Kesehatan dan Kesejahteraan Satwa

68 apahkah berhasil atau tidak. Yang terbaik untuk hewan yang dikoleksi diberikan oleh negara dan harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang dibuat dan harus dilaksanakan dengan baik oleh orang-orang yang terlibat di dalamnya.

3.5.4. Pengembangbiakan Satwa

Pergeseran fungsi kebun binatang taman satwa menuntut Kebun Binatang Medan melakukan upaya pengembangbiakan sesuai dengan peraturan, kaidah dan etika yang berlaku. Adapun pertimbangan dan syarat pengembangbiakan adalah: 1 Pemilihan jenis satwa; 2 Perencanaan pengembangbiakan; 3 Pengelolaan pengembangbiakan; dan 4 Sumber daya manusia pelaksana pengembangbiakan. Oleh karena itu Kebun Binatang Medan pernah mengembangbiakkan Harimau Sumatera atas upaya tersebut KBM mendapat penghargaan, sehingga 3 tahun terakhir ini logo dari KBM sendiri mengalami perubahan. Jika dulunya logo KBM gambar Elang, maka sekarang logo dari Kebun Binatang Medan adalah gambar tiga Harimau Sumatera. Pergantian logo ini sendiri karena kesuksesan KBM mengembangbiakkan Harimau Sumatera tersebut.

3.6. Kesehatan dan Kesejahteraan Satwa

Satwa di Kebun Binatang Medan harus sejahtera, dalam pengertian: 1 Sehat; 2 Cukup pakan; 3 Tumbuh dengan baik; 4 Dapat berkembangbiak; dan Universitas Sumatera Utara 69 5 Dapat merasa aman tinggal di kandangnya. Keselamatan dan perkembangan hewan sangat tergantung pada petugas- petugas kebun binatang untuk merawat dengan baik dan membersihkan semua kandang dengan baik, dan tidak mengambil keuntungan saja dari hewan-hewan tersebut. Namun pada kenyataannya hewan-hewan di kebun binatang Medan melalui observasi yang dilakukan peneliti sangat memprihatinkan, kondisi hewan- hewan yang bermalas-malasan dan bulu-bulu yang kotor serta kandang yang jarang dibersihkan membuat keprihatinan semakin dalam terhadap hewan tersebut. Walaupun ada beberapa hewan yang memang memiliki keeper yang sungguh-sungguh melakukan pekerjaannya, seperti harimau, beruang madu, kucing emas, burung kasuari, ular dan biawak. Selain dari hewan tersebut binatang serta kandang yang ada di KBM seperti kurang terawat.

3.6.1. Tempat Tinggal Satwa

Dalam membuat tempat tinggal satwa kandangkurungakuarium harus mempertimbangkan: 1 Faktor yang mempengaruhi peragaan; 2 Sistem peragaan; 3 Cara peragaan; 4 Ukuran dan bahan tempat tinggal kandangkurung; dan 5 Kelengkapan dalam tempat tinggal kandangkurung.

3.6.2. Pencatatan dan Pelaporan

Untuk memantau perkembangan dan kondisi individu satwa, diperlukan: 1 Pencatatan koleksi yang meliputi: Universitas Sumatera Utara 70 a Identifikasi satwa; b Catatan individu satwa; c Catatan harian; d Catatan kesehatan; dan e Catatan kelahiran perkembangbiakan. Hal di atas selalu dilakukanoleh pihak KBM dengan rutin. 2 Pelaporan Secara periodik sebulan sekali, harus dibuat pelaporan: a Dari pelaksana kepada pimpinan Kebun Binatang Medan; dan b Dari Kebun Binatang Medan ke instansi berwenangterkait. Standarisasi sistem pendataan untuk mempermudah dan mempercepat pemahaman terhadap informasi tentang satwa, data tentang satwa disusun dengan menggunakan format standar yang sama.Setiap koleksi satwa di KBM memiliki data yang jelas, darimana satwa tersebut diperoleh, catatan harian akan satwa seperti kesehatan, perkembangan, dan kelahiran satwa. Pelaporan akan catatan- catatan tersebut disusun sesui dengan standarnya yang kemudian dilaporkan kepada pimpinan. Tugas ini berjalan dengan baik sehingga pada saat melalukan wawancara, informan bisa menjelaskan dengan baik akan kesehatan dan pemeliharaan, serta perkembangan hewan secara mendetail. Universitas Sumatera Utara 71

3.7. Struktur Organisasi dan Tugas-Tugas Pokok Pihak Kebun Binatang Medan