikan dengan jarak hanya beberapa meter saja saat kita berada di KBM.
Keindahan dan keunikan yang dimiliki binatang tersebut akan terus bertahan jika hewan-hewan sehat dan terawat. Namun banyak pengunjung yang merasa
kasihan terhadap binatang-binatang di KBM, seperti Ibu Ros mengatakan;
“Saya merasa prihatin melihat hewan-hewan ini terutama Monyet dan berbagai jenis Unggas. Kondisi hewan tersebut
terlihat kurang bergairah atau bersemangat saat kita mendekati mereka. Buluh dari Unggas dan monyet tersebut
terlihat kotor seperti jarang mandi. Bahkan terlihat seperti berlumut. Padahal saya datang ke KBM ini ingin melihat
keramahan dan keunikan dari masing-masing binatang.
Namun pada kenyataannya saya merasa sedih melihat hewan-hewan tersebut. belum lagi kandangnya yang kurang
bersih, bau dan mulai berkarat, membuat saya berpikiran hewan-hewan tersebut kurang diperhatikan oleh pihak KBM
sendiri.”
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pada kenyataannya binatang-binatang di KBM memang sangat memprihatinkan sebagian hewan
seperti dalam kondisi sakit, sebagian tidak terawat, kulit binatang yang
Universitas Sumatera Utara
98
seperti tidak terurus membuat tidak menarik untuk dilihat. Hal tersebut membuat para pengunjung merasa sedih dan miris akan kondisi binatang
yang berada di KBM.
Gambar 8. Hewan dengan tempat minum yang bercampur kotoran Sumber. Dokumentasi pribadi
Universitas Sumatera Utara
99
Gambar 9. Kondisi hewan yang lemas dalam kandang yang kotor Sumber. Dokumentasi pribadi
Mengenai keprihatinan terhadap kondisi kebun binatang Medan sudah pernah ditulisoleh sejumlah harian surat kabar terbitan Medan dan Harian
Kompas dengan judul: “Unggas Kebun Binatang Medan Belum Diperiksa”, Kompas, 22
September 2005, “Kebun Binatang Medan Gersang” Kompas, 30 September 2005, “Kebun Binatang Medan Mirip Tempat Penyiksaan Satwa”, Kompas,
18 April 2005, “Lokasi Kebun Binatang Pindah, Pengunjung Anjlok”, Kompas, 7 November 2005.
Harapan dari setiap informan sebagai warga Medan semoga kedepannya pemerintah kota Medan lebih baik lagi dalam mengelola kebun binatang
Medan.
4.3. Program Kerja Pihak KBM