Macam atau Jenis Pengakuan Cara Pemberian Pengakuan

Artinya, pengakuan merupakan prasyarat bagi ada-tidaknya kepribadian hukum internasional international legal personality suatu Negara. Dengan kata lain, tanpa pengakuan, suatu Negara bukan belumlah merupakan subjek hukum internasional. 58 Karena adanya perbedaan pendapat yang bertolak belakang itulah lantas lahir teori yang mencoba memberikan jalan tengah. Teori ini juga disebut Teori Pemisah karena, menurut teori ini, harus dipisahkan antara kepribadian hukum suatu Negara dan pelaksanaan hak dan kewajiban dari pribadi hukum itu. Untuk menjadi sebuah pribadi hukum, suatu Negara tidak memerlukan pengakuan. Namun, agar pribadi hukum itu dapat melaksanakan hak dan kewajibannya dalam hukum internasional maka diperlukan pengakuan oleh Negara-negara lain.

2. Macam atau Jenis Pengakuan

Ada dua macam atau jeni pengakuan ,yaitu : a. Pengakuan de Facto; dan b. Pengakuan de Jure Pengakuan de facto, secara sederhana dapat diartikan sebagai pengakuan terhadap suatu fakta. Maksudnya, pengakuan ini diberikan jika faktanya suatu Negara itu memang ada. Oleh karena itu, bertahan atau tidaknya pengakuan ini tergantung pada fakta itu sendiri, apa fakta itu yakni Negara yang diberi pengakuan tadi bisa bertahan atau tidak. Dengan demikian, pengakuan ini bersifat sementara. Lebih lanjut, karena sifatnya hanya memberikan pengakuan terhadap suatu fakta maka pengakuan ini tidak perlu mempersoalkan sah atau 58 Op. Cit , hal 23 Universitas Sumatera Utara tidaknya pihak yang diakui itu. Sebab, bilamana Negara yang diakui atau fakta itu ternyata tidak bisa bertahan, maka pengakuan ini pun akan berakhir dengan sendirinya. 59 Berbeda dengan pengakuan de facto yang bersifat sementara, pengakuan de jure adalah pengakuan yang bersifat permanen. Pengakuan ini diberikan apabila Negara yang akan memberikan pengakuan itu sudah yakin betul bahwa suatu Negara yang baru lahir itu akan bisa bertahan. Oleh karena itu, biasanya suatu Negara akan memberikan pengakuan de facto terlebih dahulu baru kemudian de jure. Namun tidak selalu harus demikian. Sebab bisa saja suatu Negara, tanpa melalui pemberian pengakuan de facto, langsung memberikan pengakuan de jure. Biasanya pengakuan de jure akan diberikan apabila : a Penguasa di Negara baru itu benar-benar menguasai secara formal maupun substansial wilayah dan rakyat yang berada di bawah kekuasaanya; b Rakyat di Negara itu, sebagian besar, mengakui dan menerima penguasa baru itu; c Ada kesediaan dari pihak yang akan diakui untuk menghormati hukum internasional.

3. Cara Pemberian Pengakuan

a. Dilakukan dengan Expresset Recognition Pengakuan dilakukan secara tegas Contoh : 59 Ibid , hal 20 Universitas Sumatera Utara 1 Dengan pengiriman nota diplomatik resmi, yang menyebutkan bahwa suatu pemerintah atau Negara memberikan pengakuan baik terhadap pemerintah atau Negara. 2 Mengrimkan utusan untuk hadir dalam upacara pelantikan diberikan undangan, Negara tersebut merespon dengan mengirimkan wakil diplomatik 60 b. Implied recognition Pengakuan secara diam-diam atau secara terselubung. Dari tindakannya terlihat Negara itu bisa disimpulkan memberikan pengakuan. Contoh : pengikatan perjanjian bilateral Australia dan Indonesia melakukan perjanjian bilateral untuk mengelola Timor Gep Celah Timor. Padahal pada saat itu, Timor Timur belum resmi menjadi provinsi Negara Indonesia. Australia juga belum secara tegas mengakui Indonesia. Namun jika tidak mengakui, tidak mungkin melakukan perjanjian. Sehingga perjanjian bilateral untuk mengelola Timor Gep dianggap sebagai pengakuan secara diam-diam atau secara terselubung Australia terhadap Indonesia. 61 c. Pengakuan secara kolektif Pengakuan secara kolektif ini masih menjadi perdebatan para pakar hukum. Contoh : dalam konferensi ke Negara-negara, ada Negara yang tidak diakui. Misalnya dalam PBB , Israel hadir dalam konferensi tersebut. Dengan tidak 60 Ibid hal 24 61 J.L Brierly, Hukum Bangsa-Bangsa Suatu Pengantar Hukum Internasional, Brathara, Jakarta, 1996 , hal 30 Universitas Sumatera Utara keberatannya Negara-negara Islam untuk hadir, dimana Israel hadir, hal ini disebut Negara tersebut telah memberikan pengakuan secara kolektif. Namun, ada yang berpendapat bahwa pengakuan secara kolektif tidak ada. 62

4. Penarikan Kembali Pengakuan