Letak Geografis Medan KESIMPULAN DAN SARAN

33 BAB II GAMBARAN KEBUN BINATANG MEDAN

2.1. Letak Geografis Medan

Kotamadya Medan merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Kota ini merupakan wilayah yang subur di wilayah dataran rendah Timur dari propinsi Sumatera Utara dengan ketinggian berada di 22,5 meter di bawah permukaan laut. Kota ini dilalui oleh dua sungai yaitu Sungai Deli dan Sungai Babura yang bermuara di Selat Malaka. Secara geografis, Medan terletak pada 3,30°-3,43° LU dan 98,35°-98,44° BT dengan topografi cenderung miring ke utara. Sebelah barat dan timur Kota Medan berbatasan dengan Kabupaten Deli dan Serdang. Di sebelah utara berbatasan dengan Selat Malaka. Letak yang strategis ini menyebabkan Medan berkembang menjadi pintu gerbang kegiatan perdagangan barang dan jasa baik itu domestik maupun internasional. Kota Medan beriklim tropis basah dengan curah hujan rata- rata 2000-2500 mm per tahun. Suhu udara di Kota Medan berada pada maksimum 32,4°C dan minimum 24°C. Jadi untuk memelihara dan mempunyai kebun binatang tidak menjadi masalah dengan suhu seperti ini. 2.2.Komposisi Penduduk Medan Penduduk Kota Medan terdiri dari berbagai macam suku bangsa atau etnis. Sebelum kedatangan bangsa asing ke wilayah Medan yang merupakan bagian dari wilayah Sumatera Timur pada saat itu, penduduk Medan masih dihuni oleh suku bangsa asli, seperti: Melayu, Simalungun, dan Karo. Namun, seiring dengan hadir Universitas Sumatera Utara 34 dan berkembangnya perkebunan tembakau di Sumatera Timur maka demografi penduduk Medan berubah dengan hadirnya suku-suku pendatang, seperti Jawa, Batak Toba, Cina, dan India. Suku-suku pendatang itu tinggal menetap dan telah bercampur baur dengan penduduk asli sehingga Kota Medan sampai saat ini dihuni oleh berbagai macam etnis, seperti : Melayu, Simalungun, Batak Toba, Mandailing, Cina, Angkola, Karo, Tamil, Benggali, Jawa, dan lain sebagai yang menyebabkan kota Medan termasuk kota yang masyarakatnya heterogen. Suku- suku yang ada di Kota Medan ini hidup secara harmonis dan toleran antara satu suku dengan yang lain.

2.3. Kebun Binatang di Indonesia