BAB II PERLINDUNGAN CAGAR BUDAYA MENURUT HUKUM
INTERNASIONAL A.  Ruang Lingkup Cagar Budaya Menurut Hukum  Internasional
Cagar  budaya  adalah  warisan  budaya  bersifat  kebendaan  berupa  Benda Cagar  Budaya,  Bangunan  Cagar  Budaya,  Struktur  Cagar  Budaya,  Situs  Cagar
Budaya,  Kawasan  Cagar  Budaya  di  daratatau  di  air  yang  perlu  dilestarikan keberadaannya  karena  memiliki  nilai  penting  bagi  sejarah,  ilmu  pengetahuan,
pendidikan, agama,  danatau  kebudayaan  melalui  proses  penetapan.
25
Dalam  UU RI Nomer 11 Tahun 2010 juga dijelaskan tentang kriteria Cagar Budaya yaitu jika
berusia 50 tahun atau lebih, mewakili masa gaya paling singkat berusia 50 tahun, memiliki ati khusus bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, danatau
kebudayaan,  dan  memiliki  nilai  budaya  bagi  penguatan  kepribadian  bangsa. Berbeda  dengan  UU  RI  Nomer  2  Tahun  1992  tentang  Benda  Cagar  Budaya,
dalam  UU  CB  Nomer  11  tahun  2010,  mengklasifikasikan  Cagar  Budaya  dalam Bangunan Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs
Cagar Budaya, dan Kawasan Cagar Budaya. Benda budaya merupakan benda-benda yang merupakan hasil peninggalan
suatu kebudayaan atau bisa juga disebut sebagai benda yang menjadi ciri khas dari suatu  kebudayaan.  Menurut  hukum  internasional  benda  budaya  adalah  benda
bergerak  atau  tidak  bergerak  yang  mempunyai  kepentingan  besar  terhadap warisan  budaya  setiap  orang,  seperti  monumen-monumen  arsitektur,  seni  atau
sejarah,  baik  yang  bersifat  religius  maupun  sekular;  situs  arkeologi;  kelompok bangunan  yang  secara  keseluruhan  mempunyai  kepentingan  sejarah  atau artistik;
25
Pasal1 angka 1 UU No. 11 tahun 2010
Universitas Sumatera Utara
karya  seni;  sebagaimana  koleksi-koleksi  ilmiah  dan  koleksi-koleksi  penting  dari buku-buku  dan  arsip-arsip  atau  reproduksi  dari  benda-benda  yang  ditetapkan
diatas.
26
Benda  budaya  menurut  Konvensi  DenHaag  1954  terbagi  menjadi  dua yaitu  benda  bergerak  dan  tidak  bergerak.  Benda  budaya  bergerak  adalah  benda-
benda  budaya  berupa  hasil  karya  seni  seperti  lukisan,  kendi  dan  lain-lain. Sementara  itu  yang  tidak  bergerak  adalah  bangunan-bangunan  yang  menjadi
peninggalan sebuah kebudayaan berupa rumah, tempat ibadah dan sebagainya. Bangunan  Cagar  Budaya  adalah  susunan  binaan  yang  terbuat  dari  benda
alam  atau  benda  buatan  manusia  untuk  memenuhi  kebutuhan  ruang  berdinding danatau  tidak  berdinding,  dan  beratap.
27
Bangunan  cagar  budaya  atau  bangunan kebudayaan merupakan peninggalan bersejarah dari suatu kebudayaan pada masa
lampau.  Bangunan  budaya  menurut  hukum  internasional  sesuai  konvensi DenHaag 1954 adalah monumen-monumen arsitektur, seni atau sejarah, baik yang
bersifat religius maupun sekular; situs arkeologi; kelompok bangunan yang secara keseluruhan  mempunyai  kepentingan  sejarah  atau  artistik.  Dengan  demikian
berarti  setiap  monumen,  situs  arkeologi,  dan  kelompok  bangunan  yang  memiliki nilai  sejarah  baik  religius  maupun  sekular  merupakan  bangunan  budaya  yang
harus dijaga oleh semua elemen masyarakat di dunia. Bangunan budaya masih banyak  yang tidak terlihat dan bahkan ada yang
sudah  rusak  tidak  berbentuk  akibat  dari  kurangnya  perawatan  dari  pemerintah juga  masyarakat  sekitar  bangunan  tersebut.  Bangunan  budaya  memiliki
perlindungan  khusus  dari  masyarakat  internasional  melalui  konvensi  pertama
26
Pasal 1 huruf a konvensi DenHaag 1954
27
Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010
Universitas Sumatera Utara
yaitu konvensi DenHaag 1954 dan berlanjut sampai kepada konvensi tahun 2005 tentang  perlindungan  dan  promosi  keanekaragaman  ekspresi  budaya.  Bangunan
budaya  sendiri  dilindungi  masyarakat  internasional  melalui  sebuah  organisasi
internasional  yaitu  UNESCO  United  Nations  Educational,  Scientific  and Cultural Organization.
UNESCO  merupakan  organisasi  internasional  yang  memiliki  tugas  untuk melindungi  bangunan  kebudayaan  yang  ada  di  dunia.  Selain  menjaga  UNESCO
juga memiliki tugas untuk mencari atau menemukan bangunan kebudayaan  yang dinyatakan  hilang.  Bangunan  kebudayaan  ada  yang  termasuk  warisan  dunia  dan
tidan  termasuk  warisan  dunia.  Bangunan  kebudayaan  yang  termasuk  warisan dunia  adalah  bangunan  kebudayaan  yang  telah  didaftarkan  kepada  UNESCO
untuk  dijadikan  suatu  bangunan  warisan  dunia  agar  mendapat  perlindungan  dari UNESCO dan juga masyarakat internasional.
B.  Organisasi Internasonal Yang Melindungi Cagar Budaya